Pemerintah telah meluncurkan enam seri Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2022. Mulai dari ORI021, SR016, SBR011, SR017, ORI022, dan ST009.
Berdasarkan catatan Bibit, pemerintah meraup dana Rp107,34 triliun dari enam SBN yang telah diterbitkan, yakni ORI021, SR016, SBR011, SR017, ORI022, dan ST009.
Berikut rinciannya.
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penjualan masing-masing SBN selalu menembus target awal yang sudah ditetapkan pemerintah. Tak heran, pemerintah terus menambah kuota penjualan di setiap SBN demi merespons minat investor.
Di samping itu, mayoritas SBN memiliki kupon fixed rate atau tetap dalam rentang 4%-5%. Artinya, imbal hasil (return) yang diberikan pemerintah sama setiap bulan.
Namun, ada dua SBN yang diterbitkan dengan skema floating with the floor atau kupon mengambang. Dengan demikian, nilai kupon akan berubah mengikuti suku bunga acuan BI tiga bulan sekali.
Ketika bunga acuan BI naik, maka imbal hasil yang akan diberikan kepada investor juga meningkat. Begitu juga sebaliknya.
Sebagai contoh, kupon minimal ST009 ditetapkan sebesar 6,15%. Namun, BI telah menaikkan suku bunga acuan 0,5% atau 50 basis poin (bps) dari 4,75% menjadi 5,25% per November 2022. Hal ini akan membuat kupon ST009 naik dari 6,15% menjadi 6,65% mulai Maret 2023.
Tapi, ketika suku bunga acuan turun. Kupon ST009 tak akan di bawah nilai minimal yang sebesar 6,15%. Oleh karena itu, jenis kupon floating with the floor terbilang lebih menggiurkan di era kenaikan bunga acuan BI seperti sekarang.
Untuk kamu yang kemarin ketinggalan membeli SBN jangan khawatir. Pemerintah akan kembali menerbitkan beberapa SBN pada 2023.
Sembari menunggu masa penawaran SBN selanjutnya, jangan lupa untuk tetap investasi reksa dana di Bibit dengan return yang nggak kalah dari SBN.