Bibit Weekly - Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Naik hingga IHSG Anjlok -4% WoW

Bibit Weekly - Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Naik hingga IHSG Anjlok -4% WoW

Market Summary

  • Purbaya Revisi Naik Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 4Q25 & Buka Peluang Turunkan PPN – Purbaya mengatakan pada Selasa (14/10) bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mencapai +5,67% YoY pada 4Q25, lebih tinggi dibandingkan proyeksinya pada awal bulan di level +5,5%.

  • IHSG Anjlok -4,14% WoW Seiring Koreksi Lanjutan Saham Konglomerasi – Sebaliknya, saham–saham blue chip mulai mengungguli emiten konglomerasi. 

  • Yield Obligasi Pemerintah Indonesia Tenor 10 Tahun Turun di Bawah 6% – Penurunan yield ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga dan kuatnya permintaan domestik terhadap surat utang negara.

Purbaya Revisi Naik Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 4Q25 & Buka Peluang Turunkan PPN

  • Menkeu Purbaya mengatakan pada Selasa (14/10) bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mencapai +5,67% YoY pada 4Q25, lebih tinggi dibandingkan proyeksinya pada awal bulan di level +5,5%. 

  • Menurutnya, kenaikan ini akan didorong oleh stimulus pemerintah, termasuk paket senilai US$2 miliar (~Rp33 triliun) untuk mendorong belanja konsumen selama periode libur Natal dan Tahun Baru. Untuk tahun 2026:

    • Purbaya mengatakan bahwa pemerintah membuka peluang untuk menurunkan tarif PPN jika ekonomi dan penerimaan negara dalam kondisi yang baik.

    • Pemerintah juga berencana memperpanjang PPN DTP properti 100% hingga 2027 dan tidak menaikkan cukai dan harga jual eceran (HJE) rokok.

IHSG Anjlok -4,14% WoW Seiring Koreksi Lanjutan Saham Konglomerasi

  • IHSG anjlok -2,57% pada Jumat (17/10) ke level 7.916, ditekan oleh penurunan DSSA (-13,8%), BREN (-5,10%), BRPT (-7,12%), CUAN (-9,66%) dan MLPT (-15%). Penurunan ini membuat IHSG turun -4,14% WoW.

  • Dalam sepekan terakhir, saham–saham blue chip mulai mengungguli saham–saham konglomerasi, dengan indeks LQ45 hanya mengalami penurunan -2,68% WoW.

  • Sebagai perbandingan, kenaikan IHSG pada 2025 (+11,8% YTD) utamanya didorong oleh kenaikan saham–saham konglomerasi (vs LQ45: -6,57% YTD)..

  • Adapun BPJS Ketenagakerjaan menambah porsi investasi di pasar saham menjadi 10% dari total aset yang dikelola (vs. Maret 2025: 6,81%), dengan salah satu sektor yang menjadi incaran adalah perbankan.

Yield Obligasi Pemerintah Indonesia Tenor 10 Tahun Turun di Bawah 6%

  • Yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun turun -6,6 bps ke level 5,956% pada Kamis (16/10), menandai level terendah sejak Januari 2021. 

  • Penurunan yield didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga dan kuatnya permintaan domestik terhadap surat utang negara, salah satunya dari institusi perbankan, serta kembalinya foreign inflow ke pasar SBN.

Trump: Tambahan Tarif 100% untuk China Tidak Sustainable

Presiden Trump mengatakan pada Jumat (17/10) bahwa ancamannya pekan lalu terkait tambahan tarif sebesar 100 percentage point untuk China “tidak sustainable” dan mengonfirmasi akan bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, pada pertemuan Asia–Pacific Economic Cooperation di Korea Selatan, yang akan digelar pada 31 Oktober–1 November 2025.

Key Takeaways

Kembalinya arus modal asing ke pasar SBN serta penurunan yield mencerminkan kondisi pasar obligasi yang cenderung membaik.

Investor dapat memperhatikan perkembangan data ekonomi domestik, seperti pertumbuhan konsumsi rumah tangga, penyaluran kredit, serta kinerja sektor manufaktur yang menjadi indikator utama pemulihan ekonomi riil.

Kami melihat sektor consumer dan banking berpotensi menjadi fokus rotasi berikutnya, mengingat valuasinya yang sudah berada di kisaran terendah dalam 5 tahun terakhir. Secara fundamental, sektor consumer menawarkan prospek pertumbuhan laba yang lebih kuat pada 2025–2026F, dengan ICBP, INDF, dan KLBF sebagai kontributor utama. 

Sementara itu, big banks kecuali BBCA diperkirakan mengalami penurunan laba pada 2025F sebelum pulih di 2026F, namun tetap menarik berkat dividend yield yang relatif tinggi. Dalam jangka pendek, kinerja 3Q25 diperkirakan menjadi titik terendah sebelum mulai pulih pada 4Q25.

Di sisi lain, Investor dengan profil risiko low–moderate dapat mempertimbangkan Reksa Dana Obligasi yang cenderung diuntungkan di tengah tren penurunan suku bunga dan yield obligasi. Sedangkan Reksa Dana Pasar Uang tetap menjadi pilihan untuk menjaga stabilitas portofolio di tengah fluktuasi pasar.

Top Reksa Dana Obligasi di Bibit

Bibit Weekly: Return Top Reksa Dana Obligasi di Bibit per 17 Oktober 2025

*Return reksa dana per 17 Oktober 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan. 

Reksa Dana Obligasi

Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit 

Bibit Weekly: Return Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit per 17 Oktober 2025

*Return reksa dana per 17 Oktober 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan. 

Reksa Dana Pasar Uang

Investasi Reksa Dana Sekarang

Kinerja Saham Perbankan dalam 5 Tahun Terakhir

Bibit Weekly: Kinerja Saham Perbankan BBRI dan BBCA dalam 5 Tahun Terakhir per 17 Oktober 2025

**Data saham per 17 Oktober 2025, memperhitungkan price return dan dividend. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan. 

Investasi Saham di Bibit

ORI028 Berakhir 2 Hari Lagi, Kuota Semakin Menipis 

Raih fixed rate return dari ORI028 yang cocok untuk jaga kestabilan portofolio. ORI028 memberikan kepastian return dengan hold sampai jatuh tempo dengan return 5,35% p.a. untuk tenor 3 tahun dan 5,65% p.a. untuk tenor 6 tahun.

Kuota terbatas! Amankan kuota ORI028 yang bisa dibeli di Bibit hingga 23 Oktober 2025 pukul 10.00 WIB.

Beli ORI028 di Bibit

Market Update: IHSG Turun ~4% Dalam Sepekan

Investasi di Bibit

Writer: Bibit Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu. Always do your own research.


In Case You Missed It

📝 Bibit Insights | Investment Truth: Passive Investing Bukan Hanya untuk Pemula – Barbell Strategy adalah strategi investasi yang lebih pasif. Strategi ini efektif untuk untuk meminimalkan downside risk pada portofolio investasi.

📈 Reksa Dana Obligasi Konsisten Naik Jangka Panjang 38% dalam 5 Tahun Terakhir – Jika memiliki financial goals 5-10 tahun, Reksa Dana Obligasi yang berisikan obligasi negara bisa dipertimbangkan untuk jadi pilihan aset dan mengoptimalkan danamu. Secara historis, Reksa Dana Obligasi yang berisi obligasi negara mencatatkan performa yang konsisten naik dalam jangka panjang. 

Other Articles 

⛏️ Indonesia’s Gold Playbook: From Mine to Market – Emiten industri emas di IHSG memiliki peran beragam dalam rantai industri, serta memiliki proporsi bisnis emas yang berbeda. Baca selengkapnya untuk mengetahui keterlibatan perusahaan di Indonesia terhadap industri emas!

🐉 PANI: Harga Pelaksanaan Rights Issue di Rp15.000/Lembar – PANI mengumumkan harga pelaksanaan rights issue di 15.000 rupiah/lembar, dengan potensi dana maksimum Rp16,73 triliun.

🗑️ Pemerintah Rilis Aturan Baru Waste–to–Energy – Presiden Prabowo merilis Perpres No. 109/2025 terkait pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL atau waste–to–energy), mencakup kenaikan harga pembelian listrik oleh PLN, jangka waktu perjanjian, penghapusan tipping fee, hingga peran Danantara dalam proyek PSEL.