Sejatinya, bonus akhir tahun itu bukanlah rezeki nomplok yang datang tiba-tiba. Bonus akhir tahun adalah hasil akumulasi kerja keras kamu sebagai karyawan. Sebut saja reward atas kinerja dan dedikasimu selama satu tahun dari perusahaan.
Nominal bonus akhir tahun ini berbeda-beda. Bergantung kepada kebijakan perusahaan masing-masing. Namun, berapapun jumlah bonus akhir tahun yang didapatkan, kamu pasti merasa bahagia saat menerimanya, bukan?
Sambil senyum-senyum, kamu pasti membayangkan apa saja yang akan dilakukan. Beli barang-barang yang telah lama diidamkan, merealisasikan rencana liburan yang sudah lama tertahan, ataupun investasi ke beragam produk investasi untuk meraih keuntungan.
Ngomong-ngomong soal berinvestasi dengan bonus akhir tahun. Kira-kira apa instrumen investasi yang tepat agar uang berkembang dari waktu ke waktu? Simak yuk di sini.
Surat Berharga Negara (SBN)
Surat Berharga Negara (SBN) bisa menjadi opsi yang tepat buat berinvestasi dari bonus tahunan. Instrumen investasi pemerintah ini terkenal sangat aman karena menawarkan return stabil (fixed rate) berupa kupon yang dibayar setiap tahun.
Artinya, tingkat keuntungan sudah dipatok persentasenya dan tak akan mengalami penurunan.
Sebagai contoh, kamu investasi di salah satu SBN yakni ORI22 dengan imbal hasil sebesar 5,95% (fixed rate) per tahun sebesar Rp30 juta. Maka dalam satu tahun, keuntungan investasi akan mencapai:
Menarik bukan?
Ada banyak pilihan SBN, mulai dari Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Saving Bond Ritel (SBR), hingga Sukuk Tabungan (ST). Semua bisa kamu beli saat masa penawaran berlangsung. Kabar baiknya, kini investasi SBN dapat dilakukan melalui aplikasi Bibit.
Saham
Saham bisa kamu andalkan untuk investasi bonus akhir tahun. Ya, saham memang berisiko namun ini juga sepadan dengan potensi keuntungannya yang tinggi. Tipsnya, pilih saham blue chip atau saham-saham dari perusahaan dengan reputasi tinggi baik serta memiliki fundamental ekonomi yang sehat.
Saham-saham berpredikat blue chip dikenal cukup stabil. Dilansir idxchannel.com, saham-saham blue chip, antara lain BBCA (BCA), ADRO (Adaro Energy), BBRI (BRI), UNVR (Unilever Indonesia), dan ANTM (Aneka Tambang).
Reksa Dana
Bonus akhir tahun itu bisa dianggap “uang dingin” lantaran dana berada di luar penghasilan rutin bulanan yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meski demikian, saat hendak menginvestasikannya, kamu tidak boleh sembarangan membeli produk investasi. Kamu tetap harus selektif memilih instrumen yang terjamin baik dari sisi keamanan maupun keuntungannya, seperti reksadana.
Reksadana merupakan salah satu produk investasi terbaik untuk bonus akhir tahun terutama reksadana pasar uang. Pasalnya, produk reksadana ini minim risiko tapi menawarkan tingkat keuntungan yang lumayan.
Misalnya, kamu dapat bonus akhir tahun Rp30 juta. Saat menempatkan semuanya (Lump Sum) di produk reksadana pasar uang dengan asumsi return 4,20% per tahun, maka simulasinya adalah:
Simulasi Bonus Akhir Tahun Rp30 Juta di Reksadana Pasar Uang
Dari simulasi di atas terlihat bahwa dana investasi reksadana pasar uang semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Bayangkan jika uang itu kamu gunakan buat belanja-belanja. Bisa-bisa sebelum tahun berganti, semua uang sudah habis tanpa sisa.
Lalu bagaimana dengan tipe reksadana obligasi dan reksadana saham?
Kedua tipe reksadana ini pun bisa menjadi solusi yang tepat untuk investasi bonus akhir tahun. Bahkan, tingkat return keduanya lebih besar daripada reksadana pasar uang. Hanya saja, perlu diingat pula kalau risiko reksadana saham dan obligasi itu lebih besar daripada pasar uang.
Karena itu, jika ingin menginvestasikan bonus akhir tahun ke reksadana saham atau reksadana obligasi, kamu harus sudah siap menghadapi kenaikan dan penurunan nilai reksadana. Dan karena keduanya memiliki time horizon investasi yang cukup panjang (>5 tahun), reksadana saham atau reksadana obligasi cocok untuk investasi jangka menengah serta panjang.
Baca Juga: Kupas Tuntas Reksa Dana Obligasi di Sini
Selain keuntungan dalam imbal hasil, kelebihan lain berinvestasi reksadana yaitu bebas pajak. Berbeda dengan SBN yang keuntungan kuponnya kena pajak sebesar 10%. Begitu pula dengan transaksi saham yang terkena PPN sebesar 11%.
Jadi, siapa aja nih yang sudah dapat bonus akhir tahun atau bonus tahunan? Tak perlu ragu dan bimbang, mari segera investasikan! Daripada habis nggak karuan, lebih baik bikin dana tersebut berkembang dan raih keuntungan.
Writer: Tim SEO