Tahun ini, wabah COVID-19 menggerus daya beli masyarakat Indonesia. Terlihat dari indeks penjualan riil turun sebesar 14.6% di Juni, bahkan pernah drop hingga 20% di Mei.
Pandemi juga merubah pola konsumsi masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik, pengeluaran masyarakat mayoritas ada pada pembelian bahan makanan (sekitar 51%) dan kesehatan (sekitar 20%) bergeser jauh dari sebelum pandemi, dimana pembelian makanan masih tercatat 49%.
Saat ini, masyarakat lebih banyak berbelanja lewat e-commerce. Ini ditunjukan dari data Kominfo bahwa ada kenaikan transaksi online hingga 400% selama pandemi. Jadi, meskipun situasinya berbeda, pengeluaran untuk konsumsi tetap berjalan terus.
Jadi, tidak bisa bilang kalau lebih banyak di rumah maka pengeluaran lebih sedikit, bisa saja lebih boros, belum lagi biaya tambahan yang dikeluarkan (seperti ongkos kirim) setiap kali belanja online.
Menyeimbangkan Pengeluaran & Tabungan
Nah, kemudian gimana caranya pengeluaran bisa dikontrol dan tetap bisa menabung? Ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu terapkan:
Ingat tujuan keuangan kamu: tetap konsisten pada tujuan, jangka pendek atau jangka panjang. Ini perlu diingat, agar bisa kontrol diri dari pembelian barang yang nggak perlu.
Evaluasi pos pengeluaran: banyak aplikasi online yang bisa bantu cek pengeluaran. Supaya tau apa aja pengeluaran kamu, jadi bisa evaluasi antara pengeluaran yang perlu dan yang bisa dikurangi.
Meminimalisir penggunaan kartu kredit: sekarang musimnya belanja online, makin gampang pakai kartu kredit. Ingat, gunakan kartu kredit seperlunya dan tidak perlu punya banyak, menggunakan kartu kredit bisa membebani keuangan dan menyulitkan kamu dalam menabung.
Sisihkan uang sebelum belanja: ini salah satu cara efektif untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan tabungan kamu. Setiap kali mau belanja, sisihkan uang lebih dulu untuk ditabung. Lakukan ini setiap kali mau belanja apapun biar nggak kebablasan
Selain mengatur pengeluaran, ada baiknya mulai mempersiapkan dana darurat. Dana darurat sangat membantu saat penghasilan utama kamu terganggu atau ada pengeluaran khusus yang tidak terduga. Caranya, sisihkan sebagian uang kamu ke instrumen investasi likuid/mudah dicairkan.
Salah satu investasi likuid yang bisa kamu coba adalah reksadana pasar uang (RDPU). RDPU menawarkan return yang lebih baik dibanding tabungan biasa namun bisa dicairkan kapanpun tanpa ada penalti.
Kamu juga bisa mulai merencanakan investasi jangka panjang, tanpa butuh uang banyak. Membangun kebiasaan investasi dari jumlah kecil, sedini mungkin, akan bantu kamu mencapai tujuan lebih cepat.