Saat pensiun nanti, maunya santai di rumah aja sambil berkebun, lalu sesekali traveling untuk cari suasana baru. Pensiun yang seasyik ini tentu jadi impian semua orang, termasuk kamu kan? Nah, itulah kenapa kamu perlu menyiapkan dana untuk pensiun sejak dini, bahkan mulai usia 18 tahun saat kamu masih kuliah pun bisa kamu persiapkan agar bisa mengurangi beban anak-cucu di masa depan. Jadi, apa sih sebenarnya tabungan pensiun?
Tabungan pensiun merupakan aset lancar yang telah kita persiapkan untuk dimanfaatkan guna memenuhi semua kebutuhan setelah pensiun. Saat ini kamu mungkin memiliki banyak financial goal lain yang ingin dicapai; emergency funds, tabungan untuk menikah, tabungan untuk beli rumah/apartemen impian, atau justru tabungan untuk traveling untuk kamu gunakan begitu pandemi ini berakhir. Nggak salah, kok, kalau kamu ingin mengejar hal-hal tersebut, karena tujuan finansial masing-masing orang memang berbeda-beda. Namun, menyiapkan dana pensiun sedini juga tak kalah penting, lho.
Apakah saat ini kamu masih berada di rentang umur 20-an atau 30-an? Memang, masih bertahun-tahun lagi sampai akhirnya kamu pensiun nanti, dan rasanya bicara dana pensiun masih terlalu dini saat ini.
Namun sebenarnya, inilah yang memprihatinkan. Masih belum banyak generasi muda yang berkeinginan untuk memulai dana pensiun. Mengutip data dari BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri pada tahun 2020, hanya 16% dari total tenaga kerja di sektor formal dan informal yang memiliki program jaminan pensiun dan jaminan hari tua. Dengan indikator bahwa generasi milenial adalah mereka yang terlahir pada rentang tahun 1980-an hingga 2000, maka berdasarkan survei dari DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) Indonesia, hanya 14% kaum milenial yang memiliki program pensiun.
Padahal, mengumpulkan dana untuk pensiun jauh lebih sulit dibandingkan mengumpulkan dana darurat, lho. Kamu membutuhkan dana yang sangat besar untuk bisa menikmati hari tua nanti. Jika tidak mulai dari sekarang, kemungkinan besar kamu akan kehilangan kesempatan untuk membuat uangmu “tumbuh”. Maka dari itu, mumpung saat ini masih muda dan produktif, sebaiknya kamu mulai memperhatikan urgensi menyiapkan bekal pensiun dari sekarang.
Lantas, berapa besar tabungan pensiun yang harus kita persiapkan untuk masa tua kelak?
Tentu saja jawabannya berbeda-beda, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang beragam dan keinginan yang tidak sama. Kamu mungkin ingin tinggal di sebuah apartemen di tengah kota untuk menghabiskan masa tua nanti. Namun sahabatmu mungkin lebih memilih untuk tinggal di sebuah rumah yang terletak di kota kecil yang lebih tenang. Inilah mengapa besaran uang yang diperlukan setiap orang untuk pensiun berbeda-beda. Berikut simulasi perhitungan dana pensiun dengan 2 cara!
1. Rule of 25
Yang paling mudah adalah menggunakan Rule of 25—atau yang juga dikenal sebagai Multiply-by-25 Rule. Seperti namanya, kamu membutuhkan uang sebesar 25 kali dari pengeluaran pertahunmu. Saat ini untuk memastikan kamu memiliki jumlah uang yang cukup untuk pensiun nanti. Misalnya:
Pengeluaran perbulan Rp 1.000.000
Pengeluaran pertahun Rp 12.000.000
Perkiraan dana pensiun: Rp 12.000.000 x 25 = Rp 300.000.000
2. Strategi menabung di Aplikasi Bibit
Selain itu, kamu juga bisa mengumpulkan dana pensiun yang diperlukan dengan rencana yang jelas dan komitmen yang kuat dari kuliah pun kamu sudah bisa menyisihkannya sedikit demi sedikit menjadi tumpukan duit. Berikut simulasi perhitungannya!
Simulasi perhitungan: nabung Rp 1.200.000 per tahun, setiap bulannya kamu hanya menyisihkan uang 100ribu per bulannya.
Catatan: return 5%
Nominal uang setiap bulannya bisa kamu sesuaikan, tapi kalau kamu mampu meningkatkan jumlahnya sesuai kemampuanmu, kamu bisa menambahkan uang yang ingin kamu investasikan setiap bulannya. Simulasi ini juga hanya untuk 10 tahun, kalau kamu mau terus menabung tetap return (keuntungan) yang kamu dapatkan pun akan disesuaikan.
Nilai itu jauh lebih besar jika dibandingkan kamu tempatkan dana pensiun hanya di produk tabungan biasa di bank yang masih dipotong pajak. Sementara di reksadana bebas pajak.
Tapi ada hal yang harus kamu ketahui bahwa imbal hasil tersebut merupakan asumsi. Bisa jadi nilai imbal hasil yang akan kamu peroleh bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung kondisi pasar modal Indonesia.
Karena itu, di sinilah pentingnya bagi kita menyiapkan dana pensiun sedini mungkin agar uang yang kita sisihkan untuk berinvestasi tidak terlalu besar. Namun di masa tua nanti hasilnya cukup besar karena kita telah berinvestasi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Yuk, mulai persiapkan dana pensiunmu sekarang juga di aplikasi Bibit. Tidak perlu bingung lagi pilih reksadana yang mana, karena melalui Bibit kamu sudah direkomendasikan reksadana terbaik untuk dana pensiun dalam jangka panjang. Dan nggak perlu modal besar, kamu bisa rutin menabung Rp 100.000 saja. Kuncinya adalah disiplin dan konsisten menabung setiap bulannya maka kamu dapat menikmati masa pensiun yang lebih bahagia, tenang, dan nyaman.