Lawan Inflasi dengan Investasi SBR

Rata-rata kupon minimal Surat Berharga Negara (SBN) seri Saving Bond Ritel (SBR) hampir selalu di atas inflasi. Salah satu contohnya SBR012. 

SBR012-T2 diterbitkan dengan kupon minimal 6,15% dan SBR012-T4 menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir sebesar 6,35%. Tak hanya itu, kupon SBR juga selalu lebih tinggi dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Berikut datanya. 

Jika dilihat, hanya kupon minimal SBR011 yang berada di bawah inflasi, itu pun tipis hanya 0,01%. Meski begitu, kupon SBR011 sudah naik dari 5,5% menjadi 7,25% untuk periode 11 Desember 2022 sampai 10 Maret 2023 seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

Sumber: Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

Kupon SBR011 meningkat karena diterbitkan dengan kupon floating with floor atau mengambang dengan batasan minimal. Artinya, imbal hasil akan meningkat jika BI menaikkan suku bunga acuan. 

Sementara, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,5% menjadi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2023. Keputusan tersebut juga akan berdampak positif bagi penyesuaian kupon SBR012 dalam tiga bulan ke depan. 

Di sisi lain, jika BI menurunkan suku bunga acuan, maka tingkat kupon SBR tak akan turun di bawah batas minimal yang sudah ditentukan. 

Keuntungan lainnya, investor juga memperoleh passive income setiap bulan dari SBR012. Berikut simulasinya.

SBR012-T2

SBR012-T4

Kuota SBR012-T2 tersisa Rp2,78 triliun dan SBR012-T4 tersisa Rp1,83 triliun pada 1 Februari 2023 pukul 17.30 WIB.

Tunggu apalagi? Beli sekarang mumpung kuota masih ada!

Writer: Tim CRM