Bibit Weekly 10 Maret 2023: Berhitung Soal Biaya Jika Berencana Punya Anak

Sebelumnya Bibit Weekly pekan pertama Maret 2023 sudah membahas terkait persiapan biaya pernikahan. Lanjut pada pekan kedua Maret akan membahas bagaimana jika kamu berencana untuk memiliki keturunan. Hal ini wajib dibahas bersama pasangan sebelum memutuskan untuk menikah.

Bicara soal biaya membesarkan anak nggak hanya bicara soal dana pendidikan. Soalnya, memiliki anak adalah komitmen jangka panjang di mana perencanaan biaya dimulai sejak merencanakan kehamilan hingga anak tersebut tumbuh dewasa. 

Biaya Sebelum dan Setelah Melahirkan

Biaya ini meliputi periksa ke dokter kandungan hingga biaya melahirkan yang nominalnya berbeda tergantung rumah sakit dan jenis persalinan yang kamu pilih. Setelah seorang anak lahir, tentunya kebutuhan pasti akan bertambah. Mulai dari kebutuhan untuk Ibu hingga kebutuhan bagi si kecil atau bahkan jika ada babysitter.

Saat ini, biaya periksa ke dokter spesialis kandungan berkisar antara ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Sementara itu, biaya persalinan juga bervariasi dan bisa menghabiskan jutaan bahkan puluhan juta tergantung rumah sakitnya. Berikut kira-kira rincian biayanya.

(*) Biaya berdasarkan survei dari berbagai sumber

Berdasarkan perkiraan biaya di atas, akan lebih baik jika kamu sudah mulai menabung saat awal kehamilan. Dengan menyiapkannya sejak dini, kamu akan lebih siap jika kelahiran sesuai dengan rencana. Menggunakan mesin waktu di aplikasi Bibit, berikut kira-kira nominal yang ditabung setiap bulannya.

Disclaimer on: untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi. Data masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan

Berdasarkan gambar di atas, kamu bisa mengumpulkan Rp2,7 juta setiap bulan . Reksa Dana Pasar Uang TRIM Kas 2 bisa menjadi pilihan di mana potensi imbal hasil sebesar 3,7% per tahun (Data per 10/3/23). Selama setahun ke depan kamu sudah bisa mengumpulkan lebih dari Rp32,9 juta. Tentunya, kamu bisa menyesuaikan budget dan nabung rutin ini dengan kemampuan keuangan kamu, ya!

Kenapa memilih Reksa Dana Pasar Uang? Sebab produk ini paling minim risiko dibandingkan jenis reksa dana lain seperti Reksa Dana Obligasi dan Reksa Dana Saham yang cenderung lebih fluktuatif, sehingga cocok untuk tujuan jangka pendek di bawah setahun. Kamu juga bisa meminimalisasi potensi kerugian sampai uang tersebut siap digunakan untuk membiayai keperluan tersebut.

Biaya Kebutuhan Sehari-hari

Budget sebelum memiliki anak dan setelah memiliki anak tentunya akan berbeda. Selain budget kebutuhan sehari-hari, pastinya akan ada biaya tambahan setelah masa kelahiran. Biaya ini nggak hanya kebutuhan dasar seperti susu formula hingga masa Makanan Pendamping ASI (MPASI), tapi bisa juga meliputi biaya lain. 

Mulai dari popok, pakaian, biaya kesehatan meliputi imunisasi, pakaian, sampai kebutuhan penunjang misalnya mainan. Biaya tersebut sebaiknya disiapkan dan dirinci dengan matang. Apalagi biaya kesehatan menjadi biaya yang tidak bisa ditunda. Sehingga, ada baiknya dipersiapkan agar saat waktu imunisasi misalnya, dananya sudah siap.

Di bawah ini adalah perkiraan biaya yang harus disiapkan setelah memiliki anak. 

(*) Biaya berdasarkan survei dari berbagai sumber

Biaya Pendidikan Anak

Setiap tahun biaya pendidikan naik dari level yang awal seperti TK sampai Perguruan Tinggi. Sehingga, orang tua sebaiknya melakukan riset dan survei agar bisa memperoleh sekolah yang diinginkan sesuai budget. Berikut adalah kisaran biaya pendidikan anak mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi.

(*) perkiraan biaya dari berbagai sumber. Dihitung menggunakan TVM

Berdasarkan rincian biaya di atas, kamu bisa mulai menabung untuk dana pendidikan tersebut berdasarkan dengan timeline atau jangka waktu. Namun, jika berdasarkan hitungan budget bulanan kamu merasa belum mampu, maka tentukan skala prioritas. Misal, yang paling mendekati adalah untuk jenjang TK dan SD, maka kamu bisa fokus dulu ke tujuan tersebut.

Jika butuh waktu kurang dari setahun untuk mengumpulkan biaya pendidikan di tahap TK, kamu bisa ditempatkan di Reksa Dana Pasar Uang. Upayakan pilih aset yang  minim risiko sehingga nilai aset relatif terjaga, salah satunya yakni Reksa Dana Pasar Uang.

Kemudian untuk kebutuhan jangka menengah setahun sampai lima tahun, pilihan instrumen yang ideal yakni Reksa Dana Obligasi. Reksa dana ini menempatkan 80% asetnya di surat utang (obligasi) baik pemerintah maupun korporasi. Walaupun pergerakan nilai aset tidak selalu berjalan mulus, namun tetap menunjukkan tren kenaikan untuk jangka menengah-panjang.

Terakhir adalah Reksa Dana Saham yang cocok untuk investasi jangka panjang. Reksa   dana ini memang cenderung berfluktuasi dalam jangka pendek dan rentan  terpengaruh oleh perubahan sentimen pasar. Oleh karena itu, sebaiknya investasi di Reksa Dana Saham ditujukan untuk jangka panjang sehingga imbal hasil lebih optimal dengan risiko yang tetap terkendali. 

Catatan Penting

1️⃣Semakin cepat mengumpulkan total budget di atas, maka “cicilan” alias nabung bulanan akan semakin kecil.

2️⃣Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda terkait besaran biaya pada rincian di atas. Sehingga, besaran biayanya juga akan berbeda untuk setiap orang.

3️⃣Jangan lupa inflasi! Hal ini khusus untuk biaya pendidikan sebagai gambaran berapa yang harus dibayar saat anak kita masuk ke jenjang pendidikan tersebut.

Semoga Bibit Weekly edisi kedua Maret ini bisa memberikan kamu pencerahan. Sehingga kamu semakin siap dan paham apa saja yang disiapkan saat waktunya tiba. Yuk, investasi terus di Bibit untuk tujuan keuanganmu!

Writer: Tim Edukasi