Bibit Weekly Newsletter 8 Februari 2021: Kelanjutan Lockdown dan Vaksinasi, Mampukah Memulihkan Ekonomi?

rhn-vaksin-covid-19-6.jpg

Setelah mengalami kejatuhan cukup besar sebelumnya, pada minggu lalu IHSG akhirnya bisa menguat dan ditutup di angka 6,151.73. Namun, angka penutupan itu belum lebih tinggi dari titik tertinggi sebelumnya. Apakah pasar akan terus naik atau tetap turun, tentu tergantung pada ekspektasi pasar kedepannya. Ekspektasi ini tidak jauh dari kondisi yang sedang terjadi di Global maupun domestik saat ini. Ulasan lengkap mengenai kondisi tersebut akan dijelaskan disini.

Suku Bunga Negatif & Kepanjangan Lockdown

  • Salah satu negara yang mengalami kenaikan infeksi cukup besar adalah Jepang, hingga pemerintahnya sampai menerapkan Lockdown ketat sejak awal Januari untuk menekan penyebaran lebih luas. Namun, masih tingginya infeksi membuat lockdown masih akan diperpanjang, sehingga harus menekan ekonomi negara besar itu kembali.

  • Disaat yang sama, Inggris yang masih berjuang untuk memulihkan ekonominya, berencana untuk menerapkan suku bunga negatif untuk membantu bisnis bertahan. Namun, hal ini dikhawatirkan dapat menekan keuntungan perbankan, sehingga mencegah bank untuk memberikan kredit.

  • Kondisi Covid-19 yang terus berkepanjangan serta potensi kontraksi ekonomi memang belum bisa dihindari. Semua stimulus untuk ekonomi menjadi kurang efektif, apabila pandemi masih menghalangi orang untuk beraktivitas. Sehingga, satu – satu nya harapan adalah dari efektifitas vaksin yang sedang digulirkan saat ini. 

 

Perjalanan Internasional Belum Dapat Pulih

  • Merebaknya Covid-19 juga membuat ditutupnya kedatangan internasional oleh banyak negara untuk mencegah penyebaran. Hal ini secara langsung menghalangi orang yang ingin berpergian ke luar negeri.

  • Menurut Bloomberg, masih belum jelas apakah vaksin dapat mencegah penularan dari orang yang bepergian, dan kita tidak tahu seberapa lama efektivitas vaksin. Diekspektasikan kalau perjalanan internasional akan tertunda hingga ke 2022 mendatang.

  • Perjalanan yang terganggu tentu cukup menekan ekonomi banyak negara, khususnya pada negara yang ekonominya sangat bergantung pada pariwisata. Selain itu, industri penerbangan juga bisa semakin tertekan, dan berpotensi menambah pengangguran dari industri itu.

Berbagai Stimulus Pemerintah Mulai Berjalan

  • Sesuai yang sudah dicanangkan sebelumnya, berbagai insentif pemerintah telah berjalan. Salah satunya yaitu pembebasan pajak tahun 2021 bagi pekerja dengan gaji dibawah 200 juta per tahun dengan tujuan untuk meningkatkan daya beli. Selain itu, ada pula diskon tarif listrik sebesar bagi rumah atau usaha kecil dengan daya listrik 450 – 900 VA.

  • Stimulus yang berjalan juga diikuti oleh vaksinasi yang sudah dilakukan. Pada minggu lalu, jumlah tenaga kesehatan yang sudah divaksin telah mencapai lebih dari 700 ribu orang, sehingga butuh sekitar 800 ribu orang lagi agar vaksinasi gelombang satu selesai. Diperkirakan gelombang 1 akan selesai sekitar 3 minggu dari saat ini.

  • Bila melihat kecepatan vaksinasi saat ini (sekitar 1 juta lebih orang dalam 1 bulan), tentu untuk memvaksinasi ratusan juta orang Indonesia membutuhkan waktu yang sangat lama. Investor perlu diperhatikan apakah vaksinasi ini semakin cepat kedepannya atau tidak. Sebab vaksinasi yang terlalu lama, membuat pemulihan ekonomi juga tersendat.