Apakah kamu pernah…..
Melihat good news di market, arah pergerakan aset investasi naik dan hijau lalu tergiur untuk ikutan beli (panic buy) dan jadi beli di harga ‘pucuk’?
Atau dengar sentimen negatif di market, grafik investasi turun dan merah lalu bikin kamu jadi panic sell dan jadi jual di harga rendah?
Jika iya, itu disebut market timing. Namun, dilakukan dengan tidak efektif.
Alasan Kenapa Market Timing Bisa Jadi Berisiko
Market sulit diprediksi: Ada berbagai perubahan mulai dari keadaan makro hingga sentimen investor yang terjadi dengan cepat, sehingga pergerakan market sangat volatil.
High efforts: Menguras banyak waktu hingga skills untuk bisa menganalisis market. Padahal banyak orang memiliki kesibukannya sendiri.
Poor timing: Jika salah analisis, bisa jadi justru membeli di harga yang tinggi atau jual di harga rendah.
Apa Solusinya? Dollar Cost Averaging (DCA)!
Dengan DCA atau investasi rutin, investor bisa beli lebih banyak unit reksa dana saat harga turun dan unit reksa dana lebih sedikit saat harga naik.
Dalam jangka panjang, kamu bisa dapat harga rata-rata sehingga potensi return jadi lebih optimal.
SIP Bibit to the Rescue
Dengan Systematic Investment Plan (SIP) di Bibit, investasi kamu jadi otomatis rutin sesuai dengan pilihan produk hingga jadwal yang kamu atur.
✅ Terhindar dari emotional investing
✅ Bangun habit konsisten investasi
✅ Strategi paling gampang tanpa perlu memikirkan market yang volatil
Simulasi Investasi Rutin SIP di Reksa Dana Saham Indeks Selama 5 Tahun
Segera aktifkan SIP di Bibit untuk terus konsisten investasi rutin tanpa perlu memusingkan kondisi market yang naik turun!
Writer: Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.