Strategi Atur Portofolio Sesuai Formasi Sepak Bola

Mengadopsi Formasi Tim Sepak Bola di Portofolio Investasi

  • Dua liga sepak bola Eropa dan Amerika Selatan baru saja usai. Spanyol menjadi juara EURO 2024 dan Argentina sebagai juara Copa America 2024.

  • Untuk kamu yang menyukai olahraga ini, pasti familiar dengan formasi kesebelasan tim sepak bola. Ada pemain bertahan, gelandang, dan penyerang. Setiap posisi memiliki perannya masing-masing.

  • Tak hanya di pertandingan saja, formasi tim sepak bola ini juga bisa kamu adopsi dalam membangun portofolio investasi. 

Analogi Portofolio Investasi Formasi Sepak Bola versi Bibit

Penyerang

Karakteristik: Pemain yang bertugas mencetak gol dan memberikan hasil yang tinggi.

Analogi dalam portofolio: Aset investasi yang memiliki potensi keuntungan besar, tetapi juga risiko volatilitas yang tinggi.

Aset investasi: Saham, Reksa Dana Saham Indeks

Gelandang

Karakteristik: Menghubungkan pemain bertahan dan penyerang, serta memberikan stabilitas dan keseimbangan dalam tim.

Analogi dalam portofolio: Aset investasi yang memberikan stabilitas, menjaga portofolio tetap seimbang antara risiko dan imbal hasil.

Aset investasi: Obligasi FR jangka menengah — panjang, reksa dana obligasi

Bertahan

Karakteristik: Pemain bertahan melindungi gawang dan memastikan bahwa tim tidak kebobolan. 

Analogi dalam portofolio: Aset investasi yang sangat aman dengan risiko minimal, memberikan likuiditas dan melindungi modal dari fluktuasi pasar yang ekstrem.

Aset investasi: Obligasi FR jangka pendek, SBN Retail, Reksa Dana Pasar Uang

Portofolio Solid ala Tim Sepak Bola

  • Dengan memadukan berbagai jenis aset, kamu bisa membangun portofolio yang seimbang, seperti tim sepak bola yang solid terbentuk dari kombinasi pemain dengan berbagai peran.

  • Bisa dikatakan juga diversifikasi investasi menjadi salah satu kunci agar tetap bisa raih potensi return optimal dalam jangka panjang di segala jenis kondisi market.

Writer: Investment Research Team

Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.