Kenapa ya ketika menjual reksadana harga yang masuk ke rekening itu berbeda? Kadang harganya malah jadi lebih besar, tapi sialnya malah jadi rugi, bukan untung. Ternyata, perbedaan harga tersebut ada 2 penyebabnya, Sobit.
Pertama, harga reksadana itu nggak “real time”. Dalam reksadana ada istilah “Cut off time” atau batas waktu pembelian dan penjualan yaitu pukul 13.00 setiap hari kerja. Jadi, jika kamu menjual sebelum batas waktu tersebut, maka akan mendapat harga per hari ini, tapi jika lewat batas waktu maka akan mendapat harga besok sorenya, sementara proses pencairan hingga masuk ke rekening kamu paling lama 7 hari kerja.
Baca juga artikel kita tentang Cut of Time disini.
Kedua, kena biaya antar bank. Nah, penyebab adanya biaya tersebut adalah bank kustodian yang berbeda dengan rekening pribadi yang kita punya. Jadi terpaksa deh, harus terkena biaya antar bank. Reksadana sendiri adalah sebuah wadah investasi. Jadi, kumpulan dana dari kita (investor) akan ditampung dalam satu rekening dan disimpan di bank kustodian sebagai penjamin dana yang kita transfer itu aman.
Memang, jika nominal dan untungnya masih kecil, biaya antar bank yang biasanya Rp 5.000 sampai Rp 6.500 ini sangat membebani. Tapi nggak perlu khawatir berlebihan, Sobit! Berikut tips dan rekomendasi investasi reksadana agar kamu tidak terbebani biaya antar bank:
Menabung lebih dari 1 tahun
Namanya investasi itu pasti ada risikonya, apalagi kalau jangka waktu investasi kamu masih bulanan, alias jangka pendek. Investasi itu butuh waktu, jadi kalau masih jangka pendek, return yang kamu dapat mungkin masih sedikit apalagi dipotong biaya antar bank.
Selain itu return reksadana juga dihitung tahunan, jadi lebih maksimal untungnya jika kamu investasi 1 tahun atau lebih. Semakin lama waktunya semakin besar returnnya dan kecil resikonya, Sobit.
Menabung sampai nominalnya besar
Faktor dari investasi itu salah satunya adalah nominal, jangan baru nabung sedikit dan untung sedikit langsung dijual ya, Sobit. Semakin besar nominalnya maka semakin tinggi keuntungan yang bisa didapat dan semakin tidak terasa tuh potongan transaksi antar bank.
Contohnya, jika kamu punya reksadana Rp 100.000 lalu terkena biaya Rp 5.000, maka udah terpotong 5%, tapi kalau Rp 5.000 dari Rp 10.000.000, hanya 0.05%. Potongan biaya antar bank mungkin jadi lebih ringan.
Jual sesuai target tujuan keuangan
Reksadana bukan instrumen atau produk yang tepat untuk trading, ditambah lagi ada biaya antar bank ini. Kalau sebulan kamu transaksi jual-beli sebanyak 10 kali, berarti kamu udah rugi Rp 50.000, lho , Kalau kamu jual, justru nominalnya belum sampai tujuan keuangan kamu? Rugi waktu!
Jadi kesimpulannya, potongan antar bank nggak akan jadi masalah besar jika kamu berinvestasi dalam jangka panjang. Kalau kamu mau investasi di reksadana, pertama-tama sebaiknya pikirkan dulu tujuan investasi kamu, lalu tentukan waktu kapan kamu mau menarik atau menjualnya.
Mulai investasi sejak dini itu baik, semakin cepat memulainya semakin murah biaya yang kamu perlukan untuk masa depan. Mulai investasi sekarang di Bibit.id, bayar pakai GO-Pay, investasi semudah belanja online!