Bibit Weekly 6 Januari 2023: Investasi dengan Micro-Investing, Gimana Caranya?

Di tahun yang baru, seringkali orang juga ingin mencoba hal yang baru. Misalnya resolusi baru untuk mulai konsisten investasi. Buat kamu yang ingin mulai konsisten investasi, mungkin sering bertanya-tanya “mulai dari mana ya? Caranya seperti apa?” 

Nah pas banget nih, Bibit Weekly sepanjang Januari 2023 ini akan bahas tentang prinsip dan strategi investasi yang mungkin belum kamu ketahui. Siapa tahu pembahasan kali ini bisa bantu kamu buat menambah ilmu baru supaya bisa lebih percaya diri buat ngejalanin investasimu!

Di minggu pertama, Bibit Weekly bakal bahas tentang “Micro Investing”, salah satu strategi investasi yang mungkin cocok buat kamu yang ingin mulai konsisten investasi! Kok bisa? Simak penjelasannya berikut ini!

Apa Maksudnya Micro Investing?

Sederhananya, micro investing adalah berinvestasi dengan jumlah yang kecil ke dalam instrumen investasi misalnya seperti reksa dana yang bisa dibeli mulai dari Rp100 ribu atau bahkan Rp10 ribu. Prinsip ini berhasil mematahkan asumsi banyak orang yang menilai bahwa investasi butuh dana yang besar, sehingga tidak semua orang bisa mulai investasi. Karena nyatanya kamu bisa berinvestasi dari “uang receh”, misalnya dari kembalian, sisa belanja, cashback,  atau mungkin ada sisa di rekening kamu. 

Dengan micro investing, semua orang bisa memulai konsisten investasi bahkan dari nominal kecil sekalipun. Jika dilakukan secara konsisten terus menerus, tentu hasilnya seperti pepatah “sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit”! 

Simulasi Micro Investing 

Supaya lebih ada gambaran, coba kita simulasikan penerapan micro investing dalam perjalanan investasi kamu! Misalnya nih, kamu ingin mulai konsisten investasi Rp10 ribu per hari  atau jika diakumulasikan jadi sekitar Rp300 ribu per bulan. 

Terus karena kamu baru mulai dan cari instrumen investasi yang rendah risiko, kamu memilih Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Nah dengan fitur Mesin Waktu Reksa Dana, hasil nabung setahun kamu dengan micro investing di salah satu produk RDPU menjadi Rp3,6 jutaan!

Dari hasil di atas, terlihat dari yang awalnya cuma Rp10 ribu ternyata jika rutin investasi di akhir tahun bisa memperoleh sekitar Rp3,6 jutaan! Lumayan banget kan?

Keuntungan dan Kekurangan dari Micro Investing 

Keuntungan Micro Investing:

  • Investasi bisa dimulai bahkan dengan nominal kecil, sehingga memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk lebih mudah memulai investasi. 

  • Mengimplementasikan prinsip “sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit” jika dilakukan secara konsisten. Karena uang yang kita mungkin anggap “recehan”, jika diinvestasikan secara rutin maka akan terkumpul dan bahkan bisa tumbuh beserta imbal hasilnya.

  • Bisa membantu membangun kebiasaan baik untuk nabung rutin, sehingga kamu bisa terus konsisten investasi tanpa harus dibebani dengan jumlah investasi yang besar.

  • Micro Investing juga bisa dibuat otomatis supaya makin disiplin. Salah satu caranya dengan menggunakan fitur Nabung Rutin di aplikasi Bibit, di mana kamu bisa atur jadwal dan nominal investasi untuk nabung rutin!

Kekurangan Micro Investing:

  • Jika kamu terus mengandalkan micro investing saja sebagai satu-satunya strategi investasi dalam jangka panjang, tentunya akan sulit untuk memperoleh keuntungan yang besar dan butuh waktu yang sangat lama untuk mencapai tujuan keuanganmu. Apalagi jika tujuan keuanganmu punya target yang besar, misalnya seperti dana pensiun yang bahkan butuh sampai miliaran rupiah.

Jadi, bukan terus menerus investasi nominal kecil dalam jangka panjang

Micro investing memang langkah awal yang baik untuk memulai konsisten investasi di 2023 ini. Tapi seiring berjalannya waktu, kamu juga bisa lho upgrade dan menambah jumlah dana investasimu. 

Soalnya semakin besar jumlah yang kamu investasikan, semakin besar potensi keuntungannya, dan tentunya semakin cepat juga kamu bisa mencapai tujuan keuanganmu! 

Beberapa cara untuk menambah jumlah dana investasi bisa dimulai dengan:

  • Melakukan budgeting untuk mengetahui pengeluaran mana yang bisa dipangkas dan bisa dialihkan menambah porsi nabungmu. Misalnya mengurangi porsi jajan makanan via online delivery untuk dialokasikan menjadi dana investasi. 

  • Langkah lainnya bisa juga dengan mulai secara perlahan untuk menambah pendapatan, seperti melalui pekerjaan sampingan (online shop, edit video atau foto, dan lainnya).

  • Menambah porsi dana investasi jika ada kenaikan penghasilan atau bahkan bonus tahunan (seperti Tunjangan Hari Raya/THR).

Jadi, apakah micro investing bisa masuk ke dalam list strategi investasimu di tahun ini? Jangan lupa, yang terpenting adalah coba mulai dulu untuk berinvestasi buat kamu yang belum mulai! Dengan micro investing, kita juga bisa belajar untuk mulai konsisten nabung rutin meskipun dengan jumlah yang kecil. Karena mulai dari nominal kecil lebih baik daripada tidak investasi sama sekali. 

Tapi di sisi lain, kamu juga harus terus perluas pengetahuan dan skills kamu tentang investasi seiring berjalannya waktu. Jadi ke depannya, kamu juga bisa coba strategi investasi lain yang cocok untuk mencapai tujuan keuanganmu!

Writer: Tim Edukasi