Market Expects At Least 25 Bps Rate Cut on September’s Meeting
Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan sudah saatnya memangkas suku bunga pada Jumat (23/8). Pihaknya yakin bahwa inflasi sudah bergerak ke arah 2% secara sustainable.
Market mengekspektasikan The Fed untuk memangkas suku bunga setidaknya 25 bps pada September, dengan total ekspektasi pemangkasan suku bunga mencapai 100 bps sampai akhir 2024.
US Economy Supports Cut Rate
Ekonomi AS berhasil tumbuh +3,0% YoY (first estimate: +2.8% YoY) pada kuartal II-2024 (vs. 1Q24: +1,4% YoY), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus (2%).
Sementara itu, manufacturing PMI tercatat 47.2 pada Agustus 2024. Ini menandakan PMI di bawah level 50 selama lima bulan berturut-turut, menandakan kontraksi yang berkelanjutan di sektor manufaktur.
Powell sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya juga mempertimbangkan data lapangan kerja serta tingkat pengangguran dalam konsiderasi pemangkasan suku bunga.
Indonesia: 4-Month MoM Deflation and Stronger Rupiah, More Potential BI for Rate Cut
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 6,25% pada Agustus 2024 dengan stabilitas nilai rupiah dan inflasi terkendali sesuai sasaran BI.
BPS mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen Indonesia melandai ke level 2,12% YoY pada Agustus 2024 (vs. Juli 2024: inflasi 2,13% YoY), sejalan dengan ekspektasi konsensus.
Secara bulanan, Indonesia mencatatkan deflasi 0,03% MoM (vs. Juli 2024: deflasi 0,18% MoM), menandai deflasi bulanan dalam 4 bulan beruntun.
Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar AS telah menguat +4,7% MoM, menjadi Rp15.521 pada akhir bulan Agustus (31/08) seiring dengan foreignnet inflow di pasar obligasi sebesar Rp39,5 triliun selama Agustus.
Equity: IHSG All Time High, Standing >7.600
IHSG cetak all-time high pada level 7.716 pada Kamis (29/8). Rekor all-time high berhasil dipecahkan selama tiga minggu berturut-turut.
Pencapaian ini didorong oleh $BREN, $BBRI, dan $BMRI sebagai top index movers serta $BMRI, $BBRI, $BBCA sebagai top foreign inflow selama Agustus.
Pada Agustus sendiri IHSG mengalami foreign flow terbesar secara MoM sepanjang 2024 sebesar Rp17,4 triliun, sehingga secara YtD terjadi foreign flow Rp17,1 triliun.
What’s The Impact?
Dari luar negeri, Powell sudah memberikan sinyal untuk melakukan pemangkasan suku bunga AS pada pertemuan September ini.
Dari dalam negeri, inflasi berada di rentang target dan nilai tukar rupiah sudah lebih stabil, sehingga market menilai terdapat potensi pemangkasan suku bunga.
Pasar saham Indonesia menunjukkan gejolak yang cukup drastis pada bulan Agustus, menggambarkan volatilitas pasar yang sulit untuk diprediksi. Kami Ingin menekankan bahwa market timing sulit dilakukan.
Oleh karena itu, kami menyarankan investor untuk menerapkan investasi rutin supaya dapat mengelola risiko volatilitas pasar serta terhindar dari keputusan emosional. Dengan kebiasaan ini, investor dapat mengoptimalkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang.
Alternatif Investasi di Kondisi Pasar Saat Ini
Securing short-term safety
Saat ini, kami melihat Obligasi FR short-term masih memiliki yield menarik, terutama PBS032 (2 tahun) dan FR0081 (1 tahun).
Ada juga SBN Retail SR021-T3 (3 tahun) dengan imbal hasil 6,35% per tahun dan SR021-T5 (5 tahun) dengan imbal hasil 6,45% per tahun yang kuponnya dibagikan tiap bulan.
Reksa Dana Pasar Uang dapat menjadi alternatif untuk investasi jangka pendek dengan pergerakan stabil.
Mengelola risiko volatilitas pasar dengan DCA (Dollar Cost Averaging)
Aktifkan SIP di Bibit untuk investasi rutin di Top Reksa Dana Obligasi dan Reksa Dana Saham Indeks. Strategi investasi mudah tanpa perlu market timing untuk raih return optimal jangka panjang.
Writer: Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.
Market Updates
Selama Agustus 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik +5,7% MoM dengan aliran dana dari investor asing tercatat inflow sebesar Rp28,7 triliun.
Di sisi lain, Indeks Obligasi Pemerintah Indonesia (IBPA Total Return) tercatat naik +1,7% MoM dan diikuti inflow dana asing sebesar Rp39,5 triliun.
Pergerakan Obligasi dan Deposito – Agustus 2024
Indonesia Government Bond Yield 10Y berada di 6,63%, turun 27 bps dibanding 6,90% pada Juli 2024.
Indonesia Government Bond Yield 5Y berada di 6,53%, turun 20 bps dibanding 6,73% pada Juli 2024.
Indonesia Government Bond Yield 1Y berada di 6,61%, tidak berubah dari Juli 2024.
Rata-rata bunga deposito perbankan Indonesia (TD Rate 12M) berada di 4,04%.
Pergerakan Saham – Agustus 2024
IHSG ditutup di level 7.670, naik +5,7% MoM pada Agustus 2024.
Sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah siklikal (+20,41% MoM), sedangkan yang mengalami penurunan terdalam adalah teknologi (-0,74% MoM).
Di level saat ini, IHSG berada pada Forward P/E Ratio 13,3x.