The Fed dan BI Kompak Tahan Suku Bunga, Apa Dampaknya?

Selain keputusan suku bunga, investor perlu mencermati proyeksi arah kebijakan bank sentral ke depan. Hal ini diperlukan untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih strategi investasi yang tepat.

Simak perkembangan suku bunga terkini dan dampaknya untuk investasimu!

Perkembangan Suku Bunga The Fed

  • The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan di rentang 5,25–5,50% pada pertemuan September 2023, sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar.

  • Namun, mayoritas pejabat The Fed memproyeksi tingkat suku bunga acuan di akhir tahun ini berada di rentang 5,50–5,75%, mengindikasikan satu kali lagi kenaikan suku bunga di sisa tahun 2023.

  • Pada 2024, The Fed memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps ke level median 5,1%. Ini lebih kecil dari proyeksi sebelumnya yang memperkirakan pemangkasan 100 bps.

  • Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa proyeksi pemangkasan suku bunga yang lebih kecil tahun depan lebih disebabkan oleh optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi AS, dan bukan dari faktor inflasi yang sulit turun.

Perkembangan Suku Bunga Bank Indonesia

Senada dengan The Fed, Bank Indonesia juga memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI-7DRR di level 5,75% pada September 2023. 

  • Berdasarkan polling Reuters, 18 dari 28 ekonom memproyeksi BI akan mempertahankan suku bunga di 5,75% hingga akhir tahun ini.

  • Konsensus juga memperkirakan BI akan mulai memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada 1Q24 dan total 75 bps selama 2024. Prediksi tersebut lebih kecil dari survei sebelumnya yang memperkirakan pemangkasan sebesar 100 bps selama 2024.

Dampak Arah Kebijakan Suku Bunga

  • Meski tingkat suku bunga diperkirakan sudah mendekati atau berada di titik puncak, pemangkasan diperkirakan lebih kecil tahun depan. Hal ini mengindikasikan ada peluang bahwa suku bunga masih akan berada di level yang relatif tinggi untuk jangka waktu lebih lama (Higher for Longer). 

  • Bagi investor, tingkat suku bunga yang tinggi dapat memberi peluang:

    • Potensi return lebih tinggi untuk instrumen berisiko rendah

    • Peluang untuk membeli aset berkualitas pada harga lebih rendah. Selengkapnya kamu dapat baca di sini.

  • Di sisi lain, mayoritas pelaku pasar menilai bahwa pemangkasan suku bunga BI hanya tinggal masalah waktu. Ekspektasi pemangkasan suku bunga berpotensi memberikan dampak positif bagi instrumen reksa dana.

    • Reksa Dana Obligasi: Pergerakan harga obligasi memiliki hubungan berlawanan terhadap ekspektasi suku bunga dan yield obligasi. Ketika ekspektasi bahwa suku bunga akan dipangkas, maka harga obligasi yang menjadi underlying assets Reksa Dana Obligasi berpotensi naik.

Berikut kinerja beberapa produk Reksa Dana Obligasi di Bibit:

  • Reksa Dana Saham: Ketika suku bunga dipangkas, maka beban bunga berpotensi turun sehingga dapat mendongkrak profitabilitas. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berimbas positif bagi pergerakan harga saham emiten yang menjadi underlying assets dari Reksa Dana Saham.

Writer: Investment Research Team

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.