4 Hal agar Terhindar dari Reksadana Bodong

Kamu baru mulai investasi reksadana? Eits, tunggu dulu. Kalau kamu berhasil, ada beberapa hal penting yang harus kamu hindari sebelum mulai berinvestasi:

1. Jangan Percaya Janji Return Pasti

Kamu pernah ditawari return pasti dari penjual reksa dana? Misalnya, “Investasi reksadana ini returnnya pasti 10% per tahun loh, kak.”

Kalau iya, harus hati-hati. Sebenarnya, nggak ada reksa dana yang bisa jamin return pasti. Kenapa? Reksa dana berisi instrumen investasi dengan return fluktuatif, seperti reksa dana saham dan obligasi.

Salah satu sebab ketidakpastian return adalah perubahan kondisi ekonomi. Misalnya, saat ekonomi sedang baik maka kinerja saham meningkat. Ekonomi yang baik bisa berubah jadi buruk tanpa kita sadari, akibatnya kinerja saham menurun tanpa diprediksi. 

Inilah mengapa fluktuasi harga saham sering terjadi, sehingga menyebabkan fluktuasi harga reksadana yang berisi saham. Hal sama juga berlaku untuk reksa dana berisi obligasi.

2. Jangan Pilih Manajer Investasi dengan Track Record Tidak Jelas

Ibarat memilih pasangan hidup, pasti kamu lihat bibit, bebet, bobot. Hal ini harus kamu terapin dalam memilih manajer investasi (MI). Kita memberikan kepercayaan kepada MI mengelola uang, adanya track record yang jelas dan baik merupakan indikator bahwa MI tersebut mampu menghasilkan keuntungan.

Salah satu caranya dengan melihat jumlah dana kelolaan (AUM). Semakin tinggi AUM, menandakan semakin tinggi kepercayaan investor terhadap MI. Nggak mungkin investor mempercayai uang dalam jumlah besar kepada MI kalau kinerjanya buruk. 

Lihat juga apakah MI bekerjasama dengan partner bank yang punya reputasi di pasar, karena mereka pasti sudah melakukan verifikasi terhadap produk yang dijual MI tersebut, jadi keamanannya lebih terjamin.

Terakhir, lebih baik lagi kalau MI yang kamu pilih pernah memenangkan penghargaan atas kinerjanya mengelola reksadana.

3. Perhatikan Profil Risiko

Dalam berinvestasi, setiap orang punya ketahanan terhadap risiko berbeda, disebut juga profil risiko yang biasanya dibagi 3 yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Perbedaan profil risiko harus diperhatikan ketika memilih jenis reksa dana. Ketidaksesuaian antara profil risiko dengan jenis reksa dana bakal menyulitkan kamu mencapai tujuan investasi.

Misalnya, kamu bertujuan menikah dalam 2 tahun, dalam jangka pendek tersebut kamu perlu investasi yang stabil (profil risiko konservatif). Kestabilan berguna supaya hasil investasi nggak kena fluktuasi tinggi dalam jangka pendek, kamu bisa terhindar dari kerugian saat mencairkan dana. Reksa dana saham dengan fluktuasi tinggi harus dikurangi, sedangkan reksa dana obligasi dan pasar uang yang lebih stabil diperbesar.

Kalau ingin memperbesar reksa dana saham, pastikan kamu bertujuan jangka panjang. Bila terjadi fluktuasi besar dan ada penurunan besar, kamu nggak perlu buru-buru jual karena waktu kamu masih panjang untuk memulihkan penurunan harga.

4. Analisa Kinerja Reksa Dana

Sebelum memutuskan membeli reksa dana, sangat penting melakukan analisa kinerja masa lalu. Tanpa analisa, maka investasi kamu nggak akan optimal. Beberapa hal penting untuk diperhatikan yaitu:

  • Konsistensi kinerja reksa dana: bila reksa dana mengalami rugi saat kinerja indeks acuan sedang baik, berarti ada yang salah dengan pengelolaan reksa dana. Hal ini harus dihindari. Semakin konsisten dengan pergerakan indeks acuan, semakin aman reksa dana untuk dimiliki.

Source: Aplikasi Bibit

Source: Aplikasi Bibit

  • Expense ratio rendah: semakin rendah expense ratio reksa dana, semakin efisien pengelolaannya. Pada gambar di atas, expense ratio reksa dana indeks IDX30 sebesar 1.86%.

  • Transparansi pengelolaan: pilih reksa dana yang mempublikasikan fund fact sheet secara rutin dengan lengkap, ini akan bantu kamu mengawasi pengelolaan. Pada aplikasi Bibit (gambar diatas), kamu bisa lihat prospektus, fund fact sheet, dan informasi lain.

Selengkapnya soal analisa reksa dana bisa kamu lihat di sini ya.

Oke, sekarang kamu udah tau cara pilih reksa dana. Tapi tenang aja guys, karena Bibit akan tetap bantu kamu lakuin itu semua. Bibit sudah seleksi manajer investasi dengan track record yang bagus dan analisa produk reksa dana terbaik. 

Keamanan investasi lebih tinggi ketika membeli reksa dana di Bibit dibanding pilih sendiri. Kamu tinggal mulai investasi tanpa ribet. Simpel kan?

Mau Investasi Aman? Pakai Bibit aja.