Pasangan yang memiliki pandangan dan tujuan masa depan yang sejalan, tentunya akan membuat hubungan lebih jelas dan ter-planning. Selain tahu apa yang menjadi tujuannya, hal ini bisa membuat kedua pasangan saling tahu apa yang menjadi tanggung jawabnya. Terutama bertanggung jawab dalam menyiapkan keuangan ke depannya.
Biasanya membahas uang bareng pasangan merupakan hal sensitif dalam sebuah hubungan. Padahal membahas masalah keuangan dalam hubungan sangat penting karena menyangkut masa depan hubunganmu, terutama ketika kamu dan pasangan mulai ke jenjang yang lebih serius lagi.
Maka muncul istilah Financial compatibility atau kecocokan sikap keuangan yang sangat menentukan masa depan hubungan kita dan pasangan. Financial compatibility sama pentingnya dengan kemampuan kita dan pasangan berkompromi atau menyelesaikan konflik. Meskipun begitu, harus diingat ini bukan berarti kita mencampakkan seseorang karena kemampuan keuangannya tidak sesuai standar. Menyamakan persepsi tentang keuangan sebagai pasangan akan membangun pondasi hubungan yang kuat di masa akan datang. Jadi, nyali kamu nggak perlu ciut untuk ngobrolin keuangan dengan calon pasangan hidup.
Contoh kisah dari sepasang kekasih yang lagi serius ngomongin keuangan, Dena dan Dito.
Dena, perempuan berusia 27 tahun, sehari-hari bekerja sebagai brand manager di perusahaan makanan organik. Lalu Dito adalah laki-laki berusia 29 tahun yang bekerja di perusahaan e-commerce, sebagai programmer. Mulai dari mana Dena dan Dito mengawali obrolannya?
Setiap pasangan memiliki fasenya masing-masing. Nggak perlu terburu-buru ngomongin soal uang dulu.
Fase Pertama
Di beberapa bulan awal atau setahun pertama mereka saling mengobservasi sikapnya terhadap keuangan. Dena paling mudah tergoda membeli barang apa? Adakah hobi Dito yang menyita sebagian besar uangnya? Dito dan Dena menyisihkan gajinya setiap bulan untuk kebutuhan apa saja?
Fase Kedua
Komunikasi tentang keadaan keuangan bisa dimulai secara santai. Ketika kita mengenali gaya keuangan dari pasangan, kita akan lebih bisa menemukan sisi positif dari satu sama lain. Apakah Dena dan Dito suka menyisihkan sebagian gajinya atau selalu habis setiap bulannya? Bagaimana metode pengelolaan gaji versi Dena dan Dito?
Kenali bagaimana cara kita dalam memenuhi kebutuhan dan juga keinginan, menentukan prioritas pengeluaran, mengatur gengsi, dan gaya hidup.
Fase Ketiga
Ketika hubungan sudah semakin serius, cari waktu yang tepat untuk membicarakan keuangan. Inilah fase yang disebut Erin Lowry dari Broke Millennial sebagai financially naked. Saling berkomunikasi tentang tabungan yang dimiliki, utang, dan tagihan bulanan.
Misalnya, “Dit, aku bersyukur banget tagihan kartu kreditku akhirnya lunas dua minggu lalu. Terakhir itu tagihanku jumlahnya Rp 1,5 juta. Kamu ada kartu kredit? Tagihan setiap bulannya berapa?”
Ini memang akan menjadi tes yang cukup sulit bagi hubungan. Apakah kita siap menerima kenyataan bahwa pasangan memiliki utang kartu kredit yang banyak? Dena dan Dito sudah menyelesaikan obrolannya dengan solusi melunasi masing-masing utangnya. Dan Dena terbuka dan sudah siap untuk “membackup” keuangan Dito, jika pendapatan bulanannya nggak mencukupi.
Karena diketahui pendapatan Dena lebih besar dibanding Dito. Lalu, Dena mulai membahas lebih detail.
Dena: “Dit, kan kamu tahu gajiku lebih besar dari gaji kamu. Nanti kalau kita menikah, kamu nggak akan minder kan?”
Dito: “Ya enggak dong, Den. Aku tuh justru bersyukur, apapun pencapaian kamu, apalagi di karier kamu ya pasti aku dukung. Dan walaupun gaji kamu lebih besar, peran aku sebagai suami harus tetap berjalan, misal untuk belanja bulanan, sekolah anak kita nanti, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.”
Dena: “Kamu tanggung jawab banget ya Dit, kalau gitu gaji aku bisa untuk kita beli mobil atau uangnya aku investasiin buat hari tua kita nanti.”
Setelah panjangnya obrolan mereka tentang keuangan, Dito pun memberikan kejutan untuk Dena dalam rangka hari Valentine. Yap, kejutan itu adalah Gift Card Bibit. Nggak cuma buket bunga, Dito memberikan kado saldo reksadana sebagai hadiah Valentine untuk Dena memulai investasi pertamanya.
Kalau kamu juga ingin kasih kado Gift Card Valentine ke pasangan kayak Dito ke Dena, kamu bisa ikuti cara di bawah ini ya!
1. Di halaman Home, klik Gift Card Reksadana.
2. Pilih Tema Gift Card.
3. Pilih Desain Gift Card kamu.
4. Input Nominal Gift Card, Tulis Ucapan, lalu klik Selanjutnya.
5. Klik Lanjutkan Pembayaran.
6. Kamu akan otomatis redirect ke akun Go-Pay, lalu klik Konfirmasi & Bayar.
7. Setelah itu, kamu tinggal share link gift card kamu, klik Share atau Copy Link.
8. Kamu bisa share link gift card kamu via social media seperti WA, Telegram, dll.
9. Penerima gift card tinggal klik link gift card yang telah kamu share, lalu klik Klaim Sekarang.
10. Klik Received, lalu klik Gunakan
11. Pilih Portfolio, Pilih Produk, lalu klik Beli
12. Checklist, lalu klik Bayar, maka order order akan otomatis diproses.
Semua proses tersebut akan jauh lebih mudah saat dicoba langsung di aplikasinya. Rayakan Hari Valentine dan berikan kejutan yang beda buat pasangan kamu. Yuk, langsung install aplikasi Bibit di Play Store atau App Store!