Bibit Weekly Newsletter 21 Desember 2020: Pengangguran Bertambah, Tapi Stimulus Berlanjut. Apa Reaksi Pasar?

shutterstock_1781158241.jpg

Pemulihan ekonomi global masih belum berjalan mulus akibat kasus Covid-19 yang terus bertambah. Namun banyak pemerintah yang terus memberikan stimulus kepada ekonomi negaranya, salah satu yang terbesar adalah Amerika Serikat. Meski banyak stimulus, namun data pengangguran di Amerika masih menunjukan angka yang memburuk di minggu lalu. Seperti apa reaksi pasar selanjutnya dibahas selengkapnya di bawah.

Bank Sentral Amerika Melanjutkan Stimulus

  • Stimulus dari Bank Sentral AS (The Fed) memang jadi salah satu penggerak positif pasar. Pertemuan The Fed minggu lalu mengumumkan bahwa stimulus tambahan akan bergulir kembali.

  • Kali ini The Fed berkomitmen untuk menjaga stimulus lewat pembelian obligasi rutin dengan nilai minimal sebesar 120 juta dollar AS setiap bulannya. Selain itu suku bunga mendekati 0% juga akan terus dijaga setidaknya sampai tahun 2023.

  • Selain stimulus dari The Fed, saat ini pasar juga menunggu paket bantuan sekitar 900 miliar dollar dari pemerintah Amerika untuk warganya yang masih dibahas hingga saat ini. Bantuan ini diekspektasikan akan berjalan pada tahun depan dan membuat pasar semakin positif.

Pengangguran Masih Jadi Isu

  • Masalah akibat masa pandemi yang belum selesai adalah pengangguran yang masih tinggi. Di Amerika Serikat sendiri, jumlah aplikasi klaim pengangguran di minggu lalu meningkat lebih tinggi sejak bulan September. Tanda bahwa pengangguran kembali meningkat.

  • Hal yang sama terjadi di Asia Pasifik. Berdasarkan survey ILO (International Labour Organization), jumlah orang yang bekerja saat ini lebih rendah 4.2% dibandingkan sebelum krisis. Kelompok usia muda juga terkena dampak paling parah secara jumlahnya.

  • Dengan pengangguran lebih banyak artinya uang yang bisa dibelanjakan masyarakat lebih sedikit, dan akan menekan pemulihan ekonomi. Sehingga, tingkat pengangguran menjadi penting untuk diperhatikan oleh investor juga.

Strategi Vaksin di Indonesia

  • Tanggal 16 Desember lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan kalau vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada masyarakat, tanpa syarat apapun.

  • Selain itu, vaksin juga akan diprioritaskan untuk kelompok usia kerja yang aktif bepergian terlebih dahulu. Tujuannya agar membentuk ‘herd immunity’, jadi bisa lebih efektif untuk melindungi kelompok lainnya.

  • Skema pemberian vaksin ini tentu masih bisa dirubah nantinya sesuai kondisi.