Akhir-akhir ini, banyak isu negatif di dunia reksa dana dan kasus gagal bayar beberapa institusi yang membuat banyak orang bertanya, “investasi reksa dana masih aman nggak sih?” Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, Kelas Bibit hadir kembali di Twitter @bibitid dan berkolaborasi dengan Sucor Asset Management (Sucor).
Kelas Bibit kali ini membahas soal keamanan investasi reksadana, tips untuk memilih reksadana, dan Manajer Investasi (MI) yang baik bareng Billy Budiman, Fund Manager di Sucor. Ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan dalam memilih produk dan tempat di mana kamu berinvestasi, yaitu antara lain:
Apakah MI ini memiliki track record yang baik?. Pastikan reksa dana yang kamu beli dikelola oleh MI profesional dan punya track record yang mampu beradaptasi pada kondisi pasar saat negatif, positif, ataupun stagnan.
Apakah MI ini memberikan informasi produk secara transparan?. Jangan beli kucing dalam karung. Cek “fund fact sheet” untuk melihat produk investasi yang dipilih MI, dan kinerja masa lalu mereka.
Apakah MI ini punya kredibilitas tinggi?. Misalnya, AUM atau dana kelolaan yang tinggi menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat akan produk atau MI tersebut.
Bila MI tersebut memiliki partner bank internasional, yang pastinya sudah melalui proses verifikasi atas produk yang mereka jual, MI tersebut biasanya lebih berhati-hati dalam mengambil risiko dan mematuhi regulasi.
Lebih baik lagi apabila kamu memilih MI yang sering menang penghargaan atas kinerjanya.
Bagaimana dengan prospek investasi di 2020?
Berdasarkan proyeksi, investasi di 2020 masih sangat menarik. Kenapa? Karena Rupiah menguat, yield obligasi pemerintah turun, dan potensi pemangkasan pajak perusahaan membuat prospek pasar saham Indonesia positif. Karena itu, Sucor menargetkan IHSG bisa mencapai angka 6.600 hingga akhir 2020, sehingga produk yang menjadi unggulan Sucor adalah Sucorinvest Equity Fund dan Sucorinvest Money Market.
Sesi tanya jawab rame banget, kamu bisa baca beberapa pertanyaan investor Bibit disini.
1 ) Q: Apakah akan ada risiko lain dalam keamanan investasi reksadana di kemudian hari meskipun selama ini tidak ada masalah?
A: Selama kita berinvestasi di reksadana yang menjalankan operasinya sesuai dengan ketentuan OJK dan juga underlying saham yang berfundamental baik, seharusnya akan tetap aman. Kami yakin regulator akan berbenah terutama karena kasus kasus akhir ini.
2) Q: Apa yang menjadi tolok ukur bagi Sucor memilih saham yang bisa menghasilkan keuntungan bagi portofolio reksa dananya ?
A: Beberapa hal yang menjadi tolok ukur kami adalah potensi laba bersih perusahaan kedepan, laporan keuangan yang sehat, dan valuasi harga yang murah. Kami juga mempertimbangkan kemampuan perusahaan membagikan dividen yang bisa menjadi return tambahan serta memperhatikan likuiditas dari saham tersebut agar bisa dijual di harga yang baik dengan durasi yang tidak lama.
3) Q: Bila MI yang kita pilih terkena kasus sehingga di suspend oleh regulator, kapan waktu paling tepat untuk melakukan penjualan unit reksadana kita, saat awal kasus atau tunggu sampai akhir deadline suspend?
A: Tentunya lebih baik di awal kasus. Akan butuh waktu lebih lama untuk menjualnya bila menunggu hingga disuspensi apalagi hingga dilikuidasi, serta ada potensi pengurangan NAV juga yang berpotensi merugikan kita.
4) Q: Bagaimana agar kita yakin bahwa kita sudah berinvestasi reksadana di tempat yang tepat dan memilih produk yang tepat juga ?
A: Untuk menilai apakah investasi kamu sudah baik, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan seperti konsistensi return yang dihasilkan, nilai tracking error yang tidak besar (pergerakannya mirip dengan indeks acuannya) dan transparansi pengelolaan portofolio reksadana. Selain itu, pertumbuhan AUM yang tinggi juga menunjukan bahwa reksadana tersebut semakin dipercaya oleh investor.