Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan (BI7DRR) di level 6% pada November 2023. Keputusan ini kembali memberikan indikasi bahwa suku bunga sudah berada di titik puncak.
Menjelang akhir tahun 2023, bagaimana prospek Obligasi FR di tengah kebijakan bank sentral serta ekspektasi suku bunga di masa mendatang?
Kebijakan Suku Bunga Terbaru
Keputusan BI untuk menahan suku bunga di level 6% ditujukan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah serta mitigasi dampak imported inflation.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat +1,99% secara month to date hingga 22 November 2023. Secara performa year to date, Rupiah juga dianggap relatif stabil dengan hanya terdepresiasi tipis -0,04%.
Inflasi Indonesia per Oktober 2023 tercatat naik ke level 2,56% YoY (vs Sep 2023: 2,28%). Meski naik, namun posisi inflasi masih berada pada rentang target BI di kisaran 2-4%.
Proyeksi Suku Bunga ke Depan
Mengingat kinerja obligasi memiliki korelasi terbalik dengan ekspektasi suku bunga, maka investor perlu mencermati proyeksi arah suku bunga di masa mendatang.
Berdasarkan survei yang dihimpun Bloomberg, BI diperkirakan akan menahan suku bunga di level 6% hingga kuartal II-2024.
Di sisi lain, tingkat suku bunga Amerika Serikat (The Fed) juga diperkirakan tetap bertahan pada rentang 5,25-5,5% hingga kuartal I-2024.
Terkait dengan peluang pemangkasan suku bunga, konsensus Bloomberg juga memperkirakan BI akan mulai menurunkan tingkat BI-7DRR pada kuartal III-2024, menyusul The Fed yang diramalkan akan melakukan pemangkasan lebih dulu di kuartal II-2024.
Kesimpulan
Melihat berbagai proyeksi dari konsensus ekonom, dapat disimpulkan pemangkasan suku bunga hanya tinggal menunggu waktu. Ekspektasi suku bunga yang dipangkas merupakan katalis positif bagi pergerakan harga instrumen obligasi pemerintah, seperti Obligasi FR.
Maka sesuai dengan tujuan, berikut strategi investasi yang bisa dipertimbangkan:
Bagi investor yang mencari potensi keuntungan/capital gain lebih tinggi, dapat berinvestasi pada seri Obligasi tenor panjang
Bagi investor yang lebih cenderung mencari short-term safety atau stabilitas nilai investasi, maka dapat mempertimbangkan seri Obligasi FR tenor pendek
Investor juga dapat melakukan pembelian secara berkala (Dollar Cost Averaging/DCA) pada Reksa Dana Obligasi dengan komposisi aset obligasi pemerintah.
Writer: Investment Research Team
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk investasi tertentu.