Ibu Rumah Tangga Melek Finansial dengan Tambah Instrumen Investasi SBN

Sebuah fakta yang dilansir Liputan6.com, Sri Mulyani mengatakan bahwa jumlah investor perempuan dalam Surat Berharga Negara (SBN) mencapai lebih dari 50%. Dari sinilah kemudian Menkeu menyatakan bahwa peran perempuan dalam roda perekonomian Indonesia sangat berarti.

"Mereka itu investor paling besar dalam surat utang negara. Jadi kalau saya mengatakan APBN kita turun penerimaan, sementara belanja naik, saya utang. Utang ke siapa? ke para ibu-ibu. Jadi perempuan itu mampu, dan mereka mengerti bagaimana menempatkan uang di tempat instrumen investasi yang baik meskipun untuk di bidang bursa masih lebih rendah namun dari sisi membeli surat berharga negara, mereka lah kreditor saya," kata Sri Mulyani.

Secara lebih detail, Sri Mulyani mengatakan bahwa investasi ibu-ibu rumah tangga pada surat berharga mencapai 56% di sektor ritel. Sementara pada sektor obligasi ritel mencapai 58%. Meski di sektor bursa persentasenya kecil, catatan ini terbilang cukup mengejutkan.

Ibu Rumah Tangga Lebih Melek Finansial

Dari data di atas, nampak bahwa ibu-ibu rumah tangga kini lebih terbuka dan punya wawasan lebih luas mengenai investasi kekinian. Namun, bila merujuk pada hakikatnya, kalangan perempuan, terlebih ibu-ibu, sudah pasti memiliki intuisi yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan dibanding laki-laki.

Kemampuan dalam pengelolaan keuangan inilah yang menjadi ciri seseorang melek finansial. Melek finansial atau financially literate sendiri merupakan istilah yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami serta menerapkan keterampilan keuangannya secara efektif. Mengutip laman Investopedia, kemahiran dalam melek finansial tersebut dapat berwujud manajemen keuangan, penganggaran keuangan bulanan, hingga investasi yang efisien.

Berikut beberapa contoh peran ibu rumah tangga dalam keluarga terkait kesadaran dan melek finansialnya.

Surat Berharga Negara, Salah Satu Pilihan Investasi Terbaik

Saat ini jenis investasi memang sangat beragam pilihannya. Tidak hanya investasi resmi, sekarang juga bermunculan investasi bodong. Dari sinilah maka ibu-ibu yang ingin berinvestasi perlu lebih cermat dalam memilih. Salah satu pilihan investasi terbaik yang bisa dijadikan referensi saat ini adalah Surat Berharga Negara (SBN). Kenapa harus investasi SBN? Sebab investasi pada SBN akan menawarkan beberapa keuntungan seperti keamanan, bagi hasil yang menguntungkan serta kenyamanan.

Surat Berharga Negara (SBN) sendiri merupakan produk investasi yang dihadirkan negara untuk masyarakat dengan pengolahannya melalui Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR). Karena investasi ini diterbitkan langsung oleh pemerintah, maka keamanannya akan terjamin seratus persen.

Dapatkan Jaminan Passive Income yang Menguntungkan

Tidak hanya aman, tapi investasi pada SBN akan membuat para ibu punya peluang mendapatkan keuntungan lumayan besar. Pasalnya investasi pada SBN mempunyai besaran kupon atau imbal hasil yang melebihi deposito bank BUMN. Satu hal lagi yang bisa diperoleh dalam investasi SBN adalah passive income yang terjamin. Imbal hasil dari investasi SBN ini memang akan didapatkan setiap waktunya dengan garansi pembayaran yang pasti. Dari sinilah maka investasi SBN akan membuat para ibu rumah tangga mendapatkan passive income hingga masa jatuh tempo berakhir.

Supaya lebih jelasnya, kita bisa melihat simulasi perhitungan passive income dalam investasi Sukuk Ritel seri 017 (SR017) berikut ini. Produk SBN yang baru saja meluncur yakni SR017 sendiri telah ditetapkan besaran kupon atau imbal hasilnya yaitu 5,90% fixed per tahun.

Investasi SBN di Aplikasi Bibit

Untuk memulai investasi SBN, para ibu bisa menjadikan aplikasi Bibit sebagai platform pemesanan dan pembeliannya. Perlu diketahui bahwa Bibit telah ditetapkan sebagai mitra distribusi (midis) penjualan SBN oleh Kementerian Keuangan. Dengan demikian maka kamu tak perlu ragu lagi dengan keamanan investasi SBN di Bibit. Apalagi melihat status Bibit yang juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka seharusnya membuatmu semakin yakin.