Apakah kamu baru saja menjadi ibu rumah tangga dan khawatir dengan cara menabung seperti apa yang efektif? Sebagai ibu rumah tangga, memang tidak semudah itu mengatur keuangan, terlebih sekarang harga kebutuhan pokok terus naik. Di samping itu, seorang istri tentu saja harus mengatur keuangan agar kebutuhan seluruh anggota keluarga terpenuhi.
Baik penghasilan besar, menengah, maupun minim, sudah selayaknya ibu rumah tangga harus mengelola keuangan dengan cerdas. Maka dari itu, mulai sekarang kamu perlu mengatur keuangan dengan cara menabung. Sebelum membahas lebih dalam tabungan apa dan bagaimana cara menabung yang efektif. Yuk, cari tahu apa sih arti dari menabung!
Apa itu menabung?
Menabung adalah aktivitas yang perlu dilakukan oleh setiap orang untuk mencapai tujuan finansialnya atau menghadapi ketidakpastian di masa depan. Agar manfaatnya lebih terasa, kamu harus memiliki tekad dan komitmen yang kuat untuk menyisihkan uang demi tujuan keuangan.
Salah satu tujuan menabung adalah mencapai kebebasan finansial di masa depan. Dan untuk mencapainya itu bisa dilakukan dengan cara berinvestasi. Rutin berinvestasi akan membantumu mencapai tujuanmu. Banyak orang menganggap, menjadi ibu rumah tangga dan mengandalkan 'uang bulanan' membuatmu tidak bisa leluasa untuk merancang masa depan keuanganmu.
Menurut survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC) pada September 2021, mayoritas atau 80.9% wanita melakukan investasi untuk mempersiapkan masa depan. Sebanyak 59% perempuan lainnya berinvestasi untuk mengembangkan uang dingin atau dana darurat, 46,3% untuk mempersiapkan dana pensiun, dan 25,9% untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Hanya ada 11,7% perempuan yang melakukan investasi karena bercita-cita pensiun dini. Survei ini dilakukan terhadap 829 responden perempuan yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan kriteria berusia 13-70 tahun dan memiliki investasi.
Sebagai ibu rumah tangga, bukanlah halanganmu untuk berinvestasi. Yang terpenting tentukan tujuan keuangan. Hal ini akan memudahkanmu dalam menentukan instrumen investasi apa yang sesuai untukmu. Salah satu kriteria finansial yang aman dan sehat adalah cashflow yang sehat, tidak ada utang konsumtif, memiliki dana darurat, dan konsisten investasi. Investasi bukanlah hal yang mustahil bagi ibu rumah tangga. Lalu apa yang perlu diperhatikan saat memilih investasi?
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum berinvestasi adalah tentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Misalnya tujuan investasi adalah untuk dana pendidikan anak. Tentukan waktu yang dibutuhkan. Waktu yang dibutuhkan ini akan membantumu untuk menentukan jenis investasi yang sesuai untukmu. Untuk jangka pendek, kamu bisa memilih reksadana pasar uang dan untuk jangka panjang bisa memilih reksadana saham. Tapi kembali lagi, yang terpenting adalah ketahui dulu bagaimana profil risikomu.
Masih bingung memilih instrumen tabungan mana yang terbaik dan cocok untuk tujuan investasi kamu? Tidak perlu bingung, karena ada beberapa jenis tabungan investasi terbaik yang bisa kamu pilih dan menghasilkan keuntungan. Berikut di antaranya!
Tabungan Deposito
Deposito hingga saat ini masih menjadi salah satu instrumen investasi yang populer di masyarakat Indonesia. Soalnya, jenis investasi yang satu ini dikenal aman dan imbal hasilnya juga sudah ditetapkan di awal oleh bank.
Selain itu, deposito juga sangat cocok buat kamu yang ingin menyimpan uang sekaligus mengembangbiakkan pundi-pundi kekayaan. Soalnya, dengan deposito uang yang kamu simpan akan bertambah sesuai dengan perhitungan bunga yang ditawarkan.
Namun, hasil tersebut baru dapat diambil saat deposito kamu sudah jatuh tempo. Jika kamu menarik dana sebelum tanggalnya, maka akan dikenakan penalti yang besarannya antara 0,5 hingga 3 persen dari total deposito.
Tabungan Emas
Investasi yang cenderung stabil dan populer adalah emas atau logam mulia. Emas memiliki nilai yang lebih stabil dan nilainya lebih liquid, sehingga saat membutuhkannya kamu dapat menjualnya dengan segera.
Tabungan emas alias logam mulia adalah salah satu pilihan terbaik bagi kamu yang memiliki modal minim lantaran bisa dibeli dengan minimal 0,01 gram saja.
Jadi, kalau harga logam mulia saat ini Rp 800 ribu per gram, maka hanya dengan mengeluarkan uang Rp 8.000 kamu sudah bisa berinvestasi di tabungan logam mulia. Artinya, kamu tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk bisa mulai menabung emas.
Investasi Reksadana
Salah satu instrumen investasi yang cocok untuk ibu rumah tangga adalah reksadana. Reksadana juga bisa menjadi pilihan yang tepat buat kamu yang ingin menabung sambil berinvestasi. Pasalnya, instrumen yang satu ini menawarkan modal minim dan dapat di autodebet setiap bulannya.
Imbal hasil yang ditawarkan juga besar tergantung dari jenis reksadana apa yang kamu pilih. Jika kamu ingin mendapatkan return besar, kamu bisa berinvestasi di reksadana saham, namun risiko yang harus ditanggung juga tinggi. Reksadana memiliki 4 jenis yaitu pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Lalu mana yang cocok untukmu? Semua tergantung profil risikomu.
Jika tujuan keuanganmu untuk jangka pendek maka pilihlah reksadana pasar uang, karena memiliki risiko yang minim dan cenderung stabil. Reksadana pasar uang (RDPU) bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memulai perjalanan investasi kamu. Reksadana pasar uang sifatnya likuid alias mudah dicairkan, sehingga cocok untuk kebutuhan dana darurat (emergency fund).
Reksadana pasar uang juga dinilai sering dijadikan sebagai pilihan investasi oleh investor dengan profil risiko yang lebih tinggi. Maksudnya, sebagai diversifikasi portofolio investasi atau ketika pasar saham atau obligasi mengalami ketidakpastian.
Baca juga : Jenis Investasi yang Aman untuk Ibu Rumah Tangga
Hanya saja tetap perlu diingat, reksadana pasar uang merupakan produk pasar modal, bukan produk perbankan jadi tidak dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Meski begitu, pengelolaan reksadana pasar uang di Indonesia diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terus, apa saja sih keuntungan reksadana pasar uang yang membuat jenis investasi ini cocok untuk pemula? Yuk, kita bahas!
1. Rendah Risiko
Reksadana pasar uang (RDPU) memiliki tingkat risiko investasi yang sangat rendah dan bahkan mendekati nol. Ini karena manajer investasi mengelola RDPU ke dalam instrumen pasar uang yang jatuh tempo kurang dari setahun. Jadi keuntungannya relatif stabil.
Seperti yang terlihat dari gambar di atas, grafik RDPU menunjukkan pergerakan yang cenderung meningkat. Berbeda dengan Reksa Dana Obligasi (RDO) dan Reksa Dana Saham (RDS) ataupun saham dan cryptocurrency yang memiliki grafik naik-turun yang sangat fluktuatif. Jadi dengan Reksa Dana Pasar Uang, investor pemula yang memiliki profil risiko yang rendah bisa tetap merasa tenang saat berinvestasi.
2. Keuntungan Lebih Tinggi daripada Nabung di Bank
Reksadana pasar uang memberikan imbal hasil dengan rata-rata 5-6%. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan menabung di bank seperti deposito. Imbal hasil dari Reksa Dana Pasar Uang juga sudah nett, artinya tidak dikenakan pajak. Ini karena reksa dana bukan merupakan objek pajak. Hal ini berbeda dengan deposito di bank dengan imbal hasil yang ditawarkan rata-rata hanya sekitar 2-4% dan masih harus dikenakan pajak.
3. Bisa Dicairkan Kapan Saja
Reksadana pasar uang dinilai likuid karena mudah untuk dicairkan. Berbeda dengan deposito yang sudah ditentukan jatuh temponya, sehingga kalau kamu menjual deposito di bawah waktu jatuh tempo akan dikenakan penalti atau denda. Namun Reksa Dana Pasar Uang bisa dicairkan kapan saja. Tapi ingat ya, proses pencairan reksa dana memerlukan waktu paling lambat 7 hari kerja setelah pengajuan kamu diverifikasi. Jadi kalau misalnya ada kebutuhan mendesak, bisa langsung kamu cairkan.
4. Cocok untuk Investasi Jangka Pendek
Karena pergerakannya yang cukup stabil, Reksadana Pasar Uang cocok untuk tujuan investasi jangka pendek dalam waktu 1-3 tahun. Misalnya kamu mau liburan tahun depan atau kamu ingin membeli gadget baru seperti laptop atau handphone.
Selain itu, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan untuk menyimpan dana darurat karena instrumen ini masih minim risiko. Tapi jangan tempatkan semua dana darurat kamu di RDPU ya. Kamu bisa membagi porsi besar dana darurat kamu di rekening tabungan bank dan sisanya di RDPU. Jadi kalau sewaktu-waktu ada hal genting, kamu tetap memiliki uang yang bisa langsung digunakan.
5. Minimal Pembelian Sesuai Kantong
Berinvestasi di reksadana pasar uang tidak membutuhkan modal yang besar. Di aplikasi Bibit, kamu bisa mulai investasi di reksadana pasar uang mulai dari Rp 100 ribu saja lho! Investor pemula tidak perlu khawatir harus menyiapkan dana besar untuk mulai berinvestasi. Yang terpenting, mulai dulu dengan nominal yang kecil dan mencoba untuk konsisten dalam berinvestasi. Kamu bisa menggunakan fitur nabung rutin di Bibit yang membantu kamu membangun kebiasaan baik agar terus disiplin berinvestasi untuk mewujudkan mimpimu.
Yuk, jadi ibu rumah tangga yang cerdas finansial dan mulai investasimu di Bibit dan join class di Youtube Bibit dan Stockbit.
Writer: Leni Wulansari
Editor : Merissa Maulia