"Kenapa sih harga reksa dana tidak bisa dilihat secara langsung alias real time?"
Pertanyaan tersebut sering muncul dari para investor karena mereka tak bisa melihat pergerakan harga reksa dana layaknya saham yang berubah setiap detik atau real-time saat jam bursa.
Seperti yang kita ketahui, harga reksa dana tercermin dari nilai aktiva bersih per unit (NAB/UP). Sama seperti saham, harga reksa dana juga berubah setiap hari.
Namun, pergerakan itu tak bisa terlihat secara langsung oleh investor. Kenapa?
Proses perhitungan nilai aktiva bersih per unit bisa dibilang cukup panjang. Mulai dari perjanjian antara manajer investasi dan bank kustodian hingga pemilihan instrumen investasi.
Berikut rinciannya:
Manajer investasi meneken kontrak dengan bank kustodian untuk mengelola dana masyarakat dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Kontrak tersebut akan menghasilkan produk turunan berupa reksa dana.
Investor mentransfer dana investasi ke nomor rekening atas nama reksa dana di rekening bank kustodian atau rekening bank lain yang ditunjuk sebagai bank penampung.
Bank kustodian menerbitkan unit penyertaan. Untuk awal penerbitan, investor akan mendapatkan unit penyertaan sebesar nilai investasi dibagi dengan harga awal yakni Rp1.000. Setelah itu, harga reksa dana akan mengikuti mekanisme pasar.
Manajer investasi akan mengelola dana investor. Misalnya, dana ditempatkan ke obligasi atau saham.
Bank kustodian akan memproses administrasi unit pernyataan dengan nasabah dan menghitung nilai aktiva bersih per unit. Perhitungan akan dilakukan setiap akhir perdagangan bursa.
Investor akan mendapatkan harga reksa dana pukul 17.00 - 22.00 WIB.
Harga reksa dana yang tertera di Bibit adalah harga hari sebelumnya karena bersifat tidak real time.
Harga reksa dana hanya akan diperbarui pukul 22.00 WIB setiap hari.
Jika investor membeli reksa dana sebelum pukul 13.00 WIB, maka akan mengikuti harga seperti saat hari pembelian. Namun, jika investor membeli reksa dana setelah pukul 13.00 WIB, maka akan mengikuti harga esok hari.
Jadi, reksa dana memang tidak tepat untuk trading seperti saham karena perubahan harga tak bisa terlihat secara real time. Tapi jangan takut, reksa dana cocok banget untuk kamu yang ingin menabung, baik untuk jangka pendek dan menengah.