Sinyal The Fed Tak Pasti, Pilih Reksa Dana Apa?

Komentar atau pidato yang disampaikan para pejabat The Fed biasanya dicermati oleh investor untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga ke depan. Terlebih komentar dari The Fed cukup mempengaruhi pergerakan pasar dan kinerja instrumen investasi. 

Menghadapi kondisi fluktuatif seperti ini, apa saja yang perlu diperhatikan investor? Produk dan strategi investasi reksa dana apa yang bisa dipertimbangkan oleh investor?

The Fed Kembali Beri Sinyal Naikkan Suku Bunga 

  • Pada Kamis (9/11), Kepala The Fed Jerome Powell mengatakan pihaknya masih belum cukup yakin apakah tingkat suku bunga saat ini sudah cukup tinggi untuk menurunkan inflasi. 

  • Pernyataan ini diartikan sebagai sinyal hawkish (kemungkinan suku bunga naik) oleh pelaku pasar. Pasar pun bergerak fluktuatif menanggapi hal ini yang dapat dilihat pada kenaikan yield Obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun.

Namun pelaku pasar memproyeksikan The Fed akan tetap menahan tingkat suku bunga acuan di pertemuan berikutnya dengan probabilitas 85,7% (berdasarkan CME FedWatch Tool per 14 November 2023). Sinyal ini semakin diperkuat setelah rilis data inflasi AS periode Oktober 2023 yang melandai ke level 3,2% YoY (vs September 2023: 3,7% YoY).

 Dampaknya ke Obligasi Domestik

  • Senada, yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun juga bergerak fluktuatif dalam sebulan terakhir. Setelah sempat reli di bulan Oktober lalu pasca BI menaikkan suku bunga, yield obligasi kembali bergerak melandai ke kisaran level 6,7%. Namun, pergerakan yield kembali rebound ke level 6,9% setelah pernyataan terbaru Powell.

  • Yield obligasi yang bergerak fluktuatif berdampak kepada kinerja Reksa Dana Obligasi yang terkoreksi. Hal ini mengingat minimum 80% aset Reksa Dana Obligasi dialokasikan di instrumen obligasi.

Strategi Investasi: Investor Reksa Dana Obligasi dapat terus menerapkan strategi nabung rutin  di tengah fluktuasi harga. Sehingga investor bisa mendapat unit lebih banyak saat harga turun dan imbal hasil jadi lebih optimal dalam jangka panjang. 

Reksa Dana Pasar Uang Sebagai Alternatif Short Term Safety

Investor dengan profil risiko lebih konservatif dan cenderung menghindari fluktuasi pasar dapat mempertimbangkan produk Reksa Dana Pasar Uang sebagai instrumen investasi. 

Keunggulan Reksa Dana Pasar Uang: 

  • Minim Risiko

Ini karena Reksa Dana Pasar Uang menempatkan 100% dana kelolaan ke instrumen pasar uang dan instrumen obligasi/sukuk dengan jatuh tempo di bawah 1 tahun.

  • Imbal Hasil Stabil

Return Reksa Dana Pasar Uang umumnya lebih moderat dibandingkan instrumen lain, tetapi cenderung meningkat secara stabil dan sangat jarang membukukan penurunan. 

  • Fitur Lebih Menarik Dibanding Deposito

Jika dibandingkan dengan deposito, Reksa Dana Pasar Uang punya beberapa keunggulan: minimum investasi lebih rendah, tidak dikenakan pajak atas keuntungan, serta tidak dikenakan penalti untuk pencairan sewaktu-waktu.

Di aplikasi Bibit, tersedia juga berbagai produk Reksa Dana Pasar Uang yang bisa dicairkan instan dengan instant redemption. Jadi kamu bisa cairkan reksa dana dalam hitungan detik dan kapan saja termasuk di hari libur!

Kesimpulan

  • Dalam menghadapi pasar yang bergerak fluktuatif, investor dapat menerapkan strategi nabung rutin pada Reksa Dana Obligasi. Meski dapat bergerak naik/turun dalam jangka pendek, Reksa Dana Obligasi dalam jangka panjang konsisten menunjukkan kinerja positif. 

  • Investor dengan tipe risk averse dan menghindari fluktuasi pasar dapat mempertimbangkan produk Reksa Dana Pasar Uang yang minim risiko dengan return stabil. 

Writer: Investment Research Team

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.