👋 Teman Bibit
Nggak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2021 dan akan berganti tahun baru 2022. Bicara soal resolusi investasi yang pernah dibuat saat awal tahun 2021, ada yang sudah capai target belum?
Di #PerluPaham bulan ini yaitu Desember 2021, kita akan melakukan evaluasi hasil investasi yang sudah dilakukan selama 2021. Tapi sebelum membahas itu, kita akan flashback dulu apa aja yang terjadi selama tahun 2021. Sebagaimana kita tahu, pandemi yang disebabkan Coronavirus Disease (Covid-19) masih ada hingga saat ini.
Setelah naik signifikan di awal Januari 2021 ke level 6.500-an, berbagai faktor membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali jatuh ke level 6.000-an di awal Februari.
Sempat membaik ke 6.400-an di Maret dan April, sayangnya IHSG kembali melemah ke titik terendah sepanjang 2021 di level 5.760.
Selanjutnya, meski kasus Covid-19 Indonesia sempat mengalami lonjakan setelah Lebaran di Juni dan Juli, IHSG tetap membaik dan mencapai all-time high di level 6.700-an pada November lalu.
Baru-baru ini, kekhawatiran tentang varian baru Covid-19 yaitu Omicron membuat pasar kembali fluktuatif ke level 6.500-an. Meski bergerak fluktuatif, IHSG tetap berhasil menguat +10,11% sejak awal tahun sampai 2 Desember 2021.
Fluktuatif juga ya pasar saham kita? Lalu apa hubungannya kondisi tersebut dengan investasi, khususnya di reksa dana? Apakah fluktuasi ini juga berdampak ke reksa dana pasar uang dan reksa dana obligasi?
Data Top 5 Reksa Dana berdasarkan dana kelolaan atau AUM di aplikasi Bibit mencatat bahwa reksa dana selama tahun berjalan ini (Year to Date 1 Januari 2021 hingga 29 November 2021) sebagai berikut:
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) mengalami kenaikan dan memberikan imbal hasil mulai dari 2,7% sampai 4,8%. Hal ini karena RDPU diisi oleh instrumen investasi seperti deposito hingga surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan/pemerintah dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun, sehingga pengaruh kondisi pasar terbilang minim terhadap pergerakan reksa dana ini.
Kemudian Reksa Dana Obligasi (RDO) tercatat memberikan imbal hasil mulai dari 2% sampai 8%. Instrumen investasi yang satu ini bisa naik tapi juga bisa turun karena dipengaruhi suku bunga acuan dan faktor lainnya.
Berikutnya adalah Reksa Dana Saham (RDS). Sebagaimana penjelasan di atas bahwa pergerakan RDS fluktuatif mengikuti arah IHSG. Masih dari data Top 5 Reksa dana, ada RDS yang kinerjanya -1,66% namun ada juga yang mencatatkan keuntungan hingga 27,5%.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, gimana nih kondisi portofolio kamu? Selamat buat kamu yang sudah dapat keuntungan! Buat kamu yang masih merah, jangan sedih apalagi sampai putus asa. Tenang aja, Bibit bakal kasih bocoran strategi apa yang harus dilakukan kalau kamu untung atau rugi di Bibit Weekly berikutnya.
Kepoin terus yuk, Bibit Weekly setiap Sabtu supaya kamu makin paham investasi!
Disclaimer on:
Kinerja yang ditampilkan di atas bukanlah rekomendasi melainkan berdasarkan data pada kinerja 2020-2021 yang tidak menjamin kinerja di masa depan
Kabar Indonesia
Pemerintah akan melanjutkan program Kartu Prakerja pada 2022. Program yang berada di bawah pengawasan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut akan diberikan anggaran sebesar Rp11 triliun, atau dua kali lipat lebih besar dari anggaran tahun ini.
Bank Indonesia (BI) akan mempercepat persiapan penerbitan mata uang rupiah digital di Indonesia. Percepatan ini dilakukan guna menciptakan rupiah digital sebagai alat pembayaran yang sah mendampingi uang kartal jenis kertas dan koin.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,37 persen secara bulanan pada November 2021. Sementara itu, BPS mencatat sepanjang tahun berjalan inflasi tercatat 1,3 persen dan secara tahunan inflasi tercatat 1,75 persen.
Poin penting:
Meski pandemi belum berakhir, namun pemulihan sektor-sektor ekonomi mulai terlihat. Berbagai usaha mulai bangkit dan mencatatkan keuntungan. Hal ini menjadi indikator positif dan menjadi waktu yang tepat untuk kamu terus menabung reksa dana di Bibit. 😉
Kelas Bibit: Sucorinvest Stable Fund Naik Terus, Kok Bisa?
Catatan kaki: "Investing should be more like watching paint dry or watching grass grow. If you want excitement, take $800 and go to Las Vegas." — Paul Samuelson