Sudah Punya Reksa Dana, Perlukah Investasi yang Lain?

sudah invest rd.jpg

Kadang ada yang bertanya: “Kalau udah invest reksadana perlu gak sih invest di tempat lainnya?”, ini topik menarik untuk dibahas tapi masih jarang kepikiran sama banyak orang. Investasi di tempat lain sebenernya boleh-boleh aja, bahkan bisa kasih keuntungan lebih buat investor.

Pertama, sebagai gambaran umum, kita akan kelompokan investasi pada ke dalam 2 jenis :

1.       Investasi untuk Capital Gain

2.       Investasi untuk Recurring Income

Investasi untuk Capital Gain

Capital gain adalah keuntungan yang didapat dari kenaikan harga sebuah aset investasi. Misal, kalau kamu membeli reksa dana dengan harga awal 1000 Rupiah per lembar, dan setahun kemudian harganya naik jadi 1200 Rupiah per lembar. Ketika kamu menjual reksa dana tersebut kamu akan dapat keuntungan 200 Rupiah per lembar. Nah, untung 200 Rupiah inilah yang disebut sebagai capital gain.

Keuntungan capital gain juga bisa didapatkan dari investasi lainnya. Asalkan untungnya berasal dari kenaikan harga sebuah investasi, maka bisa disebut sebagai capital gain.

Namun, seringkali kita nggak bisa menebak kapan harga investasi akan naik. Misalnya saja pada reksa dana, kita gak akan tahu kapan harga reksa dana bisa naik. Ini karena reksa dana sendiri dipengaruhi oleh faktor perekonomian di masa depan yang susah ditebak.

Akibatnya, kalau kita hanya mengandalkan keuntungan dari capital gain saja, maka kita gak akan tahu kapan kita bisa menikmati hasil investasi kita. Bayangkan, ketika kita lagi butuh uang, sementara investasi nya belum naik harganya. Ujung-ujungnya jadi susah sendiri, meskipun investasi kita sudah sangat baik.

Ini kenapa kita butuh investasi jenis kedua yaitu untuk recurring income.

Investasi untuk Recurring Income

Investasi ini akan melengkapi investasi untuk capital gain. Recurring income artinya pendapatan rutin yang bisa ditarik sebagai keuntungan setiap periode waktu tertentu, misalnya setiap bulan, setiap 3 bulan, atau setiap tahun. Kalau punya investasi recurring income, maka keuntungannya jadi lebih mudah diprediksi waktunya.

Tidak semua instrumen investasi menawarkan recurring income, misalnya pada reksa dana saham yang mayoritas keuntungannya ada di capital gain.

Contoh investasi yang memiliki recurring income adalah investasi properti. Ketika memiliki properti, kita bisa menyewakannya ke orang lain. Di sini kita bisa menerima pemasukan bulanan yang tetap dari uang sewa. Keuntungan dari uang sewa tiap bulan inilah yang disebut sebagai recurring income.

Dengan ada pemasukan yang pasti, maka kita tidak harus bingung lagi kapan keuntungan investasi bisa dinikmati. Sementara menunggu investasi capital gain naik di masa depan, investasi recurring income bisa menyelamatkan kamu bila ada kebutuhan uang mendadak.

Jadi, kalau sudah punya reksa dana yang keuntungannya lebih banyak di capital gain, kamu bisa menambah investasi lainnya yang bisa memberikan recurring income. Selain menurunkan risiko berlebihan, menambah investasi ke jenis recurring income juga membuat keuangan kamu lebih stabil dan lebih bisa diprediksi.