Catat! Ini Dia Tips Beli Rumah di Tengah Inflasi

Beberapa waktu lalu sempat ramai pemberitaan bahwa harga tanah di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia, tepatnya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur naik drastis. Dilansir dari media Kompas, harga tanah per hektar di daerah pedalaman naik 10 kali lipat. Dari yang awalnya harga tanah Rp 30 juta per hektar menjadi Rp 200-300 juta.

Kenaikan harga tanah dan bangunan juga terjadi di kota-kota besar lain, misalnya di Jakarta. Bukan hal yang asing lagi jika kita mendengar harga rumah di Jakarta mencapai miliaran rupiah. Apalagi jika lokasinya di tengah kota ataupun berada di kawasan elit, harga rumah bisa melambung lebih tinggi.

Inilah yang disebut sebagai inflasi atau kenaikan harga barang. Inflasi harga rumah atau properti memang terus terjadi karena lahan yang semakin langka namun jumlah penduduk kian bertambah. Kenaikan harga rumah ini sering kali membuat orang merasa tidak yakin bisa membelinya, terlebih untuk mereka kaum muda. Apalagi kaum muda sering dikaitkan dengan gaya hidup yang suka jajan dan hangout, jadi nggak sempat menabung.

Tips Beli Rumah 

Terus gimana, nih? Pasti pertanyaan seperti “bisa nggak ya beli rumah dengan penghasilanku yang segini?” sering terlintas di pikiran anak muda sekarang. Tenang, jangan berkecil hati dulu! Yuk simak beberapa tips beli rumah yang bisa kamu lakukan. Siapa tahu bisa membantu kamu untuk mewujudkan impian punya rumah sendiri!

Cari Tahu Harga Rumah yang Sesuai Budget

Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah mencari dulu harga rumah dan sesuaikan dengan budget yang kamu miliki. Banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan dalam mencari rumah. Misalnya seperti jenis rumah, apakah mau bentuk bangunan tingkat atau apartemen. Atau juga faktor lokasi rumah yang ingin kamu beli. Tidak masalah jika kamu pilih rumah di pinggiran kota, tapi dekat dengan akses jalan, transportasi umum, dan fasilitas publik lainnya. 

Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dengan baik. Sebab rumah yang akan kamu beli pastinya untuk memenuhi kebutuhanmu dalam jangka panjang. Jadi antara rumah yang ingin kamu beli dengan budget yang dimiliki bisa sesuai. 

Cari Cara Pembayaran yang Sesuai

Kalau sudah menemukan harga rumah sesuai dengan budget, carilah cara atau skema pembayaran rumah yang cocok untukmu. Kredit Pembelian Rumah (KPR) dari bank sering menjadi pilihan banyak orang untuk membeli rumah. Dengan memilih skema KPR, kamu bisa mencicil pembayaran untuk beli rumah. 

Pilihlah KPR dengan penawaran terbaik untukmu. Kamu bisa pertimbangkan untuk bandingkan angsuran KPR antar bank, perhatikan bunganya, cari tahu tentang kebijakan dan syarat KPR, biaya lain-lain seperti biaya notaris, biaya asuransi, provisi, dan sebagainya. Ini agar kamu juga memiliki rincian pasti jumlah yang harus kamu bayar nanti untuk membeli rumah. 

Siapkan DP Rumah dengan Cara Investasi

Saat membeli rumah, terlebih jika memilih pembayaran KPR, tentu kamu harus menyiapkan Down Payment (DP) atau uang muka terlebih dahulu. Biasanya biaya DP adalah 30% dari harga rumah. Jadi, misalkan kamu mau beli rumah seharga Rp 600 juta, berarti DP rumah yang perlu kamu bayarkan adalah Rp 180 juta. 

Memang bukan jumlah yang sedikit. Tapi kamu bisa coba mengumpulkannya dengan berinvestasi di reksa dana. Ini karena kamu bisa mendapatkan potensi imbal hasil (return) lebih tinggi daripada kamu menabung di deposito bank. Misalnya kamu mau nabung DP rumah Rp 180 juta untuk 5 tahun ke depan. Maka dari hasil simulasi di bawah ini, kamu perlu nabung Rp 2,3 juta per bulan.

Simulasi ini bisa kamu lakukan di aplikasi Bibit dengan fitur Goal Setting. Fitur ini dapat membantu kamu untuk menentukan jumlah nabung per bulan berdasarkan target dana yang ingin dikumpulkan dan jangka waktunya. Jadi nggak perlu repot lagi untuk menghitung nabung bulanan. 

Baca Juga: Gaji 6 Juta Punya Rumah Sendiri, Memang Bisa?

Dari tulisan di atas, sebenarnya beli rumah tetap memungkinkan kok! Yang penting kamu bisa pilih harga rumah yang sesuai dan terus konsisten investasi untuk mengumpulkan dananya! Pilihlah jenis investasi reksa dana yang sesuai dengan profil risikomu dan jangka waktu investasi. Jadi gimana, sudah siap nabung untuk beli rumah?