Pulang kampung alias mudik sudah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia jelang Lebaran. Saat mudik, ada biaya yang harus kamu siapkan sebaik mungkin, mulai dari bensin, tol, makan dan minum selama di perjalanan, tiket pesawat atau kereta jika menggunakan transportasi umum, hingga Tunjangan Hari Raya (THR) untuk keluarga di kampung.
Semua ini harus disiapkan sejak awal agar keuangan tetap sehat setelah Lebaran. Jika tidak, maka bisa jadi pengeluaran kamu selama mudik membengkak di luar perkiraan karena terbawa euforia mudik.
Jadi, apa saja yang harus disiapkan agar keuangan tetap sehat setelah mudik Lebaran?
1. Hitung Kebutuhan Biaya Mudik
Kamu perlu menghitung biaya yang dibutuhkan untuk mudik dari jauh-jauh hari. Mulai dari biaya transportasi, makan dan minum, jalan-jalan bersama keluarga, bingkisan untuk keluarga di kampung, hingga THR untuk saudara.
Bingkisan dan THR untuk keluarga kadang mendominasi biaya selama mudik. Ingat, nggak ada salahnya kamu menyiapkan bingkisan dan THR semampu kamu. Jika kamu banyak kebutuhan selain mudik, maka pilih saja keluarga dekat kamu untuk diberikan bingkisan dan THR.
Hitung dengan teliti dan jangan lupa alokasikan biaya tak terduga. Hal ini untuk meminimalisasi jika ada kebutuhan mendadak di kampung halaman atau selama di perjalanan.
2. Siapkan Dana dari Awal
Siapkan dana mudik dari jauh-jauh hari. Artinya, kamu bisa menyisihkan dana dari gaji bulanan beberapa bulan sebelum Lebaran.
Misalnya, kamu bisa menyiapkan 10% dari gaji 11 bulan sebelum mudik. Jika gaji kamu Rp7 juta, maka kamu bisa menyisihkan Rp700 ribu per bulan atau jika gaji Rp15 juta maka dana yang disisihkan Rp1,5 juta per bulan.
Bila rutin melakukan hal itu, maka dana mudik sudah terkumpul sebesar Rp16,5 juta jika mengumpulkan Rp1,5 juta per bulan atau Rp7,7 juta jika menyisihkan dana Rp700 ribu per bulan selama 11 bulan.
Dengan mengumpulkan dari jauh-jauh hari, maka kamu tak perlu menggunakan gaji dan THR untuk biaya mudik. Namun, jika merasa masih kurang, tak ada salahnya menggunakan sebagian THR kamu untuk biaya mudik.
3. Gunakan Rekening Khusus
Sebaiknya gunakan rekening berbeda dari operasional sehari-hari dalam mengumpulkan uang untuk mudik. Hal ini agar dana mudik tak tercampur-campur dengan biaya lain.
Jika tercampur dengan biaya lain, bisa jadi kita lupa sehingga ada potensi dana untuk mudik terpakai untuk hal lain. Jadi, amannya tempatkan dana mudik di rekening khusus.
Jika dana sudah terkumpul sesuai target, tetap gunakan rekening itu untuk operasional selama mudik. Hal ini agar kamu bisa nge-track penggunaan dana selama mudik.
4. Kumpulkan Dana Lewat Investasi
Selain dengan menabung di rekening khusus, kamu bisa investasi dalam mengumpulkan dana mudik. Jika kurang dari satu tahun, kamu bisa pilih Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) sebagai instrumen reksa dana yang paling rendah risiko karena menempatkan 100% aset di deposito dan obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Dengan investasi, dana kamu juga berpotensi berkembang dibandingkan jika hanya ditabung di rekening bank.
Berikut beberapa produk Reksa Dana Pasar Uang Syariah di Bibit:
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia
Writer: Tim CRM
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.