Setiap orang memiliki tujuan, target, serta prioritas yang berbeda dalam hidupnya. Titik awal setiap orang untuk mencapai tujuan, target, dan prioritas berbeda-beda. Misalnya tujuan dan target seseorang di usia awal 20 tahun akan berbeda dengan usia di awal 50 tahun. Usia 20 tahun biasanya menjadi langkah awal memulai karir dengan tujuan membangun pondasi keuangan, dibandingkan dengan usia 50 tahun yang sudah bersiap untuk dana pensiun.
Pentingnya Merencanakan Investasi
Memiliki timeline investasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan. Sehingga, kita bisa memiliki gambaran tentang jangka waktu, risiko, hingga return atau imbal hasil untuk mencapai tujuan keuangan tersebut. Timeline ini erat kaitannya dengan siklus kehidupan yang akan dijelaskan di bawah ini!
1. Siklus Memulai Karir
Tahapan ini biasanya dilalui saat usia awal 20 tahun, setelah lulus kuliah dan baru saja menapaki karir. Belum memiliki cukup banyak uang, namun Anda memiliki cukup banyak waktu untuk memulai tujuan keuangan jangka panjang. Selain mengumpulkan dana darurat, cobalah mempertimbangkan untuk beli asuransi kesehatan di usia ini. Alasannya adalah premi asuransi yang masih murah dan usia ini tubuh masih bugar dan risiko penyakit terbilang kecil.
Selain harus mulai mengumpulkan dana darurat, Anda bisa mulai menabung untuk dana pensiun. Meskipun, godaan untuk self reward dan keinginan untuk spending dibanding saving sulit dihindari di masa ini. Selain tujuan jangka panjang, Anda juga bisa mulai membuat tujuan keuangan jangka pendek dan menengah mulai dari DP rumah pertama, rencana menikah atau membeli kendaraan.
Reksa Dana Saham (RDS) bisa menjadi pilihan untuk Anda yang memiliki target keuangan jangka panjang. Di bawah ini adalah grafik yang menunjukkan pergerakan RDS yang fluktuatif. Meski cenderung naik turun, namun jika berinvestasi dalam jangka panjang minimal 5 tahun, Anda berpotensi mendapatkan return 66,75%.
2. Siklus Pertengahan Karir
Memasuki usia 30-40 tahun adalah saat di mana pondasi keuangan sudah mulai terbentuk seiring naiknya penghasilan. Selain karir yang sudah mulai matang, biasanya pada siklus ini anda sudah memulai keluarga baru dengan rencana jangka pendek-menengah. Sayangnya, di sini ada yang berada di posisi terhimpit antara membiayai orang tua, diri sendiri dan keluarga barunya alias generasi sandwich.
Pada siklus ini, Anda dituntut untuk semakin bijak dalam mengelola keuangan dan terus menambah aset yang sudah dibentuk sejak awal. Tetap on the track dengan dana pensiun, pada siklus ini Anda memiliki tujuan keuangan lain seperti dana pendidikan anak.
Contoh tujuan keuangan di atas masuk ke jangka menengah dan panjang sehingga RDS masih bisa menjadi pilihan. Namun, jika ingin melakukan diversifikasi aset, bisa juga berinvestasi di instrumen lain seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau berinvestasi di Reksa Dana Obligasi (RDO).
Grafik di atas adalah salah satu RDO di aplikasi Bibit yang meski pergerakannya sempat naik-turun namun cenderung meningkat dalam kurun 5 tahun dengan imbal hasil sebesar 35,5%. Artinya, anda tidak perlu khawatir dengan kondisi market jika memang investasi yang dilakukan untuk tujuan keuangan jangka menengah-panjang.
3. Siklus Mempersiapkan Pensiun
Memasuki usia 50-60 tahun adalah saatnya bersiap untuk pensiun. Di posisi ini biasanya Anda sudah memiliki anak-anak yang beranjak dewasa bahkan tak perlu lagi mendapatkan dukungan finansial. Jika anda merencanakan pensiun dengan baik pada siklus pertama, seharusnya tidak ada lagi yang akan menjadi generasi sandwich.
Pada masa ini, saatnya melihat lebih dekat portofolio yang sudah dibentuk. Masa pensiun yang semakin dekat, membuat anda harus mengurangi risiko dalam berinvestasi untuk melindungi portofolio yang dimiliki. Misalnya dengan menambah aset di deposito perbankan atau dengan melakukan diversifikasi ke instrumen lain seperti Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).
Melihat grafik di atas, RDPU menjadi instrumen yang minim risiko. Sebab, Anda tak perlu khawatir mengalami kerugian bahkan jika Anda berinvestasi dalam jangka pendek yaitu hanya 1 tahun saja.
Jika ketiga siklus tadi bisa dilakukan dengan konsisten sejak awal, saatnya Anda menuai hasil dari apa yang sudah dilakukan bertahun-tahun saat pensiun tiba. Meski begitu, saat pensiun Anda bisa tetap mempertimbangkan untuk membuat sebagian kecil aset yang dimiliki tetap bertumbuh.
Berinvestasi melalui SBN bisa menjadi pilihan karena Anda bisa mendapatkan passive income setiap bulannya. Pilihan lainnya, menghasilkan uang dengan menekuni hobi yang tidak bisa dilakukan saat masih aktif bekerja. Namun yang paling penting, pastikan cicilan dan hutang seperti KPR sudah lunas saat pensiun nanti.
Yuk, rencanakan hari pensiun nanti sejak dini. Anda bisa merencanakan persiapan dana pensiun yang lebih matang dengan Bibit Premium. Anda bisa langsung berkonsultasi dengan Wealth Specialist untuk membahas seputar pengelolaan, pengembangan aset, termasuk perencanaan pensiun dengan menjadi user Bibit Premium. Anda juga bisa mendapatkan informasi eksklusif dan melakukan transaksi langsung dengan Wealth Specialist yang didedikasikan khusus untuk anda.