Passive investing merupakan sebuah strategi dengan berinvestasi pada aset yang mengikuti indeks pasar acuan dan dilakukan untuk jangka waktu investasi yang panjang (di atas 5 tahun). Tujuan dari passive investing ini adalah agar performa investasimu dapat menyamai indeks acuannya.
Akhir-akhir ini, banyak investor yang mulai menggunakan strategi passive investing. Nah, salah satu jenis investasi yang bisa dipilih untuk strategi passive investing adalah reksa dana, khususnya adalah reksa dana indeks.
Reksa Dana Indeks Sebagai Pilihan untuk Passive Investing
Mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana indeks adalah reksa dana yang dikelola untuk memperoleh hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan. Indeks yang digunakan biasanya adalah indeks pada aset obligasi dan saham. Jadi bisa dikatakan, reksa dana indeks ini bagian dari reksa dana saham atau reksa dana obligasi.
IDX30 dan SRI-KEHATI adalah beberapa contoh indeks dalam saham. Sedangkan untuk indeks obligasi ada Indonesia Bond Index (INDOBeX). Kumpulan obligasi atau saham dalam indeks tersebut sudah dipilih sesuai kriteria yang dibuat. Misalnya, seperti Indeks SRI-KEHATI yang berisikan 25 saham yang memiliki kinerja baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI).
Reksa Dana Indeks Cocok untuk Siapa?
Reksa dana indeks bisa menjadi salah satu alternatif atau pilihan investasi jangka panjang (di atas 5 tahun) dan untuk investor yang tidak ingin memusingkan strategi investasi dan pemilihan aset yang dilakukan oleh manajer investasi. Sebab reksa dana indeks yang dikelola secara pasif ini dirancang untuk meniru atau menyamai indeks acuannya.
Jadi meskipun pergerakan aset seperti saham fluktuatif, namun reksa dana indeks berisikan saham-saham yang sudah diseleksi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh masing-masing indeks. Sehingga diharapkan dapat membantu meminimalisasi risiko dalam fluktuasi pergerakan saham.
Sebagai gambaran, berikut ini adalah contoh dari pergerakan Indeks SRI-KEHATI dalam 5 tahun terakhir yang tumbuh 13,81% (per 30 Agustus 2022).
Keunggulan Reksa Dana Indeks
Lalu, apa saja keunggulan dari reksa dana indeks?
1. Biaya pengelolaan relatif rendah
Karena reksa dana indeks dikelola secara pasif, artinya manajer investasi (MI) tidak banyak melakukan transaksi dalam pengelolaan portofolio ataupun membutuhkan banyak tenaga analis untuk menganalisis aset yang akan dibeli. Hal ini membuat biaya pengelolaan (management fee) bisa lebih efisien dan relatif rendah dibandingkan reksa dana yang dikelola secara aktif.
2. Lebih terukur
Reksa dana indeks lebih terukur karena pilihan aset dalam reksa dana akan mengacu pada indeksnya. Investor hanya perlu memperhatikan pergerakan kinerja indeks acuannya. Berbeda dengan reksa dana saham yang dikelola aktif, di mana kinerjanya lebih bergantung pada strategi dan analisis tiap manajer investasi.
3. Tidak perlu mengkhawatirkan pemilihan aset dalam reksa dana
Sebab isi dari reksa dana indeks akan mengikuti atau mereplikasi indeks yang menjadi acuannya. Jadi investor bisa mengetahui apa saja pilihan saham ataupun obligasi berdasarkan indeksnya. Apalagi informasi terkait indeks acuan juga dapat diakses oleh masyarakat umum.
4. Profil risiko bisa disesuaikan dengan indeks yang dipilih
Investor bisa menyesuaikan profil risiko sesuai dengan indeks yang dipilih karena setiap indeks memiliki kriteria tertentu. Misalnya seperti IDX30 yang berisikan 30 saham yang memenuhi kriteria tertentu seperti memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, dan didukung dengan fundamental perusahaan yang baik.
Dengan mengetahui kriteria dari indeks tersebut, investor lebih memiliki gambaran terhadap risiko investasi berdasarkan indeks yang dipilih dan bisa menyesuaikan dengan profil risikonya.
Sebagai informasi, berikut ini adalah 3 produk reksa dana indeks yang ada di Bibit beserta kinerjanya dalam satu tahun terakhir.
Dari tabel di atas, kita juga bisa melihat bahwa persentase alokasi aset setiap produk reksa dana juga berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa meskipun indeks acuannya sama, namun antara produk reksa dana satu dan yang lainnya bisa memiliki performa yang berbeda. Sebab ini kembali lagi kepada kebijakan dan strategi masing-masing Manajer Investasi dalam mengelola alokasi aset produk reksa dananya.
Jadi, apa kamu tertarik untuk berinvestasi di reksa dana indeks? Tapi jangan lupa kalau isi dari reksa dana indeks berupa saham ataupun obligasi. Sehingga pergerakannya juga tetap naik turun alias fluktuatif. Oleh karena itu, kalau kamu tertarik investasi di reksa dana indeks, tetap sesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu investasimu, ya!