Bibit Weekly - Perkembangan Perang Dagang hingga Buyback Emiten di IHSG

Update Trade War: AS Minta Negosiasi dengan China

  • Presiden AS, Donald Trump, kembali meminta pemerintah China untuk memulai negosiasi guna menyelesaikan eskalasi perang dagang. Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan bahwa jika AS ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, AS harus berhenti menggunakan tekanan maksimum dan “menghentikan ancaman serta pemerasan.”

  • Sementara itu, Presiden China, Xi Jinping, pada Kamis (17/4) mempromosikan gagasan “keluarga Asia” dan menyerukan persatuan regional guna melawan tekanan AS terhadap negara–negara lain agar membatasi hubungan dagang dengan China. Gagasan tersebut disampaikan Xi dalam kunjungannya  ke Kamboja, yang sekaligus menutup lawatannya ke Asia Tenggara pada pekan ini setelah mengunjungi Vietnam dan Malaysia.

  • Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mengusulkan untuk mengimpor barang–barang AS sekitar US$18–19 miliar dalam proposal negosiasi tarif dengan pemerintah AS. Usulan tersebut bertujuan untuk menutupi defisit perdagangan AS dengan Indonesia, yang selama 2024 tercatat mencapai US$16,8 miliar. Selain itu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia, Todotua Pasaribu, menyebut bahwa proposal tersebut juga mengusulkan agar BUMN Indonesia berinvestasi di sektor minyak, gas, dan teknologi informasi AS.

  • Ketidakpastian global kembali mendorong harga emas melonjak. Harga emas di pasar spot sempat menyentuh all–time high di level 3.357 dolar AS per troy ounce dalam perdagangan intraday pada Rabu (16/4), sebelum ditutup di level 3.342 dolar AS per troy ounce (+3,5%).

The Fed: Wait and See

  • Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan pada Rabu (16/4) bahwa The Fed akan menunggu lebih banyak data tentang arah ekonomi sebelum mengubah kebijakan suku bunga. 

  • Powell memperingatkan bahwa kebijakan tarif dari Presiden AS, Donald Trump, berisiko membuat inflasi dan tingkat pengangguran lebih jauh dari target The Fed. 

  • Powell juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi AS tampaknya melambat dengan belanja konsumen tumbuh secara moderat. Selain itu, Powell mengatakan bahwa serbuan impor untuk menghindari tanggal implementasi tarif kemungkinan akan menekan estimasi PDB AS.

  • Menyusul hal tersebut, probabilitas pemangkasan suku bunga lebih dari 75 bps hingga akhir 2025 turun ke level 58% per Senin (21/4), turun dibandingkan minggu lalu (14/4) di level 72%.

Sejumlah Emiten IHSG Mengumumkan Rencana Buyback Saham

  • Aksi buyback juga didukung oleh relaksasi dari OJK, yang mengizinkan emiten untuk melakukan buyback saham tanpa memerlukan persetujuan RUPS selama 6 bulan sejak 19 Maret 2025.

  • Berikut merupakan beberapa rencana buyback saham yang telah diumumkan para emiten perbankan, baik melalui persetujuan RUPS maupun tanpa RUPS:
    $BBCA : Rp1 triliun 
    $BBRI : Rp3 triliun 
    $BMRI : Rp1,17 triliun 
    $BBNI : Rp1,5 triliun 
    $BNGA : Rp450 miliar 
    $PNBN : Rp500 miliar 

Key Takeaways

Dengan dinamika perang dagang yang terus berkembang dan berpotensi berlanjut, pasar kemungkinan akan tetap mengalami volatilitas yang tinggi.

Sementara itu, buyback para emiten berpotensi menumbuhkan optimisme para pelaku pasar dari dalam negeri. Namun, untuk pemulihan IHSG yang lebih signifikan, dibutuhkan peningkatan confidence investor asing, sehingga tren foreign outflow dapat berbalik.

Tetap berinvestasi dan menjaga portofolio yang terdiversifikasi dapat mengurangi dampak dari ketidakpastian pasar. Kamu bisa mempertimbangkan aset yang lebih stabil, seperti Reksa Dana Pasar Uang atau Obligasi Pemerintah jangka pendek, untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu dan berinvestasi dengan lebih tenang.

Kamu juga bisa pelajari lebih lanjut tentang apa yang harus dilakukan investor untuk menghadapi ketidakpastian market di tengah dinamika trade war di Trump Tariffs and Your Investments: Why You Shouldn't Panic. Tonton video webinarnya di YouTube Bibit!


Market Update

Sumber: Bloomberg per 18 April 2025, kecuali Foreign Flow Obligasi per 17 April 2025

Writer: Bibit Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.