Salah satu hal yang sering menjadi perbincangan para orang tua adalah dana pendidikan yang semakin lama, semakin mahal. Biaya terbesar adalah uang pangkal ketika anak sudah mau naik ke jenjang pendidikan berikutnya. Walaupun sudah menabung dan memanfaatkan asuransi pendidikan, kadang hasilnya masih kurang maksimal.
Inilah yang dialami oleh Ibu Desi (30 tahun), ia memiliki 2 orang anak. Anak kedua sudah masuk SD, dan anak pertamanya sudah masuk tingkat SMP. Seiring berjalannya waktu, tentu jenjang Pendidikan lebih tinggi dan biayanya pun pasti naik.
“Makanya saya selama ini mencoba menabung lewat asuransi pendidikan, agar saat anak naik kelas dan seterusnya, dana pendidikan yang sudah saya kumpulkan bisa lebih membantu jadi gak terlalu berat nantinya.” Jelas Ibu Desi.
Namun, tanpa disangka ternyata asuransi pendidikan yang ia gunakan, tidak berjalan sebagaimana yang dijanjikan alias bodong. “Satu anak saya yang besar mau bayar uang pangkal masuk SMP, tapi uang asuransi pendidikan untuk anak saya nggak cair. Saya jadi gak mau lanjut lagi asuransinya. Yaudah, uang yang saya tabung hangus deh.”
Asuransi memang tidak semuanya buruk, namun kadang sulit bagi kita untuk menemukan yang berkualitas baik. Begitu pula dengan investasi pendidikan lainnya. Bila kita tidak teliti, maka uang yang sudah diinvestasikan selama ini bisa saja hangus, seperti kasus Ibu Desi.
Tapi, bagaimanapun orang tua seperti Ibu Desi tetap harus mencari cara untuk menabung agar pendidikan anak tidak terhambat nantinya. Ibaratnya, jangan sampai masa depan anak sia – sia, hanya karena masalah biaya sekolah saja.
Terus, apa sih alternatif investasi yang hasilnya baik dan tidak bodong?
Mulai dari yang Aman dan Mudah
Kita tahu betapa pentingnya menabung untuk pendidikan. Jadi, sebaiknya berinvestasilah di tempat yang memang sudah terbukti kinerjanya dalam jangka panjang. Misalnya, jika memilih asuransi pendidikan, kita bisa memilih asuransi yang termasuk dalam 3 terbesar saja. Mungkin biayanya bisa lebih mahal, tapi uang kita lebih aman daripada asuransi yang reputasinya kurang jelas.
Selain asuransi, kita juga bisa menggunakan reksadana. Ada beberapa kelebihan menabung dana pendidikan lewat reksadana:
1. Jangka Waktu Bisa disesuaikan
Misalnya penggunaan tabungan pendidikan untuk uang pangkal masuk SMP akan lebih cepat jangka waktunya daripada tabungan untuk kuliah. Perbedaan jangka waktu ini bisa disesuaikan dengan strategi investasi kita.
Untuk tingkat SMP, kita bisa menggunakan reksadana yang lebih stabil seperti reksadana pasar uang dan obligasi karena waktu investasinya lebih singkat. Sedangkan untuk kuliah, pemilihan reksadana bisa lebih agresif agar returnnya bisa lebih tinggi dalam jangka panjang seperti reksadana saham.
2. Dikelola oleh Manajer Investasi
Meski kelihatannya rumit, namun sudah ada Manajer Investasi (MI) profesional yang mengatur investasi kamu. Jadi, kamu bisa langsung nabung dengan rutin saja. MI ini pun juga sudah memiliki izin resmi untuk mengelola dana sehingga tidak perlu takut investasi kamu bodong.
3. Bisa dicairkan Kapanpun Semau Kamu
Kalau asuransi pendidikan, mungkin prosesnya lebih rumit pencairan dananya. Namun di reksadana, kapanpun dibutuhkan, bisa langsung ditarik tanpa syarat apapun dan tanpa penalti. Jadi, kita bisa lebih fleksibel dalam berinvestasi dan tidak dipusingkan oleh persyaratan yang rumit.
Jadi, itulah alternatif investasi dana pendidikan yang lebih baik. Dengan investasi di tempat yang lebih aman dan fleksibel, tentu kepastian pendidikan anak kita bisa lebih terjamin.