Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali menahan suku bunga acuan di rentang 5,25%-5,50% pada pertemuan 31 Oktober-1 November 2023. Artinya, suku bunga acuan sudah ditahan dalam 2 pertemuan terakhir dan sesuai ekspektasi.
Kepala The Fed Jerome Powell sebut perlambatan kenaikan suku bunga memberikan waktu untuk The Fed mengamati data ekonomi supaya dapat memutuskan apakah pengetatan lebih lanjut diperlukan.
Inflasi AS telah melandai ke 3,7% YoY di September 2023, tetapi inflasi masih jauh dari target The Fed di 2%. Sehingga masih ada kemungkinan juga suku bunga acuan naik.
Dampak Suku Bunga The Fed ke Perekonomian Indonesia
Adanya potensi jeda panjang dalam kenaikan suku bunga The Fed atau bahkan puncak kenaikan suku bunga ini dapat berpotensi:
Mengurangi tekanan pada nilai tukar rupiah
Pertimbangan bagi Bank Indonesia untuk tidak menaikkan suku bunga lebih lanjut
Peluang Strategis Aset Obligasi
ST011 Kupon Floating with Floor: Imbal Hasil Bisa Naik, Anti Turun!
ST011 bisa jadi pilihan untuk investor yang ingin jaga risiko ketika suku bunga acuan mengalami kenaikan ke depannya.
Ini karena ST011 memiliki imbal hasil berupa kupon floating with floor (mengambang dengan batas bawah). Artinya jika suku bunga acuan naik, imbal hasil akan ikut naik. Namun tidak perlu khawatir jika suku bunga acuan turun, sebab nilai kupon tidak akan turun di batas bawah minimal (floor) yang telah ditentukan: 6,30% untuk ST011-T2 dan 6,50% untuk ST011-T4.
Simulasi Passive Income dari ST011
Kunci Return >7% per Tahun dari Obligasi Fixed Rate, Bisa Dijual Kapan Saja
Peluang dari suku bunga yang tinggi saat ini akan membuat obligasi pemerintah Indonesia dengan tenor panjang menjadi lebih menarik, mengingat tingkat imbal hasil (yield) saat ini berada di kisaran ~7%.
Kesempatan Akumulasi Reksa Dana Berbasis Obligasi Pemerintah di Harga Murah
Performa Reksa Dana Obligasi sempat menurun karena yield obligasi yang naik dan membuat harga obligasi terkoreksi. Namun dalam jangka panjang, Reksa Dana berbasis obligasi pemerintah secara historis konsisten menunjukkan kenaikan.
Investor dapat menerapkan strategi nabung rutin di tengah fluktuasi harga. Saat ada koreksi harga, maka kamu akan peroleh jumlah unit yang lebih banyak dan dalam jangka panjang potensi return menjadi optimal.
Apapun pilihan aset obligasinya, jangan lupa untuk sesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko. Beragam aset obligasi tersedia di Bibit, mulai dari SBN Ritel ST011, Obligasi FR dan FR Syariah, hingga Reksa Dana Obligasi! Akses dengan mudah dalam satu aplikasi✅