Nabung Biasa VS Investasi: Mana yang Lebih Cuan?

Memulai kebiasaan untuk berinvestasi tidak harus dimulai dengan jumlah dana yang besar. Kamu bahkan bisa memulai dengan nominal yang kecil, misalnya dari menyisihkan uang jajanmu untuk nabung biasa vs diinvestasikan. Siapa sangka uang jajan yang mungkin tidak seberapa ternyata bisa kamu sisihkan untuk investasi justru menambah pundi-pundi cuan di masa depan?

Misal nih, kamu biasanya menghabiskan uang jajan untuk beli seblak, minuman boba, atau es kopi susu yang bisa mencapai Rp 30 ribu per hari. Nah, kamu bisa coba mulai mengubah kebiasaan jajan kamu untuk berinvestasi. Jadi dari total Rp 30 ribu sehari untuk jajan, kamu coba mulai alokasikan Rp 20 ribu untuk investasi. 

Mungkin kamu bertanya-tanya, memangnya berapa sih yang bisa terkumpul dari investasi Rp 20 ribu per hari? Nah biar kebayang, yuk coba kita lihat tabel berikut ini!

*Asumsi return per tahun, berdasarkan performa masa lalu dan tidak mencerminkan kinerja masa depan. Menggunakan perhitungan Time Value of Money.

Dari gambar di atas, kita dapat melihat perbedaan hasil antara menabung biasa dengan investasi di reksa dana pasar uang (RDPU). Menabung biasa di sini bisa diartikan dengan menempatkan uang di celengan atau sekadar simpan di rekening bank. Sedangkan jika kamu berinvestasi di RDPU, ada potensi imbal hasil sehingga dapat membuat uang menjadi berkembang.

Terlihat dari tabel bahwa jika menabung biasa hingga 10 tahun, kamu mendapatkan Rp 73 juta. Tapi kalau kamu berinvestasi di RDPU, dengan ditambah adanya asumsi return atau imbal hasil, jumlah yang terkumpul setelah 10 tahun menjadi lebih besar yaitu mencapai sekitar Rp 94,7 juta. Atau ada selisih sekitar Rp 21,7 juta antara hasil menabung biasa dengan berinvestasi di RDPU. Jadi uang kamu berpotensi berkembang dan memperoleh keuntungan dengan berinvestasi.

RDPU sendiri merupakan sebuah jenis investasi reksa dana yang tergolong rendah risiko. Sebab RDPU berisikan produk instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Jadi pergerakan RDPU memang cenderung stabil meningkat. 

Karena rendah risiko dan pergerakannya cenderung stabil, RDPU juga cocok untuk investor pemula atau yang memiliki profil risiko konservatif. Sehingga buat kamu yang baru ingin mulai investasi, RDPU bisa menjadi salah satu pilihan untukmu. Selain itu, hasil keuntungannya pun sudah bersih alias tidak dipotong pajak.  

Apalagi kamu juga bisa mulai berinvestasi di RDPU dengan nominal terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu saja. Jadi nggak perlu khawatir kalau mulai dari nominal yang kecil. Karena yang terpenting adalah mau mencoba membangun kebiasaan baik untuk berinvestasi demi mewujudkan tujuan keuangan dan mempersiapkan masa depanmu!

Tips Supaya Konsisten Berinvestasi

Salah satu tantangan dalam berinvestasi adalah sikap tidak disiplin. Contoh nih, awalnya kamu ingin menyisihkan uang untuk investasi. Tapi karena sudah tergoda mau jajan, akhirnya jatah investasimu malah terpakai untuk jajan. Atau alasan sederhana lainnya adalah karena lupa, jadi ujung-ujungnya kamu skip investasi.

Nah, supaya kamu tetap bisa konsisten investasi, kamu bisa manfaatkan fitur Nabung Rutin dengan Jago Autodebit di aplikasi Bibit! Dengan fitur nabung rutin ini, kamu bisa langsung atur jadwal nabung dan nominal yang ingin kamu investasikan. Pembayarannya secara autodebit dengan Bank Jago. Semuanya jadi otomatis. Pasti kamu nggak bakal lupa lagi dan bisa terus konsisten untuk investasi demi mencapai tujuan keuanganmu!
Apalagi nih, kalau kamu buat akun Bank Jago dan nabung reksa dana di Bibit dengan pembayaran Bank Jago, kamu berkesempatan mendapat cashback Rp 50 ribu lho! Jangan sampai kelewatan promonya ya, karena hanya berlaku di bulan Agustus 2022 ini! Yuk mulai investasi sekarang.