3 Kesalahan Umum yang Dilakukan Investor Indonesia
Tidak Memiliki Tujuan Investasi
Memiliki tujuan investasi akan membantumu memiliki strategi investasi yang jelas, terhindar dari rasa FOMO, dan fokus untuk mencapai financial goals kamu.
Atur tujuan investasi kamu pakai Goal Setting di Bibit.
Tidak Melakukan Diversifikasi Investasi
Prinsip sederhana yang perlu diingat adalah “don’t put your eggs in one basket”. Dengan diversifikasi, kamu akan mengurangi volatilitas portofolio. Jika ada salah satu aset yang performanya turun, ada aset lain yang bisa menopang kinerjanya.
Contoh: Saat pasar saham anjlok pada pandemi COVID-19, portofolio dengan campuran obligasi dan saham lebih stabil.
Kamu bisa melakukan diversifikasi investasi di Bibit! Tersedia berbagai aset untuk bisa memenuhi profil risiko investor yang beragam:
Timing the Market: Membiarkan Emosi Mengambil Alih
Banyak investor sering kali melakukan market timing dan justru mengambil langkah panic selling saat pasar bearish atau overconfident saat pasar bullish. Alih-alih berhasil memaksimalkan return, investor malah mengalami kerugian.
Untuk menghadapi ketidakpastian pasar, kamu bisa menerapkan strategi investasi rutin:
Secara historis, pasar modal cenderung mengalami apresiasi harga dalam jangka panjang.
Dalam jangka panjang, bisa mendapatkan harga rata-rata, sehingga return jadi optimal.
Berikut simulasi portofoliomu jika telah menginvestasikan Rp1 juta secara rutin di ABF Indonesia Bond Index Fund setiap bulan sejak tahun 2014 hingga saat ini.
Pakai SIP di Bibit Agar Investasi Otomatis Konsisten💪
Systematic Investment Plan (SIP) dapat membantu kamu konsisten berinvestasi setiap bulan.
Investasi rutin membantu kamu menikmati return yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Writer: Investment Research Team
Editor: CRM Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu