Cara Sabar untuk Menabung Biaya Nikah Setelah Lebaran

Menikah merupakan salah satu momen bahagia yang terjadi sekali dalam hidup kita. Maka dari itu, pastinya akan senang sekali jika bisa menyelenggarakan acara pernikahan yang sesuai dengan harapan kita agar menjadi kenangan indah.

Sayangnya biaya pernikahan belum tentu murah. Biaya pernikahan paling standar saja biayanya bisa mencapai puluhan juta, belum lagi jika sebagai pengantin punya banyak keinginan. biasanya kita harus siap merogoh kocek lebih dalam.

Buat kamu yang akan merencanakan untuk menikah tentu saja banyak sekali aspek yang menjadi pertimbangan. Pernikahan nggak hanya dibangun dengan rasa cinta, selain itu ada kesiapan mental, fisik atau kesehatan, dan salah satu aspek yang paling penting adalah kesiapan finansial dan juga biaya pernikahan.

Menghitung budget nikah merupakan hal paling penting untuk terwujudnya sebuah pesta pernikahan. Baik pernikahan yang sederhana atau yang mewah sekalipun, semuanya memerlukan budget nikah yang dirincikan dengan baik dan akurat. Tujuannya, agar budget nikah tidak keluar lebih banyak dari perkiraan dan sesuai dengan impian kedua calon mempelai.

Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus berapa total budget nikah yang harus dikeluarkan. Namun budget nikah menjadi salah satu hal terpenting untuk disiapkan selain fisik dan mental kedua calon mempelai.

Lalu, apa saja sih rincian biaya pernikahan yang harus disiapkan?

Itulah tabel contoh rincian biaya pernikahan yang bisa jadi acuan kamu dalam menyusun rencana pernikahan selama pandemi ini. Keuntungan buat kamu dan pasangan adalah kamu bisa memangkas beberapa biaya  seperti biaya katering dengan membatasi tamu undangan, dan biaya undangan yang dibuat dengan digital atau online. Sekarang apa nih langkah selanjutnya?

Tentukan target jangka waktu menikah

Setelah tau perkiraan total biayanya, kamu harus punya rencana untuk menabung. Nah, buat tau berapa yang harus ditabung secara rutin hingga  juta, kamu perlu punya target kapan uang menikah ini akan digunakan.

Target masing masing orang berbeda, ada yang ingin menikah 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau mungkin lebih dari itu.  Perbedaan jangka waktu ini yang mempengaruhi jumlah tabungan yang harus disisihkan per bulannya. Pada kasus ini mari kita anggap bahwa kamu berencana menikah 2 tahun dari sekarang.

Hitung tabungan per bulan yang diperlukan berdasarkan investasi yang dipilih

Sekarang anggaplah kamu sudah punya target yaitu biaya menikah sebesar 80 juta dan mau dicapai dalam waktu 2 tahun. Pertanyaan selanjutnya, berapa yang harus disisihkan setiap bulan untuk mencapai target tersebut?

Tentu bila ingin mencapai target dengan lebih pasti maka kamu tidak boleh sembarangan menabung. Kamu harus menabung di instrumen investasi yang cukup stabil. Maksudnya adalah karena waktu yang tersedia cuma 2 tahun, maka investasinya tidak bisa memiliki risiko yang besar. Gimana cara melakukannya?

Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi reksadana di aplikasi Bibit. Karena dengan investasi reksadana kamu bisa menyebar ke 3 jenis reksadana berbeda, reksadana saham, obligasi, dan pasar uang. Penyebaran inilah yang membuat investasi kamu jadi lebih stabil.

Lalu, gimana pembagian porsi masing – masing jenis reksadana supaya investasinya bisa stabil?

Di sini kamu nggak perlu pusing karena sudah ada aplikasi Bibit yang memudahkan kamu membagi reksadananya berdasarkan profil risiko. Kemudian, level risiko seperti apa yang harus dipilih?

Profil risiko adalah ketahananmu dalam melihat nilai investasi turun demi return yang lebih tinggi. Nah sama halnya seperti target waktu menikah, umumnya ada 3 jenis profil risiko yang akan menentukan jenis reksadana yang cocok untuk dijadikan pilihan.

Jika kamu termasuk orang yang konservatif (cenderung aman),  maka akan lebih cocok jika memilih reksadana pasar uang atau pendapatan tetap yang cenderung stabil. Berbeda untuk kamu yang cenderung agresif (siap ambil risiko untuk imbal hasil yang lebih tinggi), maka reksadana campuran atau saham bisa menjadi opsi.

Dalam merencanakan pernikahan, pasti kita menghindari kan risiko batal karena dananya kurang. Apalagi kalau rencananya dalam waktu yang tidak lama lagi. Artinya kamu tidak bisa menerima investasi dengan gejolak harga yang terlalu besar. Sebab tidak ada banyak waktu untuk pulih bila terjadi penurunan yang besar. Karena ini dana pernikahan lebih cocok ditempatkan pada level risiko konservatif.

Hitung nilai tabungan bulanan dengan reksadana di Bibit

Oke sekarang kamu sudah mengetahui biaya pernikahan yang dibutuhkan, target waktunya, juga tipe investor berdasarkan profil risikonya. Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa nilai tabungan bulanan yang harus kamu siapkan untuk diinvestasikan dalam bentuk produk reksadana.

Di Bibit, kamu bisa menabung reksadana untuk mengumpulkan biaya nikah sebesar Rp 80 juta dengan fitur Goal Setting. Dengan fitur ini tentunya kamu akan  mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada menabung di bank pada umumnya.

Dengan fitur ini juga, kamu bakal bisa disiplin untuk nabung biaya menikah dengan berbagai kelebihan yang tidak bisa kamu temukan di aplikasi reksadana lainnya. Bagaimana memulainya? Yuk, simak caranya berikut ini!

1.    Buka aplikasi Bibit dan pilih “Tambah Portfolio”

2.    Pilih tujuan investasi, misalnya “Menikah”

3.    Masukkan nama portfolio “Menikah”, uang yang harus terkumpul “Rp 80.000.000” dan tahun tujuan ingin tercapai adalah 3 tahun, yaitu tahun 2025.

4.    Maka muncul Jumlah yang Harus Kamu Tabung Tiap Bulan adalah “Rp 2.150.000”

5.    Pilihan investasi,”Pilih Produk Reksadana Sendiri”.

6.    Simpan.

7.    Selanjutnya set nabung rutin

8.    Pilih metode pembayaran dan frekuensi serta tanggal pembelian yang diinginkan.

9.    Konfirmasi nabung rutin

10.  Masukkan pin

11.  Selamat, pembelian rutin telah berhasil di Bibit!

Nah, untuk mengetahui perbandingan antara investasi reksadana di Bibit berdasarkan profil risiko kamu dibanding nabung biasa di Bank, kamu bisa menggunakan fitur Simulasi Investasi Reksadana yang ada di aplikasi Bibit.

Dari gambar di atas, maka kamu bisa tahu dengan investasi awal Reksadana di Bibit selama 3 tahun dengan  dana yang ditabung sebesar Rp 2,2 juta tiap bulannya, maka kamu bisa mengumpulkan sebesar Rp 89,5 juta – Rp 94,2 juta, sedangkan jika menabung di bank pada umumnya kamu hanya bisa mendapatkan dana Rp 81,3 juta saja.

Mulai sekarang, yuk kelola lagi keuanganmu setiap bulannya dan sisihkan Rp 2,2 juta setiap bulannya untuk menabung rutin reksadana di Bibit. Kuncinya adalah disiplin dan konsisten, agar kamu bisa mendapatkan tujuan yang kamu impikan bersama pasangan.