Sebelumnya sudah dibahas mengenai nabung rutin Rp 3 juta per bulan di Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dan Reksa Dana Obligasi (RDO). Kali ini, akan dibahas mengenai nabung rutin dengan nominal yang sama di instrumen yang berisiko seperti Reksa Dana Saham (RDS).
RDS merupakan paket investasi yang berisi puluhan saham yang tercatat dan diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Karena isinya adalah saham yang memiliki pergerakan harga naik turun, maka RDS memang lebih berisiko dibanding dengan RDPU dan RDO. Jadi reksa dana saham yang cocok untuk investor yang profil risikonya agresif ataupun memiliki tujuan keuangan jangka panjang lebih dari 5 tahun. Misalnya untuk DP rumah pertama, dana pendidikan anak, hingga untuk persiapan dana pensiun.
Gambar di atas adalah grafik salah satu reksa dana saham yang ada di aplikasi Bibit. Kalau kamu perhatikan, pergerakannya sangat berfluktuasi alias naik turun dalam kurun waktu 10 tahun. Meski fluktuatif, namun cenderung mengalami kenaikan.
Setelah lihat grafik di atas, saatnya memanfaatkan fitur βMesin Waktuβ yang ada di aplikasi Bibit untuk melihat berapa investasi yang akan kamu hasilkan. Misalnya, kamu menabung rutin sebanyak Rp 3 juta per bulan yang akan kamu pakai untuk dana pendidikan anak.
Jika kamu rutin menabung sebanyak Rp 3 juta per bulan selama 10 tahun, maka kamu akan memperoleh Rp 360 juta. Namun, hasilnya akan berbeda jika kamu memilih instrumen yang rendah risiko seperti RDPU meski kamu menabung dengan uang yang sama yaitu Rp 3 juta per bulan. Berapa keuntungannya? Lihat gambar di bawah ini!
Dari kedua gambar di atas, kamu bisa lihat jika berinvestasi di RDS memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dibanding dengan RDPU. Tapi ingat high risk high return, ya! Potensi keuntungan yang tinggi biasanya diikuti dengan risiko yang tinggi juga.