Saat memulai investasi saham, yang sering kali menjadi pertanyaan adalah berapa persentase alokasi yang ideal untuk saham. Berikut faktor yang perlu dipertimbangkan:
Jangka waktu investasi: Investasi saham berpotensi memberikan keuntungan yang relatif lebih besar dalam jangka panjang.
Profil risiko: Alokasi investasi saham yang besar dalam portofolio lebih cocok bagi investor yang memiliki profil risiko agresif (siap menghadapi naik-turun harga dalam jangka pendek).
Simulasi Alokasi Saham dalam Portofolio
💡Tips
Start early! Semakin muda usia saat memulai investasi, kamu bisa coba mengalokasikan porsi lebih besar untuk saham dalam portofolio. Ini karena makin panjang jangka waktu investasi, potensi imbal hasil makin optimal.
Pilihan saham: Satu saham dengan kualitas baik bisa membantu meningkatkan performa portofolio. Jadi harus diperhatikan kualitas atau fundamental perusahaan, valuasi harga saham, dan faktor lainnya saat memilih saham.
Berdasarkan data historis di atas, jika menambah 30% alokasi portofolio ke saham, maka dalam setahun kamu bisa optimalkan keuntungan keseluruhan portofolio dari +5,18% menjadi +9,6% atau naik hampir 2x lipat. Sesuaikan alokasi saham sesuai jangka waktu investasi dan profil risiko kamu.
Cek Playlist Investasi dengan Indikator Pilihan
Buat yang ingin menambah alokasi saham namun masih bingung memilihnya, ada Playlist Investasi untuk bantu kamu menemukan saham sesuai kriteriamu dan optimalkan return portofolio dalam jangka panjang.
💵Cash Rich
Saham yang harganya mendekati level cash perusahaan dengan utang relatif rendah.
🔝Top Dividen
Saham yang rajin membagikan dividen tiap tahun dengan dividen yield minimal 4%.
🥸Metode Buffett
Saham dengan kinerja baik dengan menggunakan pendekatan Warren Buffett
Baca Juga: Cara Mudah Beli Saham di Bibit