Bibit Weekly 17 Maret 2023: Siapkan Hari Tua Bersama Pasangan, Ini Perhitungannya!

Saat membangun keluarga bersama pasangan, banyak prioritas yang harus dipenuhi. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, kebutuhan anak dan biaya pendidikannya, perawatan rumah, kendaraan, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat dana pensiun mungkin sering terabaikan. 

Padahal, mengumpulkan dana pensiun tak kalah penting dibandingkan dengan tujuan keuangan lainnya. Di piramida keuangan, dana pensiun adalah ‘misi’ penting yang harus dipenuhi setelah dana darurat telah aman. 

Apalagi momen pensiun artinya imbal hasil investasi harus mampu memenuhi kebutuhan hidup di kala tidak ada lagi penghasilan aktif secara rutin.  Namun banyak orang yang masih belum menyiapkan dana pensiun tersebut. Hal ini telah diulas dalam studi PWCRetirement in America: Time to Rethink and Retool” di 2021 bahwa sebanyak 25% warga Amerika bahkan tidak memiliki tabungan pensiun sama sekali.

Anak ≠ Dana Pensiun 

Melihat tren saat ini, tak sedikit orang tua yang memiliki mindset ketika tua nanti, ada anak yang mengurusi. Bahkan berdasarkan penelitian HSBC "The Future of Retirement - Bridging the Gap" di 2018 lalu, dinyatakan bahwa 3 dari 4 orang Indonesia yang bekerja memiliki ekspektasi bahwa anaknya kelak akan menyokong kebutuhan finansial saat mereka pensiun.

Padahal ketika anak sudah dewasa nanti, mereka punya kehidupan dan tanggung jawabnya sendiri, termasuk terhadap keluarga baru yang dimiliki. Dengan membebankan diri kepada anak, secara tidak langsung kita memperpanjang rantai sandwich generation. Tentu kamu tidak ingin hal ini terus berulang, kan? 

Lalu Berapa Dana yang Dibutuhkan untuk Pensiun?

Besaran dana pensiun memang sering menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, tak ada nominal yang pasti. Karena ini kembali lagi kepada kebutuhan dan keputusan tiap pasangan. Oleh karena itu, sebelum menghitung target dana yang harus dikumpulkan, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan bersama pasangan tentang dana pensiun adalah:

1️⃣ Mau Pensiun di Umur Berapa?

Kamu bersama pasangan mungkin memiliki umur yang berbeda sehingga target usia pensiun mungkin juga berbeda. Maka penting untuk menentukan dulu di usia berapa kamu dan pasangan ingin pensiun sehingga kamu bisa  mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dana pensiun dan berapa dana yang perlu disisihkan tiap bulannya. 

BPJS Ketenagakerjaan menyatakan batas usia tenaga kerja untuk mulai mengambil manfaat pensiun berubah menjadi 58 tahun per Januari 2022. Angka tersebut bisa menjadi acuan awal atau gambaran untuk menentukan umur pensiun. Tapi tentunya, target usia pensiun ini bisa kamu tentukan sesuai preferensi diri sendiri bersama pasangan. 

2️⃣Pengeluaran Bulanan

Setelah mengetahui target usia pensiun, langkah selanjutnya adalah menghitung pengeluaran bulanan. Angka tersebut menjadi acuan dasar untuk menghitung target dana pensiun di masa depan.  

Misalnya total pengeluaran bulanan bersama pasangan mencapai Rp10 juta per bulan alias Rp120 juta per tahun.

Dalam perhitungan ini, ada baiknya juga kamu dan pasangan tetap memasukkan nominal tertentu yang ditujukan untuk kebutuhan investasi (tidak hanya pengeluaran semata). 

3️⃣Hitung Pengeluaran per Tahun Saat Pensiun

Selanjutnya perhitungkan pula faktor inflasi (kenaikan harga barang) dalam perhitungan.  Angka inflasi di tiap negara tentu berbeda. Namun jika mengacu pada angka inflasi yang umumnya dijadikan sebagai patokan yakni 4%.

Jika kamu dan pasangan saat ini sama-sama berusia  27 tahun dan ingin pensiun di usia 55 tahun, maka rumus perhitungannya: 

Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa pengeluaranmu saat ini tadinya Rp120 juta per tahun menjadi Rp359,8 juta per tahun. Jadi, jangan lupa menghitung faktor inflasi sebab akan ada kenaikan harga barang di masa mendatang sehingga nilai riil uang akan berkurang dan dana pensiun yang dibutuhkan juga naik.

4️⃣Menghitung Jumlah Dana Pensiun yang Perlu Dikumpulkan

Target dana pensiun yang perlu dikumpulkan memang sering menjadi pertanyaan besar. Apalagi sering disebut jumlahnya yang mencapai miliaran rupiah. Lalu bagaimana sih cara hitungnya?

Nah, tak perlu repot menghitungnya secara manual, karena Bibit dapat membantu kamu dengan Kalkulator Dana Pensiun yang bisa kamu download gratis dengan Klik DI SINI. Lewat kalkulator ini, kamu bisa langsung menghitung:

  • Kapan ingin pensiun  

  • Pengeluaran bulanan saat ini dan dengan inflasi

  • Dana pensiun berdasarkan perkiraan masa hidup di hari tua

  • Dana yang perlu disisihkan tiap bulan untuk mengumpulkan dana pensiun.

Begini contoh hasil perhitungannya dengan Kalkulator Dana Pensiun Bibit.

Tentunya angka di atas bisa disesuaikan dengan pengeluaran dan budget yang kamu miliki. Penasaran dengan hasilnya? Yuk coba hitung kebutuhan dana pensiun hingga berapa yang perlu kamu sisihkan tiap bulannya dengan Kalkulator Dana Pensiun Bibit!

Hal Lain yang Perlu Dibicarakan dengan Pasangan tentang Dana Pensiun

Pemilihan Instrumen Investasi untuk Dana Pensiun 

Memilih instrumen investasi untuk mengumpulkan dana pensiun sangat penting untuk dibicarakan. Karena bisa saja kamu dan pasangan memiliki profil risiko yang berbeda. Misalnya kamu memiliki profil risiko agresif, sedangkan pasanganmu mungkin profil risikonya cenderung moderat. Hal ini juga bisa memengaruhi pemilihan aset dan besaran alokasi aset di portofolio investasimu.

Namun jangan lupa juga untuk melakukan diversifikasi investasi. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko investasi yang mungkin saja bisa terjadi. Sehingga ketika salah satu aset mengalami penurunan, aset lainnya bisa tetap membantu menopang kinerja portofolio. Misalnya, kamu dan pasangan diversifikasi di beberapa aset investasi seperti Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Obligasi, Surat Berharga Negara (SBN), dan juga di saham. 

Baca Juga: Strategi dan Cara Ngumpulin Dana Pensiun Agar Aman di Masa Tua

Gaya Hidup

Faktor gaya hidup nyatanya turut menentukan besar target dana pensiun yang perlu dikumpulkan.

Setidaknya ada tiga hal utama yang perlu dipikirkan yaitu, tempat tinggal (housing), faktor kesehatan (asuransi kesehatan di hari tua), dan hiburan (traveling atau wisata). Semakin tinggi gaya hidup, tentunya dana pensiun yang dibutuhkan di hari tua nanti juga semakin besar. 

Mengumpulkan Secara Bertahap & Cek Kondisi Keuangan Secara Berkala

Tak sedikit orang yang minder duluan ketika melihat besarnya dana pensiun yang harus dikumpulkan cukup besar. Untuk mengantisipasi hal ini, kamu dan pasangan bisa membuat target pengumpulan dana secara bertahap. 

Misalnya target dana pensiun keseluruhan kamu dan pasangan adalah sebesar Rp5,4 miliar. Kamu bisa coba memecah ke dalam tiga  target, yaitu : 

Tahun ke-1 hingga ke-5 : terkumpul dana pensiun Rp 2 miliar (37%)

Tahun ke-6 hingga ke-10 : terkumpul dana pensiun Rp 4 miliar (74%)

Tahun ke-10 hingga ke-14 : terkumpul dana pensiun Rp 5,4 miliar (100%)

Adanya pembagian target tersebut akan membantu ‘secara psikologi’ untuk tidak terlalu terbebani di awal. 

Jangan lupa untuk mengecek secara berkala capaian dana pensiun serta kondisi keuangan keluarga. Mulai dari sumber pendapatan, pengeluaran bulanan, net worth (kekayaan bersih), hingga utang yang masih perlu dibayarkan. Intinya, jangan ragu untuk melakukan penyesuaian terhadap besaran dana pensiun sehingga tetap relevan dengan kondisi dan kapabilitas keuangan kamu. 

Kesimpulan

Dana pensiun adalah bagian penting dari tujuan keuangan. Mengingat biayanya  yang relatif besar, bahkan hingga miliaran rupiah. Maka sebaiknya kita mengumpulkan dana pensiun sedini mungkin. 

Semakin menua, produktivitas kita akan berkurang sehingga penghasilan pasif akan lebih diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Memiliki dana pensiun di hari tua nanti merupakan salah satu langkah bijak dan cerdas untuk bisa memutus rantai sandwich generation! 

Writer: Tim Edukasi