Arah Kebijakan Suku Bunga, Aliran Dana Asing, dan Musim Dividen

The Fed Proyeksikan Pemangkasan Suku Bunga 75 Bps di 2024 

  • Amerika Serikat

The Fed kembali menahan the Fed Rate di 5,25-5,50% per Maret 2024, sesuai ekspektasi konsensus.

Di sisi lain, pejabat The Fed tetap memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 75 bps di 2024. Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa timing pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data-data ekonomi lebih lanjut.

Dari segi inflasi, inflasi AS (Core PCE) pada bulan Februari 2024 melandai ke 2,8%, terendah dalam 3 tahun terakhir namun masih di atas target The Fed di level 2%. 

Per 2 April 2024, market masih mengekspektasikan The Fed untuk mulai memangkas suku bunga pada Juni 2024 dengan probabilitas 61,14%.

  • Indonesia

Bank Indonesia memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di 6,00% pada Maret 2024 lalu.

Per Maret 2024, inflasi Indonesia tercatat naik ke level 3,05% YoY (vs. Februari 2024: 2,75% YoY). Angka ini lebih tinggi dari estimasi konsensus di level 2,91%, namun masih berada pada rentang sasaran BI, 1,5-3,5%.

Dana Asing Mengalir Keluar dari Obligasi Masuk ke Saham

Obligasi

Dalam sebulan terakhir, investor asing melakukan penjualan bersih obligasi Indonesia sebesar Rp23 triliun. Secara kumulatif sejak awal tahun, investor asing telah menjual obligasi Indonesia senilai Rp28,5 triliun.

Dilansir dari Bloomberg, pemicu utama outflow yang deras ini didasari keraguan investor asing terhadap kebijakan fiskal dan pelemahan nilai tukar mata uang Rupiah.

Saham

Di sisi lain, dalam sebulan terakhir, investor asing melakukan pembelian bersih saham Indonesia sebesar Rp8,6 triliun. Secara kumulatif sejak awal tahun, investor asing telah membeli saham Indonesia senilai Rp26 triliun.

Bagaimana dengan Strategi Investasi?

  • Derasnya aliran dana asing yang menimbulkan fluktuasi pasar. 

  • Seiring dengan foreign outflow tersebut, yield obligasi Indonesia naik, memberikan potensi untuk dapat membeli Obligasi FR dengan yield menarik. Bahkan, beberapa seri obligasi ditawarkan dengan yield >6,90%. 

Obligasi FR

Beberapa strategi dalam membeli Obligasi FR:

  • Mengunci imbal hasil Obligasi FR dengan yield tinggi ketika sudah menarik bagi investor. Nilai yield tidak akan berubah jika hold hingga jatuh tempo.

  • Mencari potensi capital gain dari kenaikan harga obligasi, Saat ini suku bunga BI diproyeksi sudah di puncak. Ketika suku bunga dipangkas nanti, harga obligasi berpotensi naik. 

Reksa Dana Obligasi 

  • Instrumen Reksa Dana berbasis Obligasi Negara bisa jadi pilihan untuk strategi investasi terbaik dengan Dollar Cost Averaging (DCA) atau investasi rutin dalam jangka panjang. 

  • Anda juga bisa menambah alokasi untuk nabung rutin di Reksa Dana Obligasi Negara dari hasil THR

  • Reksa Dana Obligasi Negara dalam jangka panjang menunjukkan performa yang naik secara konsisten.

Saham

Adapun sektor-sektor saham yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga adalah perbankan, properti, dan teknologi. 

Selain itu, beberapa saham dengan kapitalisasi besar diekspektasikan untuk membagikan dividen sepanjang Apri-Mei, seperti:

  • TLKM

  • ASII

  • Consumers (INDF, ICBP, SIDO, MYOR)

  • Commodities related (ADRO, ELSA, ITMG,

Simak beberapa hasil unboxing dari Tim Analyst Stockbit terkait saham yang bisa Anda pertimbangkan:

Writer: Investment Research Team

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk investasi tertentu. Do your own research!


Upgrade ke Bibit Plus dan rasakan kemudahan investasi di beragam aset sesuai dengan tujuan keuangan Anda, mulai dari Reksa Dana, Obligasi (FR dan SBN Ritel), hingga Saham hanya dalam satu aplikasi.

Sebagai nasabah Bibit Premium, Anda juga dapat berkonsultasi langsung dengan Wealth Specialist tentang perencanaan keuangan dan strategi ataupun produk investasi. Mulai dari rencana mengumpulkan dana pendidikan anak, dana pensiun, hingga pertanyaan seputar aset investasi dan informasi eksklusif hanya untuk Anda!


Market Update

Selama Maret 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun -0,37% MoM, dengan aliran dana dari investor asing tercatat inflow sebesar Rp8,2 triliun.

Di sisi lain, Indeks Obligasi Pemerintah Indonesia (IBPA Total Return) tercatat naik +0,13% MoM namun diikuti outflow dana asing sebesar -Rp20,89 triliun.

Foreign Flow – Maret 2024

  • Aset fixed income atau obligasi: terjadi outflow dari aliran dana asing pada Maret 2024 sebesar Rp20,89 triliun, naik dibandingkan outflow pada Februari 2024 sebesar Rp4,73 triliun.

  • Aset saham: tercatat inflow sebesar Rp8,20 triliun pada Maret 2024, naik dibandingkan Februari 2024 dengan inflow sebesar Rp10,13 triliun.

Pergerakan Obligasi dan Deposito – Maret 2024

  • Indonesia Government Bond Yield 10Y berada di 6,69%, naik 9 bps dibanding 6,60% pada Februari 2024.

  • Indonesia Government Bond Yield 5Y berada di 6,60%, naik 11 bps dibanding 6,49% pada Februari 2024.

  • Indonesia Government Bond Yield 1Y berada di 6,40%, turun 5 bps dibanding 6,45% pada Februari 2024.

  • Rata-rata bunga deposito perbankan Indonesia (TD Rate 12M) berada di 3,95%.

Pergerakan Saham – Maret 2024

IHSG ditutup di level 7.289, turun -0,37% MoM pada Maret 2024.

Sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah barang baku (+2,80% MoM), sedangkan yang mengalami penurunan terdalam adalah teknologi (-6,79% MoM).

Di level saat ini, IHSG berada pada P/E Ratio 13,0x.

Produk Reksa Dana di Bibit dengan Return Tertinggi dalam 1 Bulan Terakhir

*Berdasarkan data return per 31 Maret 2024

Writer: Investment Research Team 

Disclaimer: Kinerja reksa dana berdasarkan data masa lalu, tidak mencerminkan performa di masa depan. Bukan rekomendasi jual/beli aset investasi  tertentu. Hanya untuk tujuan edukasi.