Banyak orang yang sering bertanya mana sih yang lebih menguntungkan antara investasi emas dan reksadana. Sebelum kita bisa memutuskan mana yang lebih untung, kita perlu mengerti dulu karakteristik dari masing – masing investasi tersebut. Ini karena ada beberapa perbedaan antara emas dan reksadana sehingga kecocokannya pun dengan setiap orang juga berbeda. Agar lebih jelas memahaminya, yuk simak ulasan selengkapnya di bawah.
Apa Perbedaan Investasi Emas dan Reksadana
Investasi Emas artinya kita menukarkan uang dengan kepingan logam mulia itu sendiri yaitu emas. Tujuan dari penukaran uang ke emas ini biasanya untuk melindungi nilai kekayaan kita. Ini karena nilai mata uang yang dicetak dalam bentuk lembaran sangat rentan akan penurunan nilai akibat adanya inflasi dan gejolak ekonomi, apalagi uang tersebut bisa dicetak sebanyaknya sesuai yang diinginkan.
Sedangkan emas sendiri merupakan komoditas yang ditambang dari perut bumi sehingga jumlahnya jauh lebih langka daripada nilai uang biasa. Akibatnya, nilai emas ini jauh lebih kuat daripada uang pada umumnya. Hal ini terbukti dari harga emas dalam rupiah yang naik dari kisaran 100 ribu di awal tahun 2000an menjadi lebih 1 juta mendekati akhir tahun 2020.
Kemudian bagaimana dengan reksadana. Berinvestasi di reksadana artinya kita menggunakan uang untuk membeli unit reksadana yang dijual oleh Manajer Investasi (MI). Manajer Investasi inilah yang akan mengelola uang kita dengan cara menginvestasikan uang tersebut ke sejumlah instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan deposito. Tujuan investasi reksadana sendiri tidak lain adalah meningkatkan nilai uang kita di masa depan.
Oke, sekarang sudah jelas perbedaan mendasar antara investasi emas dan reksadana. Pada investasi emas, nilai kekayaan kita bergantung pada nilai kepingan logam mulia di masa depan. Sedangkan pada reksadana, nilai kekayaan kita bergantung pada kinerja instrumen investasi yang seluruhnya diatur oleh Manajer Investasi.
Siapa yang Cocok Investasi Emas dan Reksadana?
Sebenarnya investasi emas maupun reksadana bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun masing – masing orang memiliki kecocokan yang berbeda. Hal ini dikarenakan pergerakan harga antara emas dan reksadana bisa berbeda.
Bila kita lihat selama 20 tahun terakhir, harga emas memang menunjukan tren kenaikan. Namun perlu diperhatikan kalau kenaikannya juga disertai dengan volatilitas (gejolak harga). Bila emas hanya disimpan dalam jangka pendek, bisa saja mengalami kerugian karena harganya sedang turun saat itu, meskipun dalam jangka panjang akhirnya naik kembali. Jadi, jika berinvestasi emas, kamu sudah harus siap menyimpannya dalam jangka panjang.
Pada investasi reksadana, selama ini harganya juga naik dalam jangka panjang serta bergejolak juga. Namun, disini kamu bisa mengatur seberapa besar gejolak harga yang bisa kamu terima. Ini karena ada 3 jenis reksadana yang bisa kamu beli. Bila kamu bisa menerima gejolak harga yang besar dengan potensi keuntungan yang paling tinggi maka milikilah lebih banyak Reksadana Saham. Tapi, bila kamu ingin membuat investasi reksadana yang lebih stabil, milikilah lebih banyak reksadana obligasi atau pasar uang.
Semakin panjang jangka waktu investasi yang kamu miliki, maka semakin besar gejolak harga yang bisa diterima, disinilah kamu boleh investasi emas. Namun, bila ingin memperpendek jangka waktu investasi kamu, maka kamu perlu memperkecil gejolak harganya dengan cara membeli reksadana.
Bagaimana Memilih Antara Investasi Emas atau Reksadana
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, memilih mana yang cocok itu harus berdasarkan jangka waktu investasi dan profil resiko kamu. Bila profil resiko kamu agresif dan jangka waktu investasinya panjang maka kamu bisa memilih emas atau reksadana saham. Tapi bila kamu lebih konservatif maka kamu bisa memilih reksadana obligasi atau pasar uang. Selengkapnya soal profil resiko bisa kamu lihat disini.
Dimana Kita Bisa Membeli Investasi Tersebut?
Khusus untuk emas, kamu bisa berinvestasi dengan cara membeli emas langsung secara fisik ke toko emas. Atau bisa juga membeli hak kepemilikannya saja. Bila membeli hak-nya saja, maka emas tidak harus kamu miliki secara fisik, namun hak itu sendiri sudah bernilai setara dengan emas dan bisa dijual lagi dikemudian hari. Kamu mengecek emas yang dijual resmi oleh PT Aneka Tambang Tbk., disana kamu bisa membeli haknya saja maupun secara fisik.
Sedangkan membeli reksadana bisa dilakukan dengan mudah saat ini. Sudah banyak platform online yang menjual reksadana. Kamu tinggal download aplikasinya dan proses registrasinya pun tidak sulit. Salah satu platform reksadana yang bisa kamu coba adalah aplikasi Bibit. Pada aplikasi ini bukan saja penggunaannya yang mudah tapi kamu juga sudah dibantu memilih reksadana terbaik di Indonesia. Cek soal Bibit disini.
Kapan Saat yang Tepat Investasi Emas atau Reksadana?
Kebanyakan orang berpikir kalau waktu yang tepat berinvestasi adalah saat harganya sedang turun dan sebentar lagi akan naik. Ya itu memang benar. Masalahnya tidak ada yang tahun kapan harga akan turun atau naik, baik itu pada emas maupun reksadana.
Pada emas, selama nilai mata uang yang kita gunakan menurun nilainya, maka kapanpun investasi emas dilakukan, maka itu akan segera menyelamatkan nilai kekayaan kamu. Hal ini lebih jelas terlihat saat kondisi ekonomi sedang buruk, dimana harga emas naik secara signifikan. Tentu sangat baik bila kamu sudah memiliki emas sebelum ekonomi memburuk.
Pada reksadana, kamu bisa berinvestasi kapanpun kamu mau. Melihat kondisi pasar saham yang nilai selalu naik dalam jangka panjang, maka dengan rutin berinvestasi saja tanpa harus melihat waktu, kamu tetap akan mendapatkan untung dalam jangka panjang. Inilah cara investasi reksadana yang terbaik untuk pemula. Selengkapnya soal ini bisa kamu lihat disini.
Mengapa Penting untuk Berinvestasi Sejak Dini
Semakin awal kamu melakukan investasi, maka semakin banyak waktu yang kamu miliki untuk menaikan nilai kekayaan kamu. Baik investasi emas maupun reksadana, asalkan kamu mulai sejak dini dan konsisten dilakukan, maka hasilnya akan terasa dalam jangka panjang.
Menunda investasi sama saja dengan menunda jadi bebas finansial. Jadi, yuk mulai investasi sekarang juga.