Cara Maksimalkan Alokasi Nabung Bulanan

Menabung dan berinvestasi menjadi hal yang wajib untuk alasan masa depan. Buat kamu yang sudah mulai menabung, mungkin sudah familiar dengan cara nabung “10% saving rule”. Ini adalah metode yang dikenal dengan cara menyisihkan uang sebesar 10% dari penghasilan bulanan untuk ditabung.

10% saving rule bisa menjadi langkah awal yang baik untuk memulai perjalanan investasimu. Namun seiring berjalannya waktu, otomatis tujuan keuangan dan  kebutuhanmu di masa depan juga akan bertambah. Jadi akan lebih baik jika alokasi untuk menabung juga ditambah.  Lantas, bagaimana trik mengelola uang agar bisa menambah porsi nabung bulanan?

Alokasi Gaji 50-30-20

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah membuat alokasi gaji atau budgeting. Dengan budgeting, kamu bisa mengatur alokasi dana sesuai dengan kebutuhanmu. Kamu bisa mulai dengan alokasi gaji yang sederhana seperti aturan 50-30-20. Dengan alokasi gaji 50-30-20, kamu akan membagi pengeluaranmu menjadi 3 pos, yaitu:

50% untuk Kebutuhan (needs)

Alokasikan 50% dari penghasilan bulananmu untuk kebutuhanmu sehari-hari. Misalnya seperti utilitas listrik dan air, makan, biaya sewa, internet, transportasi, dan lainnya. 

30% untuk Keinginan (lifestyle)

30% dari penghasilanmu bisa dialokasikan untuk hal-hal yang kamu inginkan atau bersifat hiburan. Contohnya seperti hobi, liburan, nongkrong dengan teman, dan langganan TV kabel atau layanan streaming. 

20% untuk Tujuan Keuangan (savings)

20% dari penghasilan dapat kamu alokasikan untuk mencapai tujuan keuangan dengan berinvestasi. Misalnya untuk dana darurat, dana pensiun, nabung untuk beli rumah, dan lainnya. 

Biar lebih jelas, perhatikan contoh yang satu ini! Brian seorang single yang tinggal di kos memiliki penghasilan per bulan sebesar Rp 5 juta. Jika menggunakan alokasi gaji 50-30-20, maka Rp 2,5 juta (50%) untuk kebutuhan, Rp 1,5 juta untuk keinginan (30%), dan Rp 1 juta (20%) untuk menabung. Berikut ini adalah contoh perhitungan pengeluaran per bulannya secara detail:

Tentu saja, angka di dalam tabel dapat sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan juga budget yang dimiliki. Kamu bisa membuat tabel pengeluaran seperti ini dalam bentuk Excel, Google Sheet, atau aplikasi lainnya. Yang terpenting, tetap disiplin dalam menerapkan budgeting yang sudah kamu kamu rencanakan dan jangan lupa catat secara rutin pengeluaranmu.

Perbandingan Nabung 10% vs 20% Per Bulan

Semakin besar persentase nabung tiap bulan, tentunya tujuan keuangan akan semakin cepat tercapai. Yuk coba kita hitung perbandingan cara nabung dengan persentase 10% dan 20% tiap bulan untuk jangka panjang, misalnya 5 tahun ke depan. Contohnya, Adi dan Bagas masing-masing memiliki penghasilan Rp 5 juta per bulan. Namun alokasi nabung Adi per bulan adalah 10%, sedangkan Bagas mengalokasikan 20% dari penghasilannya untuk menabung. Maka perhitungannya seperti contoh di tabel berikut:

Dari perbandingan di atas, kita dapat melihat bahwa cara nabung Bagas akan memperoleh hasil dua kali lipat lebih besar dibandingkan Adi dalam jangka waktu 5 tahun. Namun Ini baru hitungan nabung biasa. Jika Bagas menabung di instrumen investasi reksa dana, Bagas berpeluang mendapatkan potensi imbal hasil sehingga hasil menabungnya akan lebih besar.

Kamu bisa cek di Aplikasi Bibit dengan menggunakan fitur “Mesin Waktu Reksa Dana”. Berikut ini adalah gambaran kalau menabung di reksa dana dari 5 tahun yang lalu dengan salah satu produk reksa dana saham yang tersedia di Bibit.

Baca juga : Kultum Bibit: Tips Sabar dan Konsisten Nabung Selama Bulan Puasa

Tapi Sebenarnya, Adakah Angka Ideal untuk Nabung? 

Jawabannya: tidak ada. Sebab semua orang memiliki kondisi keuangan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi semakin banyak jumlah dana yang bisa kita alokasikan untuk nabung, tentu akan semakin baik. Karena dengan begitu, tujuan keuanganmu bisa lebih cepat tercapai.

Adanya alokasi gaji seperti metode 50-30-20 yang telah disebutkan hanya berfungsi untuk mempermudah kamu dalam mengelola keuangan. Sehingga kamu tetap bisa menabung sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap bulannya. 

Pro Tip: Pay Yourself First 

Pay yourself first merupakan salah satu tips agar kamu bisa disiplin berinvestasi. Konsepnya sederhana, sisihkan uang terlebih dulu untuk menabung dan berinvestasi sebelum menggunakan uangmu untuk pengeluaran lain. Ini akan membantu kamu untuk terus konsisten untuk berinvestasi demi masa depan.

Supaya kamu tetap konsisten dalam menjalankan metode pay yourself first, kamu bisa coba juga fitur Nabung Rutin di aplikasi Bibit! Dengan fitur nabung rutin, kamu bisa set nominal yang ingin diinvestasikan dan juga jadwal nabungmu. Nabung pun jadi lebih praktis dan pasti anti-skip!

Writer: Catharina Kania A.

Editor: Sabda Awal