Berbagai hasil quick count dari Pemilu menunjukkan bahwa pasangan Prabowo–Gibran memperoleh 57–59% suara dalam pemilu 2024. Sementara itu, hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Kamis (15/2) pagi menunjukkan perolehan paslon tersebut mencapai 56% dari 39,9% suara yang sudah masuk.
Meski quick count bukanlah hasil resmi, selisih suara yang besar tersebut menandakan bahwa pemilu kemungkinan besar akan selesai dalam satu putaran saja, yang berpotensi disambut positif oleh pasar dan mengundang inflow investor asing ke pasar saham dan obligasi.
Update Data Inflasi AS dan Suku Bunga
Namun, sentimen positif ini bisa ter-offset oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis dua hari lalu, menunjukkan inflasi masih di atas ekspektasi pasar (3,1% YoY vs. konsensus 2,9% YoY) dan target the Fed (2%).
Data inflasi tersebut kembali membuat pasar menurunkan optimismenya bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan dalam bulan Maret. Terakhir, pasar mengekspektasikan pemangkasan suku bunga akan terjadi di Juni 2024 dengan probabilitas 52,7%, berdasarkan CME FedWatch Tool.
Untuk Indonesia, narasi terkait penurunan suku bunga tidak banyak berubah. Berdasarkan data Bloomberg, mayoritas ekonom baru mengekspektasikan penurunan BI-Rate (suku bunga BI) pada semester II 2024.
Lanjutin Investasi Rutin
Meskipun pergerakan pasar tidak dapat diprediksi pasti ke depannya, namun kamu bisa tetap melanjutkan investasi rutin dalam jangka panjang di Reksa Dana Obligasi hingga saham.
Pergerakan Reksa Dana Obligasi fluktuatif dalam jangka pendek, namun secara historis dalam jangka panjang konsisten naik.
Diversifikasi saham: ada pilihan Reksa Dana Indeks seperti seperti BNP Paribas SRI-KEHATI dengan kinerja yang mengikuti indeks acuannya dan mengungguli IHSG dalam setahun terakhir (1Y performa +9,45%, per 13 Feb 2024)
Kamu juga bisa fitur Playlist Investasi di Bibit untuk mencari ide saham sesuai kriteria yang diinginkan: ada Timeless Stock, Top Dividen, hingga Metode Buffett.
Saham-saham yang kemungkinan besar akan mendapat inflow dari investor asing seperti big banks. Namun, perlu diingat bahwa big 4 banks sudah mendapat aliran dana asing yang signifikan, dengan net foreign inflow sebesar Rp3,1 T dalam 1 minggu terakhir dan valuasinya sudah tidak murah. Di sisi lain, small-mid cap banks seperti BNGA, BBTN, dan NISP memiliki valuasi yang lebih rendah. Saham big caps lain yang memiliki valuasi lebih murah juga mungkin dapat mendapat aliran dana asing, seperti ASII.
Selain itu, kamu juga bisa kunci yield Obligasi FR jika dirasa nilainya sudah menarik untuk mendapat kepastian return jika hold sampai jatuh tempo.
Semua aset investasi dari reksa dana, Obligasi FR, hingga saham tersedia di Bibit. Sesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu investasi kamu. Investasi lebih praktis dan terintegrasi di Bibit!
Writer: Investment Research Team
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual aset investasi tertentu. Always do your own research!