Masalah Finansial Bikin Pernikahan Berantakan?

Menjalin hubungan berumah tangga sama saja menyatukan satu kepala, kalau ada perbedaan bisa memicu permasalahan. Salah satu yang menjadi penyebab masalahnya adalah soal keuangan. Nggak mau kan ini terjadi sama kamu. Supaya bisa menghindari ini, yuk cari tahu kira – kira apa aja sih penyebab masalah keuangan antar pasangan ini?

1. Nggak Adanya Komitmen dan Tujuan Keuangan Bersama

Seringkali sebelum menikah, banyak pasangan yang enggan buka-bukaan soal keuangan, apalagi menentukan tujuan keuangan untuk jangka panjang setelah menikah. Efeknya, suami-istri bisa punya tujuan yang nggak sejalan dalam hal mengatur uang.

Misalnya, kalau kamu punya impian buat membeli rumah, tentunya kamu dan pasanganmu perlu nabung ekstra buat dapat rumah yang bagus karena harganya yang mahal. Otomatis, kalian harus lebih irit saat mengatur pengeluaran harian. Nah, kalau saja pasangan kamu nggak punya tujuan yang sama, bisa saja pengeluaran kalian lebih membengkak. Ujung-ujungnya membuat keuangan keluarga kamu jadi sulit.

Untuk menghindari hal ini, makanya penting membicarakan masalah keuangan terutama sebelum  menikah. Ada baiknya kamu saling mengkomunikasikan tujuan keuangan sampai jangka panjang. Kalau ada perbedaan, sebaiknya kompromi dan sepakati lebih dulu agar punya tujuan yang sama. Dengan begitu, tujuan keuangan keluarga kalian jauh lebih mudah untuk dicapai bersama-sama.

2. Kurang Buka-bukaan Soal Keuangan 

Kalau nggak ada keterbukaan kondisi keuangan juga bisa jadi bom waktu yang suatu saat akan meledak. Misalkan, sebelum menikah calon istri nggak jujur kalau ada hutang yang harus ia tanggung. Sampai-sampai, hutang yang nggak bisa dibayar jadi tanggungan buat keuangan rumah tangga kalian setelah menikah. Karena masalah ini, justru bisa bikin semua rencana keuangan yang sudah dikompromikan jadi berantakan.

“Gimana cara menghindarinya?”, pastikan kamu selalu terbuka dengan pasangan kamu. Komunikasikan masalah keuangan apapun yang lagi kamu hadapi untuk mencari jalan keluarnya bersama – sama. Ajak pasangan kamu juga untuk terbuka. Caranya dengan menyelesaikan masalah keuangan masing - masing dahulu, lalu mulai membagi tugas keuangan agar nggak ada masalah lain yang timbul.

3. Nggak Menyiapkan Proteksi Keuangan Keluarga 

Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan kondisi kita nantinya. Misalnya, bisa saja suatu saat pasangan kamu jatuh sakit dan sementara waktu nggak bisa bekerja untuk mencari nafkah. Satu-satunya jalan keluar, kamu harus menanggung biaya pengobatan dan biaya rutin bulanan dari penghasilan sendiri. Tentu ini akan bisa jadi beban yang sangat sulit kalau kamu nggak menyiapkannya dari sekarang.

Jadi sebelum hal yang nggak terduga terjadi, kamu perlu mempersiapkan proteksi. Tujuan  dari proteksi disini agar keluarga punya sumber uang yang cukup saat ada kondisi yang mengganggu keuangan.

Contohnya adalah asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Kamu akan mendapatkan sejumlah uang tanggungan kalau, ada kondisi yang tidak diinginkan terjadi pada pasanganmu seperti sakit berat dan meninggal. 

Proteksi lainnya adalah investasi. Kamu bisa menginvestasikan sejumlah uang secara rutin pada instrumen yang risikonya relatif kecil, contohnya seperti deposito atau reksadana pasar uang. Sehingga hasil investasi ini bisa kamu cairkan dengan mudah disaat kondisi darurat harus datang.