Prospek Reksadana di Era New Normal

EaxGMRuUwAEgPii.jpg

Kelas Bibit bareng Schroders Investment Management membahas prospek reksa dana di era New Normal. “Reksa dana mana yang cocok dibeli saat masuk ekonomi new normal?” Dibahas bareng Rizky Hidayat, Investment Specialist Schroders.

Pelonggaran PSBB di Indonesia memberikan ruang pemulihan bagi perekonomian sehingga memberikan sentimen positif bagi investor. Efeknya, pasar saham global dan domestik naik.

Schroders memilih tetap berhati–hati pada pasar. Selama belum ada vaksin yang efektif, COVID-19 masih bisa merebak. 

“Kapan berlangsungnya waktu pemulihan?”

Pasar memiliki potensi membaik kembali. Perbaikan pasar tidak lepas dari perbaikan perekonomian. Schroders berpendapat, perekonomian dunia di 2020 akan mengalami kontraksi sebesar -5.4%, sedangkan di 2021 akan pulih sebesar +5.3%.

Waktu pemulihan tidak bisa ditebak secara pasti, hal ini tergantung seberapa cepat penanganan kasus dilakukan dan penemuan vaksin. Saat ini, ekspektasi pemulihan ada di 2021, namun waktu pastinya belum bisa ditebak.

Memanfaatkan Peluang Pemulihan

Kita bisa memanfaatkan peluang investasi dengan meminimalisir risiko. Salah satunya, menerapkan diversifikasi. Diversifikasi adalah menyebar dana investasi kamu ke instrumen berbeda.

Beberapa pertanyaan menarik dari audiens;

1. Mana yang prospeknya lebih bagus ke depan, Reksa Dana Saham Index atau Reksa Dana Saham Non-Index?

Kalau kejar potensi return lebih besar, reksadana saham non-index bisa jadi pilihan. Reksa dana non-index dikelola secara aktif oleh Manajer Investasi untuk mendapatkan return lebih tinggi dibanding return pasar. Sedangkan, return reksa dana index hanya mengikuti pasar.

Jadi reksa dana index bisa dipilih kalau kamu mau menerima risiko lebih tinggi dengan potensi keuntungan lebih besar. Sedangkan untuk risiko lebih rendah, kamu bisa pilih non-index.

2. Bila saya lebih mementingkan keamanan, pilih investasi di reksa dana pasar uang atau obligasi?

Reksa dana obligasi memiliki return lebih besar dari pada pasar uang. Namun, bila kita punya ekspektasi yang lebih buruk terhadap pasar saat ini, reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan.

Ketika pasar membaik, reksa dana pasar uang bisa meningkat kinerjanya akibat kenaikan suku bunga. Opsi lain, kita bisa melakukan switching ke reksa dana obligasi saat pasar membaik, karena obligasi menawarkan potensi return lebih besar.

3. Bagaimana cara mengatasi investasi yang rugi?

Sangat tidak disarankan menjual investasi kamu. Sebaliknya, kamu bisa menambah pembelian saat harga pasar sedang turun.

Dengan membeli di harga yang turun, maka rata-rata harga pembelian jadi lebih murah (averaging down). Dengan begitu, ketika market naik kembali, kamu bisa dapat keuntungan lebih tinggi.