Bibit Weekly 18 Desember 2021: Studi Kasus Ketika Portofolio Reksa Dana Merah

πŸ‘‹Teman Bibit, 

Bahas yang ijo-ijo udah βœ… flashback kondisi 2021 juga udah βœ… Sekarang saatnya bahas kondisi portofolio reksa dana kamu yang lagi merah. Buat yang mengalami ini, jangan resah dan mudah menyerah ya!

Tenang aja, kamu nggak sendirian di tengah kondisi yang tak mudah ini. Ada banyak investor yang pastinya juga mengalami hal yang sama denganmu. Biar nggak panik dan buru-buru jual yang akhirnya malah rugi, yuk perhatikan penjelasan di bawah ini!

1. Naik Turun dalam Investasi adalah WajarπŸ”Ž

Seperti studi kasus di Bibit Weekly lalu, Reksa Dana Saham (RDS) dan Reksa Dana Obligasi (RDO) memang lebih berisiko dibanding dengan reksa dana Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Sebab kedua instrumen ini terdiri dari aset saham dan obligasi yang bisa diperjual belikan, sehingga harganya bisa berfluktuasi. Jadi kamu tahu kalau naik turun pada kedua instrumen ini adalah hal yang wajar. 

2. Perdalam Pengetahuan Tentang Investasi πŸ“š

Terus-terusan melihat portofolio kamu yang merah tidak akan membuatnya jadi hijau. Lebih baik kamu perdalam pengetahuan kamu seputar investasi agar semakin yakin dengan pilihan investasi kamu.  Saat ini, banyak sekali informasi terkait investasi yang bisa kamu dapatkan. Bibit menyediakan beragam artikel hingga kelas investasi reksa dana yang mudah diakses dan gratis.

Semakin banyak belajar, kamu jadi lebih percaya diri soal investasi dan bisa tidur nyenyak meski portofolio kamu sedang merah. Setelah lebih percaya diri, tentunya kamu nggak perlu terus mengecek portofolio kamu setiap hari karena sudah ada Manajer Investasi (MI) yang bantu kelola dana investasi kamu.

3. Ingat Kembali Tujuan Investasi Kamu 🎯

Saat portofolio kamu merah, jangan langsung menyerah ya! Kamu bisa ingat kembali tujuan investasi kamu dan evaluasi apakah profil risiko, jangka waktu, dan produk yang dipilih untuk mencapai tujuannya sudah sesuai. Jika portofolio kamu sedang merah dan jangka waktu mencapai tujuan investasi masih panjang, ini jadi kesempatan kamu untuk melakukan pembelian sehingga bisa mendapatkan harga rata-rata unit yang lebih rendah.

Nabung rutin atau strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dapat membantu kamu tetap berinvestasi dengan optimal di tengah keadaan portofolio yang merah atau kondisi pasar yang tidak menentu sekalipun. Jadi, sekarang yang bisa kamu lakukan adalah tetap konsisten dan fokus dengan tujuan investasimu.

Selanjutnya, kalau pemilihan produk tidak cocok dengan tujuan keuangannya, kamu bisa melakukan switching reksa dana. Setelah switching, kamu bisa melanjutkan dengan menghitung ulang untuk mengetahui perlu nabung berapa banyak agar bisa mencapai tujuan keuanganmu.

Kesimpulannya, asalkan kamu sudah memilih produk yang sesuai dengan tujuan keuangan, kamu nggak perlu cemas dengan keadaan pasar yang naik turun dan portofolio yang merah karena sudah ada Manajer Investasi (MI) yang bantu mengoptimalkan dana investasi kamu. Inget kan, studi kasus nabung rutin RDS beberapa waktu lalu? Saat kondisi reksa dana kamu merah nantinya akan kembali recovery dan memberikan hasil yang lebih optimal.  

Nah, dengan mindset yang benar, kemauan untuk terus mengasah pengetahuan soal investasi dan punya tujuan yang jelas, kamu sudah berada di jalan yang tepat untuk mewujudkan mimpimu!

Bibit mau kasih kamu informasi nih, minggu lalu Bibit ngasih modal tambahan sebesar Rp 150 juta untuk 15 Teman Bibit yang menginspirasi dari cerita perjuangan mewujudkan mimpinya dengan menabung rutin. Baca selengkapnya di sini ya! Kamu masih bisa ikut ceritakan perjuangan kamu dan siapa tau kamu bisa jadi pemenang minggu depan! 

Jangan lupa terus ikuti Bibit Weekly setiap Sabtu karena ada banyak hal menarik yang bisa kamu pelajari. Stay tuned setiap Sabtu ya!🀩


Kabar Indonesia

  • Varian baru Covid-19 Omicron terdeteksi untuk pertama kali di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap pasien pertama varian Omicron tersebut berada di Wisma Atlet Jakarta.

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan sementara pemberian izin atau moratorium bagi perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha selaku manajer investasi (MI). Moratorium dilakukan sebagai evaluasi dan penataan industri manajer investasi. Sedangkan bagi perusahaan efek yang telah diberikan izin sebagai manajer investasi sebelumnya tidak mengalami perubahan dan juga tidak akan berdampak kepada nasabahnya.

  • Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau BI Rate sebesar 3,50%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkap keputusan mempertahankan suku bunga sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Poin penting:

Pemerintah optimistis pemulihan ekonomi di berbagai sektor terus terjadi. Pelonggaran di akhir tahun menjadi katalis perekonomian yang semakin menguat. Karena ekonomi semakin kuat, kamu pun harus semakin rajin nabung reksa dana di Bibit ya. πŸ˜‰


Catatan kaki: β€œInvest for the long haul. Don’t get too greedy and don’t get too scared.” - Shelby M.C Davis.