Bibit Insights | Kelola Uang Bonus Sama Bijaknya dengan Gaji

Pernah Terjebak dengan Mental Accounting Bias?

Mental Accounting Bias adalah kecenderungan membedakan uang berdasarkan sumbernya ketika membuat keputusan investasi.

Contoh: gaji bulanan diinvestasikan ke instrumen yang stabil, tapi dana dari bonus tahunan justru dialihkan ke aset berisiko tinggi karena FOMO, walau tidak sesuai profil risiko.

Cara berpikir ini bisa membuat alokasi investasi melenceng dari profil risiko dan rencana awal kamu. 

Keep Your Strategy on Track

Manfaatkan dana tambahan untuk memperkuat portofolio yang sudah ada sehingga kamu bisa lebih cepat mencapai financial goals

Daripada berpikir:

“Ini uang ekstra, tidak masalah kalau hilang”
Ubah mindset jadi:

“Ini dana tambahan yang bisa bantu aku capai financial goals lebih cepat”

Simulasi Investasi Rutin Gaji vs Gaji & Bonus di Reksa Dana Obligasi

Rutin Menginvestasikan Gaji & Bonus Bisa Menjadi Booster untuk Bantu Kamu Capai Tujuan Lebih Cepat  

Jika bonus diinvestasikan, kamu bisa mencapai Rp1 miliar dalam ~9 tahun (116 bulan). Sebaliknya, tanpa menginvestasikan bonus, target tersebut belum tercapai karena nilai investasimu baru mencapai Rp870 juta, masih selisih Rp130 juta dengan target investasi. 

Selisih ini ~44% lebih besar dibanding total bonus yang selama ini diinvestasikan, yakni Rp90 juta dalam 9 tahun. Perbedaan ini muncul karena modal tersebut telah bertumbuh akibat compounding

Alokasikan Bonus ke Portofolio Investasi Sesuai Profil Risiko dan Tujuan Keuanganmu

1. Reksa Dana Pasar Uang: aset dengan return naik secara stabil untuk perkuat portofolio

Return berdasarkan data per 17 September 2025

Performa historis, tidak menjamin hasil di masa depan 

2. Reksa Dana Obligasi: secara historis konsisten naik jangka panjang, cocok untuk investor dengan profil risiko moderat.

Return berdasarkan data per 17 September 2025

Performa historis, tidak menjamin hasil di masa depan 

3. Saham: Aset untuk Growth-Oriented Approach dalam jangka panjang

Data saham per 17 September 2025, Total returns mencakup price return dan dividen yang tidak direinvestasikan.
Berdasarkan performa historis, tidak menjamin kinerja masa depan.