Imbal Hasil SBR012 Ditetapkan hingga 6,35%, Jauh di Atas Deposito Bank BUMN

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan kupon minimal SBR012 hingga 6,35% per tahun. Kupon ini bersifat floating with floor atau mengambang mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

Imbal hasil minimal SBR012 lebih tinggi dibandingkan SBR011 sebesar 5,5%. Sementara, pemerintah akan menerbitkan SBR012 dengan dua jenis tenor, dua tahun dan empat tahun. Berikut rinciannya. 

Keuntungan Investasi SBR012

✅Imbal hasil floating with the floor

Artinya saat suku bunga acuan BI naik, maka imbal hasil SBR012 akan naik. Namun, jika suku bunga acuan BI turun, imbal hasil SBR012-T2 akan tetap 6,15% dan SBR012-T4 return sebesar 6,35% per tahun, tidak kurang dari itu

✅ Cocok untuk investasi di segala kondisi ekonomi

Sekalipun ekonomi bergejolak dan suku bunga acuan BI turun, investor tetap untung karena tingkat kupon tak akan di bawah batas minimal yang sudah ditentukan.

✅ Lebih cuan dari deposito

Imbal hasil minimal SBR012 6,15%-6,35%, sedangkan rata-rata bunga deposito bank BUMN sekitar 3%-3,7%

✅ Pajak imbal hasil rendah

Pajak imbal hasil SBR012 10%, sedangkan pajak bunga deposito 20%

✅Early redemption

SBR012 bisa dijual sebelum jatuh tempo

✅Bantu pemerintah

Dengan membeli SBR012, kamu berarti telah berpartisipasi langsung dalam membangun negeri

✅ SBR012 100% aman dan dijamin negara

Pembayaran pokok dan imbal hasil SBR012 dijamin negara, sehingga investasi kamu aman.

Secara keseluruhan, pemerintah akan menerbitkan tujuh SBN tahun ini. Berikut rinciannya:

Sembari menunggu penerbitan SBR012, registrasi SBN dulu di aplikasi Bibit. Sehingga, kamu bisa langsung membeli saat SBR012 terbit pada 19 Januari 2023.

Writer: Tim CRM