Trik Kelola Risiko Investasi Reksa Dana

Dalam investasi, seringkali investor hanya berharap pada potensi keuntungan dan melupakan bahwa tiap investasi punya berbagai risiko, tak terkecuali di reksa dana.

Yuk identifikasi faktor-faktor risiko pada investasi reksa dana dan cara kelola risiko tersebut agar investasimu jadi optimal!

Risiko itu Pasti Ada, sedangkan Return Belum Tentu

Ungkapan “High Risk, High Return” dalam prinsip investasi meyakini bahwa semakin tinggi risiko pada instrumen investasi, maka akan semakin tinggi tingkat imbal hasil yang didapat.

Namun yang perlu disadari adalah saat membeli suatu produk investasi, maka secara otomatis kita menghadapi berbagai risiko yang menanti. Tapi tidak ada jaminan imbal hasil pasti akan didapatkan. Maka istilah yang lebih tepat adalah: “High Risk, High Expected Return”.

Kenali Risiko dalam Investasi Reksa Dana

  • Risiko Penurunan Nilai
    Harga reksa dana tercermin pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit. Harga NAB setiap hari bisa mengalami naik-turun, tergantung pergerakan harga aset yang dimiliki (underlying asset) sesuai mekanisme pasar.

    Setiap jenis reksa dana memiliki tingkat risiko yang berbeda.

  • Risiko Likuiditas

    Risiko ini timbul ketika manajer investasi kesulitan membeli kembali unit penyertaan yang dijual investor karena penjualan masif atau underlying asset yang sulit dijual.

  • Risiko Kondisi Ekonomi dan Politik

    Kinerja underlying asset reksa dana dapat dipengaruhi oleh faktor makroekonomi seperti: tingkat inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar mata uang. Kondisi politik seperti kebijakan pemerintah juga mempengaruhi secara tidak langsung.

  • Risiko Wanprestasi

    Risiko dari pihak lain yang gagal memenuhi kewajiban, misal pembayaran bunga/kupon. Contoh pihak lain: broker, emiten, perusahaan penerbit surat utang, bank kustodian.

Cara Mengelola Risiko dalam Investasi Reksa Dana

  • Berinvestasi Sesuai Profil Risiko
    Kenali terlebih dahulu profil risiko kamu. Secara umum, profil risiko sendiri terbagi menjadi 3: Konservatif, Moderat, dan Agresif.

 Berikut ini contoh pilihan reksa dana untuk profil risiko moderat (Reksa Dana Obligasi)

  • Miliki Mindset Investasi Jangka Panjang

    Dengan memiliki tujuan investasi jangka panjang, kita akan terhindar dari fluktuasi nilai aset yang cenderung bersifat jangka pendek.

  • Lakukan Riset Produk

    Berbagai faktor yang dapat dipertimbangkan dalam memilih produk reksa dana antara lain:

    • Return dan drawdown historis

    • Track record Manajer Investasi

    • Jumlah AUM

    • Expense Ratio

      Investor dapat melihat informasi ini dengan membaca Prospektus, Fund Fact Sheet, maupun berbagai data informasi yang tersedia di Bibit.

  • Menerapkan Strategi Nabung Rutin
    Gunakan strategi pembelian rutin secara berkala atau dikenal dengan nama dollar cost averaging (DCA). 

    Dengan menginvestasikan jumlah dana yang sama secara rutin setiap bulan atau minggu, maka kamu akan disiplin dalam berinvestasi unit lebih banyak saat harga turun dan lebih sedikit ketika harga naik. Hal ini akan membuat kamu mengambil keputusan investasi yang lebih mudah dan terhindar dari keputusan emosional.

Writer: Investment Research Team

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.