Hidup kadang sulit. Bahkan bisa bertambah rumit. Begitu Hendi (bukan nama sebenarnya), seorang pegawai swasta yang menjadi tulang punggung keluarga, rasakan.
Hendi dengan tulus membiayai kebutuhan orangtuanya yang sudah pensiun. Adik-adiknya sudah mulai mandiri dan bahu-membahu dengannya untuk melakukan hal tersebut. Ia bersyukur masih diberi kesempatan berbakti, apalagi gaji yang ia dapatkan terasa cukup.
Terdengar baik-baik saja, ya. Lalu, di mana kesulitan dan kerumitan hidup yang Hendi alami?
Ternyata, ia ingin menabung dan investasi. Hendi punya banyak goals yang ingin diwujudkan. Prioritas saat ini, menikah. Rumitnya, Hendi bergaji UMR dan tidak mau baktinya kepada orang tua berkurang.
“Saya sedang berencana menabung rutin untuk menikah, tanpa mengesampingkan keperluan orang tua. Gaji saya cuma UMR, dan itu bikin sulit, rumitnya lagi, kadang saya impulsif untuk beli sesuatu dan tidak dapat menolak ajakan teman buat kongkow,” Aku Hendi cukup putus asa.
Apa yang Hendi alami, kemungkinan besar dialami juga oleh karyawan-karyawan bergaji UMR lainnya. Terlepas dari goals yang dituju apa, menikah, traveling, melanjutkan sekolah, hingga punya rumah, menabung rutin sepertinya terlampau sulit. Padahal, tidak begitu!
Lantas, bagaimana gaji UMR bisa nabung untuk mewujudkan goals? Dihimpun dari berbagai sumber, yuk simak tips-tipsnya ini.
Katakan “Tidak” Pada Belanja Awal Bulan
Umumnya, para karyawan menghabiskan sebagian bujet belanjanya di awal bulan. Entah itu buat beli keperluan bulanan, barang-barang diskon yang sudah diincar sejak akhir bulan, hingga jalan-jalan yang tidak jarang menghabiskan cukup banyak dana. Agar gaji UMR bisa nabung, sekarang ubah strateginya dengan investasi di awal bulan dan lupakan godaan belanja barang-barang kurang penting dan kongkow-kongkow bareng teman.
Bukan tidak boleh belanja juga, ya. Hanya, prioritaskan belanja untuk kebutuhan primer dan penting saja. Semisal gajimu di bawah 5 juta, alokasikan dana untuk menabung sekitar maksimal 30% dari total pendapatan.
Pilih Instrumen yang Sesuai
Tidak ada yang salahnya jika takut rugi. Apalagi, kalau kamu mengharapkan keuntungan dari hasil menyisihkan gaji UMR untuk investasi. Karena itu, hal yang wajib kamu lakukan adalah menabung atau berinvestasi di instrumen investasi berisiko rendah. Deposito dan emas bisa kamu pilih untuk mengamankan dana. Namun, kalau kamu mengharapkan cuan, bisa memilih reksadana.
Reksadana bisa sangat cocok buat kamu-kamu yang bergaji UMR karena risikonya yang kecil terutama reksadana pasar uang. Lebih dari itu, kini investasi reksadana bisa dilakukan dengan lebih mudah melalui aplikasi di ponsel pintar seperti Bibit. Belum lagi, modal yang diperlukan pun tidak besar bahkan bisa dimulai dengan nominal terkecil.
BACA DI SINI: Cara memulai reksa dana di Bibit
Atur Kembali Strategi Keuangan
Tidak apa-apa merombak strategi yang sudah kamu bikin. Daripada terus dipraktikkan tapi nantinya salah, iya kan?
Mengatur kembali strategi keuangan berarti kita menjadikan strategi tersebut sebagai alat untuk meraih tujuan. Sebagai contoh, kamu yang bergaji UMR punya strategi keuangan dengan persentase sebagai berikut:
Coba ubah menjadi seperti ini:
Simulasi perhitungan ini khusus untuk Hendi yang mana ia sedang mengumpulkan dana untuk menikah. Caranya, ia dapat memangkas kebutuhan untuk main, rekreasi, hobi dan belanja barang untuk mengalokasikannya dengan menabung dan investasi untuk mewujudkan goals.
Alokasi dana makan dan kebutuhan pokok pun bisa dipangkas, dari Rp1.500.000 per bulan menjadi Rp1.250.000. Mengingat, kita bisa berhemat dengan memasak sendiri, daripada beli makanan dari luar.
Sementara itu, untuk teman-teman gaji UMR yang mungkin gajinya di bawah Hendy, bisa mempraktikkan strategi keuangan di atas dengan penyesuaian nominal, namun tetap dengan berfokus pada menabung dan investasi untuk mewujudkan goals.
Kesimpulannya, tidak ada yang mustahil gaji UMR bisa nabung atau tidak. Karena sudah jelas, berapa pun gaji UMR mu, kamu tetap bisa nabung dan investasi untuk mewujudkan tujuan atau goals. Satu hal yang paling penting, komitmen untuk menabungmu tinggi, tahan godaan, dan investasi di instrumen yang minim risiko seperti reksa dana.