Market Summary
Ekonomi RI Tumbuh Sejalan dengan Ekspektasi – Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai +5,04% YoY pada 3Q25, relatif sejalan dengan ekspektasi konsensus di level +5% YoY.
Himbara: Suku Bunga Deposito Dolar AS Naik & Realisasi Injeksi Likuiditas Pemerintah – Himbara resmi menaikkan suku bunga deposito counter rate berdenominasi dolar AS menjadi 4%. Selain itu, Himbara telah menyalurkan 84% dari dana injeksi likuiditas yang diberikan pemerintah.
Rencana Redenominasi Rupiah – BI tengah membahas pelaksanaan redenominasi rupiah dengan pemerintah dan DPR guna meningkatkan efisiensi ekonomi, menjaga stabilitas nilai rupiah, dan memperkuat kredibilitas mata uang nasional.
Evaluasi Indeks MSCI Indonesia November 2025 – Emiten yang masuk ke indeks akan mendapatkan inflow, sehingga berpotensi menjadi katalis positif bagi pergerakan harga sahamnya.
Ekonomi RI Sejalan dengan Ekspektasi
BPS catatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai +5,04% YoY pada 3Q25 (vs. 3Q24: +4,95% YoY, 2Q25: +5,12% YoY), relatif sejalan dengan ekspektasi konsensus di level +5% YoY. Hasil ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 9M25 tercatat sebesar +5,01% YoY.
Pertumbuhan pada 3Q25 ini ditopang oleh:
Net ekspor meningkat di tengah melandainya impor, dengan ekspor 3Q25 tumbuh +9,91% YoY meski adanya penerapan tarif resiprokal AS sejak Agustus 2025.
Pertumbuhan konsumsi pemerintah +5,49% YoY setelah terkontraksi -0,33% YoY pada kuartal sebelumnya seiring berakhirnya efisiensi anggaran serta rilis paket stimulus periode Juni–Juli 2025 senilai ~Rp24,4 triliun.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ditekan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga, sebagai kontributor terbesar, yang hanya mencatatkan pertumbuhan +4,89% YoY (vs. 2Q25: +4,97% YoY), terlemah sejak 4Q23. Hasil ini dipengaruhi oleh hari libur yang lebih sedikit serta demonstrasi nasional yang berlangsung pada akhir Agustus 2025.
Guna mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut pada 4Q25, pemerintah telah mengumumkan 2 paket stimulus berbeda pada September dan Oktober 2025, masing–masing senilai ~Rp16,2 triliun dan ~Rp30 triliun.
Sebagai konteks, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 4Q25 dapat mencapai +5,67% YoY sehingga pertumbuhan ekonomi selama 2025 akan mencapai +5,2% YoY.
Dalam laporan terbaru, BI mencatat indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia melonjak ke level 121,2 pada Oktober 2025 (vs. September 2025: 115, Oktober 2024: 121,1). Hasil ini didorong oleh kenaikan di seluruh sub–indeks, dengan indeks ketersediaan lapangan kerja mencatat kenaikan tertinggi secara bulanan sebesar 10,6 poin ke level 102,6.
Himbara: Suku Bunga Deposito Dolar AS Naik & Realisasi Injeksi Likuiditas Pemerintah
Himpunan bank milik negara (Himbara) pada Rabu (5/11) resmi menaikkan suku bunga deposito counter rate berdenominasi dolar AS menjadi 4% per tahun untuk seluruh kategori saldo dan tenor hingga 12 bulan. Langkah ini dilakukan di tengah pelemahan rupiah selama lima minggu berturut–turut ke level Rp16.685 pada Jumat (7/11). Sebagai perbandingan, suku bunga deposito berdenominasi rupiah (IDR) untuk tenor sejenis di Himbara berada di kisaran 2,25–3,25%.
Dalam laporan terpisah, Himbara telah menyalurkan dana injeksi likuiditas pemerintah sebesar Rp167,6 triliun hingga 22 Oktober 2025, atau sekitar 84% dari total dana penempatan pemerintah (vs. 9 Oktober 2025: Rp113 triliun atau 56% dari total penempatan). Sebelumnya, Kementerian Keuangan optimistis pertumbuhan kredit seindustri dapat meningkat ke level +10% YoY pada akhir 2025, di mana pertumbuhan kredit saat ini berada di level +7,7% YoY (vs. sebelum injeksi likuiditas: +7,56% YoY).
Rencana Redenominasi Rupiah
Reuters melaporkan rencana pemerintah untuk mengajukan rancangan undang–undang (RUU) baru mengenai redenominasi rupiah. RUU ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya dan diperkirakan akan difinalisasi pada 2027. Langkah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi perekonomian, menjaga stabilitas nilai rupiah, dan memperkuat kredibilitas mata uang nasional.
Pada Senin (10/11), BI menyatakan akan mempertimbangkan waktu yang tepat untuk pelaksanaan redenominasi rupiah, dengan mempertimbangkan stabilitas ekonomi, politik, sosial, serta kesiapan teknis. BI juga mengatakan akan fokus menjaga stabilitas rupiah selama proses redenominasi.
Sebelumnya, pemerintah sudah pernah membahas rencana redenominasi dalam rencana strategis Kementerian Keuangan periode 2020–2024 juga mencakup usulan redenominasi rupiah, tetapi tidak terwujud.
Evaluasi Indeks MSCI Indonesia Agustus 2025
MSCI mengumumkan evaluasi indeks saham Global Standard, Small Cap, dan Micro Cap, dengan tanggal efektif pada 25 November 2025. Berikut rinciannya:
Meski dalam pengumuman awal TINS disebut masuk indeks MSCI Small Cap, MSCI kemudian mengumumkan bahwa TINS batal masuk indeks tersebut karena sahamnya masuk dalam papan pemantauan khusus full call auction (FCA) pada saat review berlangsung. Evaluasi MSCI selanjutnya akan diumumkan pada 10 Februari 2026, dengan tanggal efektif 2 Maret 2026.
Key Takeaways
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 diproyeksikan akan didorong oleh stimulus selama periode libur Natal dan Tahun Baru. Tanda–tanda perbaikan ekonomi sendiri mulai terlihat melalui peningkatan pertumbuhan uang beredar (M2), akselerasi penyaluran kredit, serta tren ekspansif pada Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia berdasarkan data terbaru. Selain itu, lonjakan IKK juga mencerminkan optimisme terhadap prospek ketenagakerjaan dan daya beli rumah tangga, yang berpotensi memperkuat konsumsi domestik sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Investor perlu memantau dampak tren pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun, sekaligus mengamati efek kenaikan suku bunga deposito dolar AS oleh Himbara yang kini memperlebar selisih dengan suku bunga deposito rupiah. Apabila tidak tepat sasaran, perbedaan ini dapat mempengaruhi preferensi dana masyarakat terhadap simpanan valas dan berpotensi memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar rupiah.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya masih melihat ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Namun saat ini pihaknya berfokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter yang telah ditempuh.
Reksa Dana Pasar Uang tetap menjadi pilihan aset rendah risiko untuk menjaga stabilitas portofolio di tengah pergerakan market yang tidak pasti.
Sementara itu, investor dengan profil risiko low-moderate dan memiliki jangka waktu investasi lebih panjang dapat mempertimbangkan Reksa Dana Obligasi yang cenderung diuntungkan saat tren penurunan suku bunga.
Untuk investor dengan profil risiko lebih agresif, kami melihat reli saham blue chip masih berada di fase awal, mengingat kinerja 3Q25 yang membaik serta munculnya indikasi pemulihan ekonomi.
Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit
*Return reksa dana per 7 November 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
Top Reksa Dana Obligasi di Bibit
*Return reksa dana per 7 November 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
Kinerja Saham Perbankan dalam 5 Tahun Terakhir
*Return saham per 7 November 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
**Data saham per 7 November 2025, memperhitungkan price return dan dividend.
ST015 Jadi SBN Terakhir Tahun Ini dan Bisa Dibeli di Bibit
SBN Retail Sukuk Tabungan ST015 bisa dibeli pada masa penawaran 10 November 2025 pukul 09.00 WIB hingga 3 Desember 2025 pukul 10.00 WIB. ST015 bisa jadi pertimbangan untuk aset rendah risiko dengan imbal hasil floating with floor: bisa naik jika suku bunga BI naik, tapi anti turun dari minimum return yang sudah ditentukan.
Market Update: Foreign Inflow Saham Mingguan Berlanjut, IHSG Kembali Cetak All-Time High
Sumber: Bloomberg per 7 November 2025, kecuali data foreign flow obligasi per 4 November 2025
Writer: Bibit Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu. Always do your own research.
In Case You Missed It
💸 Bibit Insights | Investment Truth: Selisih Expense Ratio 2%, Bisa Beri Return 40% Lebih Tinggi – Sekilas, perbedaan biaya (expense ratio) terlihat kecil. Tapi jika dilihat dalam jangka panjang, ternyata bisa memberi dampak yang besar akibat biaya yang ikut compounding.
🏦Return Top Reksa Dana Pasar Uang Kalahkan Bunga Deposito Tiap Tahunnya, Termasuk Bank Besar di Indonesia – Banyak orang memilih deposito karena terasa aman, tapi banyak yang belum menyadari ada alternatif yaitu Reksa Dana Pasar Uang dengan stabilitas serupa dan potensi return 1,7X atau setara dengan 72% lebih tinggi dan juga sudah bebas pajak.
Other Articles
⛏️ Indonesia’s Gold Playbook: From Mine to Market – Emiten industri emas di IHSG memiliki peran beragam dalam rantai industri, serta memiliki proporsi bisnis emas yang berbeda. Baca selengkapnya untuk mengetahui keterlibatan perusahaan di Indonesia terhadap industri emas!
🪙 Blue–Chip Rally Is Still Early — Stay Positive – Saham-saham blue chip menguat signifikan sejak pertengahan Oktober 2025, terlihat dari kenaikan LQ45 sebesar +8% dibandingkan IHSG yang naik +2%. Dengan kinerja 3Q25 yang membaik dan indikasi pemulihan ekonomi, kami melihat reli saham blue chip masih berada di fase awal.
📖 Results Recap 3Q25: Domestic Oriented– Secara umum, kami melihat bahwa kinerja 3Q25 tidak seburuk kinerja 2Q25 dari sudut pandang perbandingan terhadap ekspektasi. Dengan hasil kinerja 3Q25, secara umum kami melihat risiko pemangkasan estimasi kinerja cenderung terbatas dan bahkan berpotensi direvisi naik seiring ekspektasi pemulihan ekonomi mulai 4Q25.
